Part 2 - Waiting For Baby

16.2K 808 11
                                    

Aku sadar...  Sangat sadar sering menyakiti hati hingga fisik istriku. Aku ingin sekali berdamai dengan hatiku untuk menjadi suami yang baik untuknya, tapi egoku selalu melarang. Aku sangat iri dengan rekan-rekan bisnisku karena saat disela waktu kami bekerja. Mereka akan bercerita tentang kebahagiaannya bersama istri dan anak-anak mereka. Sedangkan aku, sudah 2 tahun aku menanti kehadiran buah hati kami. Tapi Tuhan tidak juga mengabulkan doa-doa kami.

Usahaku sedang dalam fase bagus, bahkan aku sudah dapat membuka beberapa cabang di luar jakarta. Karena banyaknya pekerjaan dan cabang baru membuatku semakin sibuk. Aku sangat bahagia dan bangga, usaha yang kurintis dari nol sekarang sudah maju pesat. Namun kebahagianku belum lengkap karena Indah belum juga mengandung, padahal aku sudah sangat menginginkan seorang bahkan beberapa anak. 

 Saat dirumah aku sering tidak dapat mengontrol amarahku, mungkin karena aku ingin segera memiliki seorang anak dari indah. Kami sempat pergi ke dokter untuk mengecek kesuburan kandungan indah dan kesuburanku, namun dokter bilang spermaku bagus dan kandungan indah baik-baik saja, hanya sel telur indah yang kecil. Dokter hanya memberikan beberapa vitamin penyubur. Namun semua kembali pada Allah swt,  anak adalah haknya dan kami hanya bisa berdoa dan bersabar.

Aku tersadar dari lamunanku saat bunyi suara ketukan pintu ruanganku. "Selamat pagi Pak Wisnu,  mohon maaf mengganggu waktu bapak.. Ini file yang akan bapak bawa untuk meeting siang ini" Nadia skretarisku membawakan file-file yang akan digunakan untuk meeting dengan klien perusahaanku.

Hari ini aku ada tender besar,  perusahaanku akan membuat seragam uniform untuk sebuah  perusahaan asing yang memiliki hampir 10.000 karyawan. Jika hasil kerja garmentku bagus maka ia akan membuat kontrak selama 5 tahun kedepan. Dan tiap per 6 bulan, perusahaan itu akan mengganti seragam lama karyawan mereka dengan seragam baru. Aku tersenyum senang mebayangkan keuntungan yang akan aku terima setiap orderannya.

"Selain meeting dengan PT. Mex Energi, apa jadwalku hari ini Nadia?" wisnu bertanya jadwal kegiatannya hari ini sambil membaca file-file yang nadia bawa tadi.

Nadia membuka ipad ditangannya lalu membacakan jadwal bosnya hari ini "Jam 11.00 sampai after lunch sekitar jam 14.00 siang ini, bapak akan meeting dengan PT. Mex Energi,  Jam 15.00 bapak ada meeting dengan Ibu Jane di cafe milik beliau. Beliau ingin membahas design seragam untuk toko kue nya di Surabaya, bali, dan palembang...untuk designnya Pak. Dedi sudah membuatkannya dan sudah saya siapkan dimeja bapak di dalam map warna merah. Untuk hari ini jadwal bapak hanya ini. Atau bapak ingin menambah pertemuan baru yang harus saya catat?" tanya nadia.

"Tidak ada,,, lanjutkan pekerjaanmu nadia." Nadia mengangguk lalu keluar dari ruangan bosnya itu.

Wisnu disibukkan dengan file-file yang harus ia baca dan pelajari terlebih dahulu, menyortir ulang design uniform yang sudah dibuat oleh karyawannya. Wisnu ingin memberikan design-design terbaik kepada para kliennya.

***

"Bik Sri, sedang apa?" Indah bertanya kepada Asisten Rumah tangganya yang terlihat sibuk di dapur. Padahal tadi pagi selepas mertua dan suaminya pergi kekantor, Indah sudah berpesan kepada Bik Sri tidak perlu memasak untuk makan siang. Hari ini indah akan menemui sahabatnya Pita yang telah lama tidak ia temui, kemungkinan mereka akan sekalian makan siang bersama.

"Sedang membuat kue kering untuk ibu dan bapak... bibik liat kalian terlihat lebih kurus sekarang" Bik Sri tersenyum tulus lalu melanjutkan kegiatannya memanggang kue kering.

" oh ya, Ibu jangan lupa izin dengan Bapak, nanti bapak marah lagi bu,, Bibik gak tega liat ibu dimarahi bapak terus." Bik Sri mengelus lengan indah, bagaimanapun indah dijakarta sendiri.

Memiliki suami seperti majikannya yang kasar pasti bukan impiannya. Bik Sri sering berjanji akan menjaga Indah, menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

SECOND MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang