"Lo berantem sama Alex?" Tanya Arga antusias setelah mendengar beberapa potongan cerita Erosh. "Serius Rosh?"
Erosh mengangguk. "Sekali-kali gue emang harus kasih pelajaran ke dia." Jawabnya geram mengingat ulah Alex semalam, dia lalu meneguk softdrinknya yang masih tersisa.
"Dia emang pantes dikasih pelajaran." Komentar Arga sambil melanjutkan mengutak-atik mesin mobil yang tengah digarapnya.
"Alex bener-bener udah kelewatan kali ini."
"Dia gangguin siapa lagi? Cewek yang kemarin itu ya?"
"Bukan." Jawab Erosh. Dia ingat Alex juga pernah menganggu seorang waiters di bar waktu itu.
"Siapa lagi yang diganggu?"
Erosh menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Arga. "Alya."
Mendengar nama itu disebut, Arga langsung beralih menatap Erosh. "Alya?" Ulangnya. "Alya yang lo ceritain waktu itu kan?"
"Iya." Jawabnya sambil mengingat satu persatu rangkaian kejadian semalam dan dari semua itu, hanya satu hal yang terekam jelas di pikirannya. Alya bilang, dia benci kepadanya tanpa Erosh tahu sebabnya.
"Lo ngikutin dia Rosh?"
Erosh melirik. "Gue cuma kebetulan ada di bar."
"Di bar seluas itu lo bisa tahu kalo Alya sedang diganggu Alex?"
"Gue..." Erosh tidak melanjutkan perkataannya. Nyatanya saat itu dia memang sedang mengikuti Alya dan mengawasi semua gerak geriknya.
Arga tersenyum miring. "Akhirnya lo cari tahu tentang dia juga?"
"Gue cuma kebetulan ada di bar dan gue ngliat kejadian itu." Elak Erosh.
"Lo yakin?"
"Kenapa lo jadi ngintrogasi gue?"
Arga terkekeh mendengar pertanyaan Erosh. "Karena gue tahu lo emang lagi ngawasi dia kan?"
"Sok tahu. Sejak kapan gue suka ngawasin cewek? Ini cuma kebetulan aja."
"Sejak lo cerita sama gue tentang Alya."
Jawaban Arga sontak membuat Erosh salah tingkah. "Kapan?"
"Berlagak pikun lo!" Arga merutuki. "Lo khawatir kan kalo Mega tau semuanya?"
"Udahlah Ga, gausah bawa-bawa nama dia."
"Jadi gue harus bawa-bawa nama siapa? Alya?" Arga nampak menggoda Erosh yang wajahnya sudah terlihat malu. Dia tahu jika kali ini Erosh benar-benar menyukai gadis bernama Alya itu. Arga lihat ada sesuatu yang berbeda pada diri Erosh jika dia sedang membicarakan Alya.
"Sialan lo!" Umpat Erosh.
Arga membalasnya dengan tawa renyahnya. "Udahlah Rosh, kalo lo emang suka yaudah ngaku aja. Apa mau Alya gue gebet juga?"
Erosh sontak melotot. "Lo mau berurusan sama gue?"
"Santai bos, santai..." Jawab Arga sambil terkikik. "Jadi udah sejauh mana lo tau tentang Alya?"
Erosh menghela nafas, sejauh ini dia hanya sebatas tau namanya saja. Sepertinya dia butuh waktu dan usaha yang cukup keras untuk mencari tahu tentangnya. Alya terlalu dingin padanya bahkan mengatakan jika dia membencinya. Bagaimana Erosh akan mengubah kebencian itu dan mendekatinya? Itulah yang saat ini selalu terngiang-ngiang di kepalanya. "Dia bukan cewek yang mudah dideketin gitu aja." Ungkap Erosh.
"Bagus dong! Tapi lo nggak akan nyerah gitu aja kan?"
"Gue pasti akan cari tahu semua tentang dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH YOU (END)✔
RomanceAlya yang saat itu masih kecil tidak tahu bahwa kepindahannya ke rumah yang baru adalah karena Papanya bangkrut. Dia juga tidak tahu bahwa alasan Papanya menikah lagi adalah karena Mamanya pergi meninggalkannya, ㅡmeninggalkan Alya serta adik kembarn...