"Gue Karina." Kata cewek yang sekarang duduk di samping Alya memperkenalkan diri. Dia membawa Alya ke rumahnya dan sekarang mereka duduk di gazebo yang ada di pelataran rumahnya."Gue Alya." Jawab Alya singkat. Dia masih bingung dan canggung harus berbuat apa setelah mengalami kejadian yang cukup membuatnya syok.
"Soal Mega tadi nggak usah lo pikirin." Karina berusaha menenangkan Alya.
Alya hanya diam tersenyum. Otaknya tidak mampu berpikir lagi, semua kemungkinan buruk yang akan terjadi membayang-bayanginya.
"Sebentar lagi Erosh ke sini."
"Jadi Erosh yang nyuruh lo bawa gue ke sini?" Tanya Alya dengan raut wajah tidak suka.
Karina menoleh ke arah Alya keheranan. "Gue bawa lo kabur dari sekolah supaya masalah lo nggak membesar."
"Percuma aja, sekarang semua udah tahu tentang gue."
"Seenggaknya lo bisa klarifikasi kebenarannya karena yang dituduhin Mega nggak bener."
"Mereka nggak akan mungkin percaya orang seperti gue, dan harusnya lo nggak bawa gue pergi ke sini." Ujar Alya pasrah.
Karina menghela nafas panjang, sepertinya Alya terlalu cepat menyerah dengan keadaan.
"Makasih buat bantuan lo tadi." Ucap Alya lagi. "Gue harus pergi sekarang." Alya beranjak dari duduknya.
"Lo jangan pergi dulu sebelum Erosh datang." Sergah Karina.
"Gue nggak mau berurusan sama Erosh, dan gue nggak mau kejadian kayak tadi terulang lagi."
"Lo nggak perlu takut sama Mega." Karina berusaha meyakinkan Alya.
"Lo nggak tau apa-apa soal gue Karina, lebih dari rasa takut gue, ada hal lain yang lebih gue khawatirin. Dan lo nggak tau apa-apa soal ini." Jelas Alya dengan suara mulai bergetar. Sejak tadi yang ada di pikirannya hanyalah bayangan Papanya. Bagaimana kalo sampai pihak sekolah tau dan melaporkannya pada Papanya?
"Mungkin gue nggak tau apa-apa, tapi suka nggak suka lo harus mengahadapi Mega. Dia orang yang suka melihat orang lain tertindas."
"Gue udah nggak peduli apa yang akan dilakukan Mega." Kata Alya bersikukuh. "Dia nglakuin ini ke gue karena Erosh."
"Lo belum tau siapa Mega! Dia licik dan sekali dia menemukan seseorang untuk dibantai, dia akan terus membuntutinya sampai dia pergi dari kehidupannya. Lo harus bisa mempertahankan diri di sekolah, jangan biarin Mega menguasai hidup lo!"
Alya menghela nafas berat. Situasi apalagi yang harus dihadapinya setelah ini? Alya benar-benar merasa tidak sanggup lagi. Siapa yang mengira masalahnya justru akan berubah rumit begini, padahal sebentar lagi dia akan pergi dari tempat yang menyeretnya ke dalam masalah ini.
"Lo tenang aja, gue bakal bantuin lo ngadepin Mega."
"Kenapa lo bantuin gue? Karena lo musuhnya Mega?" Selidik Alya, sebenarnya dia tidak peduli jika Karina ingin membantunya karena mulai saat ini juga Alya sudah memustuskan untuk menyudahi urusannya dengan Mega. Dia akan menyuruh Erosh menjauhi dirinya.
Karina tersenyum tipis. "Mungkin... Tapi gue tetep nggak akan biarin Mega bertindak sesuka hati sama orang lain."
"Gue nggak tahu apa yang akan terjadi sama gue setelah ini. Kalo sampai pihak sekolah tahu, gue pasti akan dikeluarin. Dan... end..." Alya menerawang ke depan dengan putus asa.
"Kita bisa cari cara Al, lo nggak bakal dikeluarin dari sekolah."
"Cara apa? Buktinya udah jelas kalo gue kerja di Bar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH YOU (END)✔
RomanceAlya yang saat itu masih kecil tidak tahu bahwa kepindahannya ke rumah yang baru adalah karena Papanya bangkrut. Dia juga tidak tahu bahwa alasan Papanya menikah lagi adalah karena Mamanya pergi meninggalkannya, ㅡmeninggalkan Alya serta adik kembarn...