02. Presdir

2.4K 263 9
                                        

Dengan kehampaan aku tak bisa menggenggammu

Kau jahat, bagaimana bisa kau meninggalkan dan menyisahkan luka yang menyakitkan padaku?

Air mata yang menetes memanggilmu

Kenangan-kenangan yang berharga tersebar di langit itu.

***~~~***

Suasana dalam apartement Jieun cukup sunyi, hanya ada suara dari tv yang membacakan prakiraan cuaca hari ini dimana pembawa acaranya mengatakan akan terjadi hujan lebat pada sore hari nanti. Jieun sendiri sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja padahal waktu masih menunjukkan pukul enam pagi. Ingatkah kalian tentang kebiasaan Jieun yang satu ini?. Setelah selesai bersiap, ia pun keluar dari kamarnya menuju dapur dan mengambil sepotong roti yang telah ia olesi selai coklat lalu memakannya sambil berjalan menuju meja tv yang letaknya tak jauh dari meja makan dan menekan tombol power pada remot.

Jieun sedang menunggu bus pertama pagi ini, ia telah hapal jadwal dari bus-bus yang akan melintas, sekitar lima menit menunggu akhirnya busnya pun datang dan ia mengambil tempat yang menjadi favoritnya yang ada di bagian belakang pojok kiri. Karena membutuhkan waktu limabelas menit untuk sampai di perusahaan tempat ia bekerja, Jieun pun menyempatkan tidur, ini adalah salah satu kebiasaan lainnya tidur di bus karena ia kekurangan waktu tidurnya akibat kerja part time. Jieun memang melakukan beberapa pekerjaan part time seperti bekerja di toko bunga pada sore hari, menjaga apotik di malam hari hingga pukul 22 dan mengantar susu pukul 05.00.

Bus yang di tumpangi oleh Jieun telah berhenti di halte dekat dengan perusahaan Beac Media Time. Karena Jieun yang tak kunjung turun akhirnya sopir bus pun membangunkan nya. "Jieun ahgassi anda sudah sampai" sopir bus itu menggoyang-goyangkan pundak Jieun pelan. Sopir bus itu atau jieun sering memanggilnya tuan Ji karena ia menganggap tuan Ji adalah ayahnya yang selalu mengantar dan menjeputnya saat kerja telah mengetahui tempat kerja gadis ini sejak lima tahun yang lalu.

"engg" Jieun mengerjap mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya.

"kita sudah sampai" ucap tuan ji lembut setelah mendapat tatapan tanya dari gadis yang ada di hadapannya.

Jieun mengamati di sekelilingnya, kini hanya dia saja yang ada dalam bus selain tuan Ji. "maaf Tuan Ji, aku ketiduran" Jieun pun berdiri

"tidak masalah. Selamat bekerja, semoga hari ini lebih baik" ucap tuan Ji saat Jieun akan turun dari bus. Gadis itu hanya membalas dengan senyuman dan berlalu.

***

"Hyung aku ikut denganmu" Baekhyun yang telah rapi dengan mengenakan kemeja biru bergaris dan celana jeans hitam menghampiri junmyeon yang ada di depan pintu

"kau ingin ikut kemana??" tanya Junmyeon yang terus berjalan di ikuti Baekhyun dari belakang. Baekhyun menautkan alisnya, ia tak mengerti dari pertanyaan hyungnya itu, bukankah Junmyeon akan ke kantor?."apa maksudmu hyung?"

Junmyeon menghentikan langkahnya tepat di samping mobilnya. Ia berbalik menghadap Baekhyun" kau ingin ikut kemana? Pertanyaan mu harus spesifik biar aku mengerti. Karena hari ini aku memiliki banya pekerjaan di luar makanya aku bertanya, kau ingin ikut kemana??"

Baekhyun memutar bola matanya, heran sekali dengan pemikiran dari hyungnya itu. apa semua pebisnis selalu berfikir demikian, segalanya harus spesifik. "tentu saja aku ingin ikut ke kantormu hyung, aku ingin melihat rupa dari perusahaan Beac coporation itu."

"Tapi aku tidak lama di kantor, karena hari ini jadwal meeting semuanya berada di luar kantor"

Mobil sport milik Junmyeon membelah jalanan kota seoul, Junmyeon yang duduk di belakang bersama dengan berkas-berkas yang akan menjadi materi dari meeting yang akan ia lakukan hari ini sedangkan Baekhyun duduk di bagian kemudi. Junmyeon sengaja tak menggunakan sopir pribadi hari ini karena Baekhyun yang mengatakan ingin ikut kemanapun pria itu pergi. Kadang tingkah adiknya itu membuat Junmyeon bingung sendiri.

Complicated LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang