34. Goes to Jeju

824 106 36
                                    


Happy Reading...😘

Sorry for typo...😎😎

💕💕💕

Rintik hujan menemani pagi menyambut hari ini padahal waktu sudah memasuki musim semi, tapi pagi ini sepertinya hujan merindukan bumi.  Walau begitu tak menghalangi siapapun untuk beraktifitas di luar ruangan. Tak sedikit pengguna jalan yang menggunakan trotoar untuk menuju tempat yang di tuju.

Berbeda dengan gadis itu, Jieun. Memilih menggunakan mobil, bukan mobil bus atau taxi melainkan milik pria yang ada di samping kemudi dengan paksaan. Tujuannya adalah bandara Gimpo.

Hari ini ia akan berangkat ke Jeju sesuai janjinya dengan Kyungsoo tempo hari. Dan ia tidak berdua dengan Kyungsoo, pria yang memasang wajah datar di sampingnya itu memaksa ingin ikut padahal Jieun tau pekerjaannya tidak bisa di tinggal. Tapi katanya, untuk apa jadi presdir jika semua pekerjaan dia yang harus kerja.? Jieun sih menyetujui pernyataan itu.

Byun Baekhyun memang pria dengan tingkat kekerasan kepala yang tinggi.

Dalam perjalanan mereka tidak banyak bercerita karena pria itu--Baekhyun masih kesal dengan Jieun yang sempat menolaknya tadi yang ingin ikut. Dan itu sempat terjadi drama yang menguras emosi Baekhyun. Sifat keduanya yang tidak ingin mengalahpun menjadi penyebab utama drama pagi mereka cukup lama.

Tapi ujung-ujungnya Jieun luluh juga saat Baekhyun mengatakan ingin menenangkan hatinya yang masih sakit. Walau tidak bohong, tapi keikutsertaan Baekhyun lebih kepada menjaga Jieun dari mahluk bernama Kyungsoo itu.

Satu jam mereka tempu untuk menuju bandara Gimpo, dan saat ini keduanya berjalan beriringan. Baekhyun tersenyum membayangkan bagaimana jika perjalanan ini adalah perjalanan bulan madunya, ahh.. Membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan, apalagi itu betulan.

Namun senyum itu tidak bertahan lama, kala netranya menangkap sosok pria bermata bulat itu sedang melambai-lambai memanggil Jieun dengan senyum yang memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Boleh Baekhyun mengumpati pria itu.?

"Kyung. Maaf kami terlambat." kata Jieun saat di depan Kyungsoo.

"Tidak masalah, lagian penerbangannya tiga puluh menit lagi."

"Hay Baek." sapa Kyungsoo acuh pada Baekhyun yang sama sekali tidak melihatnya. Dan hanya di balas gumaman oleh pria itu.

"Maaf, dia sedang datang bulan." bisik Jieun melihat respon Baekhyun. Kyungsoo tertawa mendengar penuturan Jieun.

"Owh iya ini tiket mu dan Baekhyun." Jieun menerimanya lalu memberikan pada Baekhyun.

Baekhyun lalu mengambil benda itu, di tatapnya tulisan-tulisan yang tertera di sana lalu mengambil tiket Jieun dan melihatnya.

"Kau duduk di bangku nomor berapa?" tanya Baekhyun pada Kyungsoo.

"Bangku B09" jawab Kyungsoo

Jieun menoleh pada Baekhyun bingung.

"Kau sengaja ingin duduk bersama Jieun.?" Jieun mengambil tiketnya di tangan Baekhyun lalu melihat nomor tempat duduknya. B10 itu adalah nomor bangkunya.

"Aku tidak tau kau ingin ikut juga. Lagi pula aku memesan tiket ini kemarin, sedangkan tiket mu baru ku beli tadi." balas Kyungsoo tidak kalah ketus.

"Kau duduk di bangku ku. Aku yang duduk bersama Jieun." Jieun memutar bola matanya, Baekhyun dengan sikap otoriternya.

"Baek.." tegur Jueun.

"Okey. Kau menang." ucap Baekhyun meninggalkan keduanya.

Jika Jieun tidak menyuruhnya berjanji untuk tidak bersikap aneh pada Kyungsoo selama perjalanan, sudah pasti Baekhyun akan memaksa pria itu tapi sudahlah. Baekhyun akan memikirkan cara agar di atas pesawat nanti ia bisa duduk bersama kekasihnya itu.

Complicated LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang