Part - 31 Worried

7.2K 409 58
                                    



Happy Reading Guys
Hope you like and enjoy this chapter
Saranghae
Seni Seviyorum

***

"Menikahlah denganku, agar aku dapat menjagamu sepenuhnya. Aku berjanji akan membuatmu bahagia Indah. Kita akan membesarkan anak-anak kita nanti bersama-sama." Adam berkata penuh keyakinan, setelah menjadi istrinya Adam berjanji akan selalu membahagiakan Indah, ia akan menyayangi bayi Indah dan Wisnu seperti anaknya sendiri.

"Aku,,," Indah bingung dengan pernyataan cinta Adam yang begitu tiba- tiba, jika Indah memiliki penyakit jantung mungkin malam ini dia sudah terkena serangan jantung dua kali, pertama saat bertemu Wisnu di Dokter kandungan dan kedua saat ini, saat Adam menyatakan perasaannya.

"Aku tidak memaksamu untuk menjawab sekarang, karena aku yakin kau terkejut dengan pernyataan perasaanku ini." Adam memberikan senyum tulusnya, ia akan memberikan waktu untuk Indah berfikir, karena sesungguhnya Adam juga sangat takut jika saat ini Indah akan langsung menolak cintanya.

Indah hanya memandangi Adam dengan perasaan yang campur aduk, Indah bukannya tidak peka selama ini terhadap sikap Adam yang baik padanya, ia sangat tau bahwa Adam memiliki perasaan lebih padanya. Hanya saja ia merasa tidak cukup pantas untuk menjadi pasangan hidup untuk Adam dan yang terutama ia masih mencintai mantan suaminya itu.

"Adam, bukan aku tidak ingin menjadi pendampingmu. Aku sangat tidak pantas bersanding denganmu, aku hanya seorang janda yang tengah hampil tanpa suami disampingku, apa kata orang nanti. Aku yakin masih banyak wanita diluar sana yang pantas untuk menjadi istrimu, ibu dari anak-anakmu?" terang Indah dengan rawut wajah sedihnya.

"Indah, aku tidak perduli dengan perkataan orang lain, saat ini yang aku perdulikan hanya kau dan perasaanku. Hatiku perih saat melihatmu menangis, tidak aku bukan merayumu tapi ini benar hatiku sangat sakit melihatmu terluka."

"Adam, kau ingat semalam bertanya apa padaku?" Indah mengalihkan pandangannya ke arah air mancur di taman kota.

"Aku dan bayiku masih merindukan ayahnya, aku tidak ingin memobohongimu dengan mengatakan akupun mencintaimu. Aku baru saja berpisah dengan suamiku dan saat ini aku sedang mengandung anaknya, dan jujur saja rasa cintaku saat ini pada mas Wisnu masih ada. sungguh maafkan aku Adam." Indah menangis, apa lagi yang bisa ia lakukan saat ini jika tidak menangis, hatinya benar-benar dibuat bingung dengan keadaan saat ini. Di satu sisi  ia masih mencintai Wisnu, namun di sisi yang lain ada rasa yang tidak bisa ia gambarkan tentang Adam di hatinya.

"Aku paham, aku tidak menuntut kau untuk menerima cintaku saat ini. Aku akan menunggu sampai kau akan membuka hatimu untukku, sekarang sudah malam ayo kita pulang, udara malam tidak baik untuk ibu hamil." Adam membuka jaketnya dan memakaikannya pada Indah.

"Terima kasih Adam," Indah tersenyum.

"Senyum itu, aku benci senyum itu Indah, aku tidak mengingankan senyum itu sebagai temanmu. Aku ingin kau tersenyum penuh cinta padaku karena aku pria yang begitu mencintaimu," batin Adam pilu.

***

"Wisnu kau sungguh keterlaluan, tega sekali kau kepadaku yang sedang mengandung anakmu," Jane berteriak dan menutup pintu kamar dengan membantingnya cukup keras.

"Kau gila ya, rumahku bisa hancur jika kau bersikap seperti itu terus. Tidak cukup kah kau rusak rumah tanggaku dan sekarang kau ingin menghancurkan rumah tinggalku juga," Teriak Wisnu tak mau kalah.

"Karena wanita jalang itu kau meninggalkanku sendirian di rumah sakit tadi, kau pikir aku ini apa? aku ini istrimu Wisnu, kau bertanggung jawab untuk menjagaku dan bayi kita."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECOND MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang