Part 25 - Im Not Alone

15.5K 1K 91
                                    

Happy Reading Guys
Hope you like and enjoy this chapter
Saranghae
Seni Seviyorum

***

Brakkk

"Dasar bajingan," Wahyu memukul Wisnu dengan membabi buta, entah hilang kemana rasa hormatnya pada sang kakak.

Wisnu yang belum mempersiapkan diri untuk menerima serangan brutal adiknya hanya bisa pasrah di pukuli, apalagi sang adik memegang sabuk hitam karate.

"Sejak awal aku sudah ragu denganmu, apa bisa kau membahagiakan Indah," pukulan demi pukulan mendarat di wajah Wisnu dengan sempurna.

"Kau tidak perlu ikut campur urusanku," desis Wisnu sambil melepeh air liur yang telah bercampur dengan darah.

"Brengsek," Pukulan terakhir adalah yang terkeras dan setelahnya Wahyu meninggalkan Wisnu dalam keadaan babak belur.

***

"Jadi Wisnu dan Indah bercerai, kenapa kami di sini tidak ada yang tahu?" tanya Adam penasaran.

"Iya, Ayah dan Ibu menutupinya. Mereka masih berharap keduanya akan berbaikan dan rujuk kembali," Setelah melampiaskan amarahnya pada sang kakak, Wahyu memilih untuk menjernihkan pikirannya dan pergi ke cafe milik Adam.

"Brengsek, terus di mana Indah sekarang," Wahyu hanya mengangkat kedua bahunya tanda bahwa ia tidak mengetahuinya.

"Gue lagi cari tahu, Ayah ataupun Ibu tidak ada yang berniat memberitahu."

"Kenapa begitu?"

"Karena mereka tahu sampai dengan saat ini gue masih mencintai mantan kakak ipar gue itu."

"Btw, kenapa lo tiba-tiba balik ke Jakarta? jangan bilang lo balik gara-gara masalah ini?"

"Gue gak mau munafik, gue datang memang untuk memberi pelajaran Wisnu."

"Mending lo balik aja gih sono kuliah yang bener," Wahyu memicingkan matanya, menatap Adam penuh curiga.

"Dan membiarkan elo berjuang untuk Indah, gak akan semudah itu brother?" Wahyu memukul pelan bahu Adam lalu mengeluarkan selembar uang seratus ribu di meja lalu pergi meninggalkan cafe.

***

Indah memilih untuk hidup sendiri di sebuah kontrakan kecil di pinggiran kota Jakarta, sebenarnya ia sangat ingin pulang ke kampung halamannya di Balikpapan namun ia tidak ingin membuat keluarganya malu.

"Hai baby bagaimana kabarmu hari ini, bunda sangat bahagia memilikimu dalam rahim bunda, semoga bunda kuat menghadapi ini semua," Indah mengelus perutnya sambil merapikan barang-barangnya.

Indah hanya membawa barang-barang yang penting seperti pakaian beberapa perhiasan hadiah dari Wisnu dan sedikit uang tabungan, selebihnya ia kembalikan pada Wisnu.

Tidak bisa ia pungkiri saat ini dia sangat sedih dan sangat merindukan Wisnu, beberapa malam ini saja ia sangat susah tidur. Indah rindu wangi tubuh Wisnu, ia rindu pelukan Wisnu, ia rindu semua tentang Wisnu.

Indah mengambil Iphone miliknya dan memutar lagu yang sangat ingin di dengarnya.

kamu berbohong aku pun percaya
kamu lukai ku tak peduli
coba kau pikir dimana ada cinta seperti ini

kau tinggalkan aku ku tetap di sini
kau dengan yang lain ku tetap setia
tak usah tanyakan apa aku cuma punya hati

SECOND MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang