Aku tidak akan membiarkan waktu menghapus kenangan itu, jejak-jejak yang terlupa seolah meminta untuk di kenang lagi.
Bukan untuk menyalahkan, tapi untuk meminta alasan agar hati mampu memaafkan memori yang menyakitkan.
~Mhochy09
Happy reading...💕💕💕
Sepanjang perjalanan pulang Jieun hanya diam memikirkan ucapan tuan Byun tadi. Satu kelegaan melingkupi hatinya, ibu Baekhyun bukan dalang dari kecelakaan itu. Jadi tidak ada alasan baginya untuk menjauhi pria Byun itu. Tapi kenyataan lain, yang perasaan Jieun tidak terima jika Baekhyun begitu menyayangi Junmyeon yang merupakan anak dari pembunuh orang tuanya serta ibu Baekhyun.
Mencoba menepis perasaan yang terus menghancurkan logikanya Jieun menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan menandakan fikiranya sangat terbebani.
Bahkan wanita itu tidak menyadari sejak tadi Baekhyun meliriknya dan mencoba memanggil namanya. Hingga pria itu menyenggol lengan Jieun, barulah wanita itu menoleh.
"Ada apa?"
Baekhyun memutar bola matanya. "Harusnya aku yang bertanya, ada apa? Kenapa sejak tadi kau hanya diam?"
Jieun diam sejenak, "Aku hanya lelah." jawaban Jieun malah menimbulkan tanda tanya besar di benak Baekhyun.
Harusnya Jieun memberikan tanggapan terhadap pertemuannya dengan tuan Byun tapi yang terjadi malah wanita itu diam seribu bahasa seolah tidak terjadi sesuatu.
"Apa yang ayah ku katakan?" pertanyaan yang sejak keluar dari ruangan tuan Byun Jieun hindari.
"Hanya mengatakan jika ibumu tidak sengaja menabrak orang tuaku." Jieun mengambil kalung dari balik lehernya, "Dan dia menyuruhku menyimpan kalung ini karena ia tahu kau menyukaiku. Tapi aku akan tetap mengembalikannya." Jieun melepas kalung itu memberikannya pada Baekhyun.
Pria itu tak lantas menerimanya. Ia menghentikan mobilnya di tepi jalan. Merubah posisi duduknya menghadap Jieun. "Bukan itu yang ingin ku dengar. Dan kalung itu kau pegang saja sesuai permintaan ayahku."
Jieun menurunkan tangannya yang sebelumnya terulur menggenggam kalung. "Lalu apa yang ingin kau dengar. Hanya itu yang ayahmu katakan." jawab Jieun meyakinkan.
"Kau tidak menanyakan pada ayahku siapa yang merusak rem mobil ibuku?" selidik Baekhyun menatap iris hitam sang gadis.
"Untuk apa? Biar kau bisa balas dendam? Atau memasukkannya ke penjara?. Aku tidak menginginkan itu Baek. Jika dengan mengetahui siapa orangnya akan membuat luka itu semakin terluka, aku memilih untuk tidak mengetahuinya. Biarlah yang berlalu tetap berlalu."
"Tidak Ji, tidak semua masa lalu di ihklaskan begitu saja. Ada kalanya kita harus berjuang membuka lembaran masa lalu itu agar luka yang sekarang mampu di sembuhkan." balas Baekhyun dengan sorot sendu yang kentara.
"Sekalipun aku tidak pernah berniat untuk membalas orang itu Ji, aku hanya ingin tahu alasan ia mencelakai ibuku seperti itu." lanjutnya.
"Kau akan menyesal jika mengetahuinya Baekhyun." batin Jieun.
Ia meraih kedua telapak tangan pria itu menggenggamnya memberikan kekuatan.
"Kau percaya takdir?" Baekhyun mengangguk, "Jika kejadian itu tidak terjadi, mungkin kau dan aku tidak akan bersama seperti sekarang. Lihat, bahkan kalung ibumu ada bersamaku sang Pencipta telah merencanakan semua ini walau di balik itu semua ada kesakitan." ungkap Jieun tulus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Life
FanficTidak semua apa yg terlihat, itu adalah kebenaran. dan tidak semua yg tersembunyi itu adalah kebohongan. Hidup bukan hanya menjalani sisa waktu, tapi juga harus mampu bertahan dalam setiap gelombang kehidupan. Semua pilihan memiliki resiko, dan apa...