Pagi ini Indah lebih banyak tersenyum mengingat semalam ia dan wisnu menghabiskan malam yang panjang. Ibu dan Ayah mertuanya sampai bingung melihat indah yang terlihat lebih ceria dengan banyak senyum pagi ini.
Ibu dan Ayah mertuanya pagi-pagi sekali tadi sudah datang untuk menjemput Indah. Mereka akan berangkat ke bogor setelah Wisnu berangkat ke Bandara Soekarno Hatta.
"Ibu, sangat senang kerumah kalian. Disini Ibu bisa memanjakan lidah ibu dengan masakan-masakan enak buatan indah" Ibu mertua indah sudah biasa memuji masakan indah. Menurutnya masakan indah lebih enak dari masakan Asisten rumah tangga dirumahnya.
"Ya bu, berkat bik sri masakan ini jadi enak hehehe." Ya beginilah indah selalu rendah diri, padahal bik sri hanya membantu menyiapkan bahan untuk dimadak, sedangkan yang meramu bumbu dan memasak adalah indah sendiri.
"Jangan terlalu merendah diri ndah, jika memang memiliki bakat harus dikembangkan. Sapa tau bisa jadi ladang rejeki." Ayah mertuanya ikut menimpali pembicaraan indah dan ibu mertuanya "Masakanmu memang enak, mungkin bisa membuka rumah makan atau mungkin malah restauran besar." Lanjut Ayah mertunya sedikit optimis.
"Terima kasih Ayah Ibu atas pujiannya, tapi saat ini indah ingin fokus mengurus suami dan rumah." Indah tersenyum lembut kepada Ayah dan Ibu mertuanya.
Wisnu yang sejak tadi hanya sebagai pengamat dan pendengar mulai sedikit kesal.
"Ayah Ibu... Kapan sarapannya jika sibuk mengobrol, wisnu harus segera pergi ke bandara." Wisnu memotong pembicaran istri dan orang tuanya.
"Tidak bekerja saja, sampai saat ini indah belum hamil-hamil. Apalagi bekerja, aku tidak akan memberikan ijin. Lagi pula saat ini aku masih sanggup menghidupi indah dan memenuhi segala kebutuhannya." Wisnu bicara dalam hatinya.
***
"Hati-hati dijalan mas, safe flight ya mas jangan lupa berdoa dan jangan tinggalkan shalat." Indah berusaha menjadi istri yang baik untuk selalu mengingatkan suaminya untuk shalat.
Indah mengambil tangan kanan suaminya lalu mencium punggung tangan suaminya. Bakti seorang istri.
Setelah mencium punggung tangan suaminya, wisnu dan indah berpelukan
"Hmm ya, kamu juga hati-hati saat di Bogor nanti, Jangan macam-macam disana. Aku usahakan akan segera menjemputmu." Wisnu mencium kening istrinya.
Kedua orang tua wisnu tersenyum bahagia melihat kebahagiaan indah dan wisnu, terkadang mereka takut jika saja rumah tangga anaknya ini tidak sebaik yang mereka pikir. Karena beberapa kali berkunjung mereka sering melihat indah yang murung. Tapi hari ini mereka melihat dengan mata kepala sendiri bahwa rumah tangga anaknya baik-baik saja.
"Semoga mereka selalu bahagia, dan cepat mendapatkan momongan" ibu Ana berbisik kepada suaminya dan di balas senyuman dan anggukan.
Mobil yang dikendarai suaminya sudab pergi melewati pintu gerbang rumahnya, Ibu dan Ayah mertuanya mengajak masuk untuk memindahkan barang-barang indah yang akan dibawa ke Bogor.
Indah mendatangi bik sri yang sedang mencuci pakaian di laundry room.
"Bik Sri, indah pamit dulu ya. Tolong jaga rumah baik-baik. Jika ada sesuatu yang penting langsung telpon indah ya bik." Indah sedikit khawatir meninggalkan bik sri selama seminggu.
Satu minggu yang lalu keponakan bik sri datang untuk membantu dan menemani bik sri di rumah mereka. Tentu dengan persetujuan suaminya. Suaminya itu juga tidak tega pada bik sri mengurus rumah besar ini sendirian. Dengan adanya mila dirumah mereka, bisa sedikit mengurangi aktivitas berat Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND MARRIAGE
ChickLitRank 1 #Pengagumrahasia 26/09/2018-04/10/2018 Rank 4 #Pelakor 20/09/2018 Rank 3 #Perselingkuhan 09/09/2018 Rank 3 #Setia 13/09/2018 I'm So Happy guys 😍😍😍 -Indah Ramadani- Pernikahan dengan dasar cinta yang dibayangkan Indah Ramadani, ternyata t...