Part 27 - Regret

14K 991 67
                                    

Happy Reading Guys
Hope you like and enjoy this chapter
Saranghae
Seni Seviyorum

***

Seminggu telah berlalu semenjak pertemuan Indah dan Adam. Indah masih memikirkan tawaran Adam untuk bekerja di cafe milik Adam, namun Indah takut nantinya akan bertemu kembali dengan mantan suaminya. Indah takut tidak bisa menahan diri untuk memeluk mantan suaminya itu, beberapa hari ini saja ia sangat rindu dengan Wisnu, ingin sekali memeluk Wisnu mungkin bawaan bayi dalam kandungannya yang ingin dekat dengan Ayahnya.

"Hai baby, kita akan berjuang bersama ya. Insya Allah kita akan baik-baik saja. Allah Subhanahu wa Ta'ala akan melindungi kita," Indah tersenyum sambil mengelus perutnya yang masih datar itu, ia tidak tahu harus berbuat apa untuk anaknya di masa depan. Indah hanya ingin berjuang membesarkan dan mendidik anaknya menjadi anak yang berguna bagi kehidupan mereka dan Agama.

"Kau kenapa senyum-senyum sendiri," tanya Clara yang sejak tadi memperhatikan Indah sambil bersandar pada pintu dan menikmati buah apel di tangannya.

"Ah tidak, aku hanya tidak sabar untuk bertemu dengan anakku," Indah kembali mengusap perutnya sambil tersenyum.

Clara mengerutkan dahinya dan berjalan ke arah Indah, ia duduk di kasur sambil memikirkan sesuatu. Ada hal yang ingin dia tanyakan pada Indah, namun ia ragu untuk mengungkapkannya.

"Ada apa? ada sesuatu yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Indah.

"Hmmm."

"Bicara saja, Insya Allah aku akan mendengarkannya," Indah tersenyum sambil menggenggam tangan Clara.

"Aku ingin bertanya, apakah menggunakan hijab dan pakaian tertutup itu tidak membuatmu gerah?"

Indah tersenyum dan mengambil sebuah kerudung di lemari lalu memakaikannya pada Clara. "Insya Allah apapun yang kita gunakan jika semua adalah aturan Allah, tidak akan ada yang membuat gerah, tidak ada yang membuat kita tersiksa. Aku sangat nyaman dengan pakaian yang aku gunakan, karena pakaian ini membantuku untuk tidak menambah dosa untukku ataupun kaum laki-laki yang melihatku."

"Maksudnya?" Clara yang memang sejak kecil kurang mendapatkan ilmu agama baik di rumah maupun di sekolah menjadi bingung dan semakin tertarik dengan penjelasan yang Indah berikan.

"Kenapa wanita muslim wajib menggunakan hijab, sebab itu sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan RasulNya. Ketaatan merupakan sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan, mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.

Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan). Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.

Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,"Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka."

SECOND MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang