Happy reading...🤗
Sorry for typo... 😎
💕💞💕
Darah segar mengalir di lantai, sang korban hanya mampu meringis tanpa melakukan perlawanan.
Baekhyun menatap tajam Junki yang kini tersenyum miring, netra pria itu penuh kesombongan. Di dekatnya seorang pria meringkuk di lantai sambil memegangi kakinya yang dengan sengaja Junki tembak. Pria satunya hanya menunduk takut-takut.
"Bagaimana penyambutannya? Apa kau suka?" Tanya Junki masih mempertahankan mimik wajahnya.
Beberapa saat lalu, Baekhyun yang mendengar suara tembakan dari arah gudang itu tanpa pikir panjang langsung menginjak pedal gasnya membuat mobil yang kisaran jutaan won itu menabrak pintu.
"Lepaskan Jieun." ucap Baekhyun
Junki berjalan mendekat pada Jieun yang sudah lemas akibat nyeri di kepala serta tangannya yang terikat.
"Angkat wajahmu." perintah Junki dengan menodongkan senjatanya ke dagu Jieun.
Melihat hal itu, Baekhyun mengepalkan tangannya kuat hingga memunculkan buku -buku jarinya.
"Berhenti bermain-main brengsek. Aku sudah bilang jangan menyentuhnya.!" maki Baekhyun.
Mendapat umpatan seperti itu, Junki semakin melebarkan senyumnya seolah menandakan jika kemenangan sudah di depan wajahnya.
Ia menundukkan tubuhnya menyamakan wajah Jieun, "Jieun-ssi, jika kau jadi Baekhyun, apa yang kau pilih, menyerahkan perusahaan ke pada musuhmu untuk menyelamatkan kekasihmu atau membiarkan kekasihmu mati di tangan musuhmu lalu kau bisa menguasai perusahaanmu?" tanya Junki.
Jieun menengadahkan pandangannya pada sosok pria yang terlihat berantakan dengan sorot penuh kekhawatiran yang berdiri beberapa langkah di belakang Junki. Lalu netranya bergulir pada Junki. "Aku bingung akan menjawab apa. Karena jujur saja aku takut mati. Jadi bisa kau berikan aku saran Junki-ssi?." balas Jieun penuh penekanan.
Pria itu tertawa yang kemudian menurunkan senjatanya dari dagu Jieun. "Kau meminta pendapatku?" katanya berubah serius. "Aku akan jawab, aku akan menyerahkan perusahaanku pada musuhku untuk menyelamatkan kekasihku.?" jawabnya meragu.
"Kalau begitu aku akan meminta Baekhyun jangan menyerahkan perusahaannya, karena aku bukan kekasihnya." jawab Jieun yakin.
Lagi-lagi Junki tergelak. Kali ini sampai bulir bening keluar dari sudut matanya. Di tegakkannya tubuhnya lalu menghadap ke Baekhyun. "Kau sangat menyedihkan, setelah di buang ayahmu, di khianati ibu tirimu sekarang kau tidak di akui oleh kekasihmu." ejek Junki
Baekhyun sudah tidak tahan lagi, langkahnya cepat sampai Junki tidak menyadari pergerakannya. Tangannya terayun meninju wajah mulus pria berusia tiga puluh tahunan itu.
"Keparat. Brengsek.! Kau fikir siapa kau bisa mengatakan itu." umpat Baekhyun masih memukul wajah Junki.
Di tariknya kerah baju Junki, kembali ingin memukul sebelum di tahan oleh salah satu pria yang menculik Jieun tadi.
Junki mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar. "Kau marah karena aku mengatakan hal yang benar." langkahnya mendekati Jieun lalu mengangkat wajah gadis itu dengan jari telunjuk dan ibu jari nya yang mengapit kedua pipinya membuat Jieun meringis.
"Dasar gadis bodoh."
Plak
Satu tamparan mengenai sisi wajah Jieun. "Kau kira aku akan tertipu?. Itu hukuman karena membuat Baekhyun memukulku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Life
FanfictionTidak semua apa yg terlihat, itu adalah kebenaran. dan tidak semua yg tersembunyi itu adalah kebohongan. Hidup bukan hanya menjalani sisa waktu, tapi juga harus mampu bertahan dalam setiap gelombang kehidupan. Semua pilihan memiliki resiko, dan apa...