25. MASALAH

996 47 0
                                    

Alya berjalan menyusuri koridor sekolah, dia baru saja datang. Mira berjalan sedikit agak dibelakangnya dan masih sibuk dengan hafalan Sosiologinya karena hari ini dijadwalkan akan ada ulangan pada jam pertama. Alya tidak ambil pusing. Sudah menjadi kebiasaannya menghadapi ulangan tanpa belajar. Sudah tidak ada waktu lagi untuk mempersiapkannya karena malamnya dia harus bekerja, walaupun setelah akhir bulan ini dia memutuskan untuk resign. Toh, selama ini dia selalu mendapat nilai ulangan di atas batas standar. Jadi Alya tidak terlalu memusingkan waktu belajarnya.

Alya sudah ada di ujung koridor dan bersiap untuk menuju kelasnya yang ada di belokan kedua setelahnya. Tapi entah mengapa dia merasa ada yang aneh dengan tatapan semua siswa di sekolah ini. Mereka berbisik-bisik seperti sedang membicarakannya. Alya celingukan dan menghentikan langkahnya.

"Ada apa Al?" Tanya Mira setelah menyadari sahabatnya tiba-tiba berhenti mendadak.

"Kok mereka pada ngeliatin kita sih." Alya balas bertanya pada Mira. "Emang ada yang salah ya sama penampilan kita?" Dia kebingungan, namun setelah itu dia melihat beberapa siswa menggerombol di depan mading sekolah.

"Eh? Masak sih?" Mira agak terkejut lalu melihat ke arah dirinya sendiri. Dia tidak merasa ada yang aneh.

"Tunggu!" Alya mengentikan salah seorang siswa yang berjalan berlawanan arah dengannya. "Itu kok rame-rame ada apaan sih?" Tanyanya.

Siswa itu terdiam sesaat dan memandang Alya dengan tatapan aneh. "Lo Alya ya? Yang digambar itu kan?"

Secara bersamaan Alya dan Mira langsung saling berpaut. "Gambar apaan sih maksud lo?" Alya keheranan.

"Liat aja sendiri." Jawabnya sambil berlalu.

Alya langsung bergegas menuju mading, sementara Mira yang juga tidak tahu apa-apa dan kebingungan sendiri membuntuti langkah Alya.

Alya berjalan cepat menghampiri papan mading. Dia berusaha menyibak kerumunan siswa SMA Andromeda yang menutupi seluruh bagian depan mading. Alya begitu penasaran dengan isi mading yang membuat heboh seantero SMA, dan lagi karena ucapan salah satu siswa yang tiba-tiba mengatakan kalo dirinya ada di sebuah gambar. Gambar apa yang dimaksud? Apa hubungannya dengan gambar itu? Siapa yang menempelnya? Alya ingin segera melihatnya. Dan...

Deg!!!

Alya terdiam beberapa saat setelah melihat gambar yang tertempel di mading. Bibirnya kelu, wajahnya berubah pucat dan kakinya lemas terkulai. Badannya mematung di depan mading tidak kuasa bergerak kemanapun.

"Alya?" Mira menghampiri Alya dengan memasang ekspresi terkejut. Dia lebih tidak percaya lagi dengan apa yang dilihatnya di mading sekolah.

Alya berusaha menahan amarahnya dan dengan cepat dia mencopot semua gambar dirinya yang terpampang di mading. Semua siswa yang berkumpul di sekitar mading melihat Alya dengan tatapan risih dan miris. Bahkan ada sebagian dari mereka yang langsung menyorakinya.

"Siapa yang nempelin gambar-gambar ini Al?" Mira bertanya kebingungan sambil membantu Alya mencopot gambar-gambar itu.

Alya tidak menghiraukan pertanyaan Mira, perasaannya campur aduk.

"Good... Good.. Good..." Tepuk tangan dengan irama perlahan datang menghampiri Alya disertai nada mengejek.

Alya menoleh. Tepuk tangan itu berasal dari seorang cewek cantik yang datang bersama dengan dua temannya. Alya menelan salivanya berat. Mega!

"Nggak gue sangka ya? Ternyata di sekolah gue ada cewek... Ups!" Tiba-tiba Mega berkomentar di depan Alya dan masih banyak juga siswa yang berkerumun di tempat itu. "Gue nggak sanggup ngomongnya, terlalu menjijikkan!" Lanjutnya.

BE WITH YOU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang