Erosh melangkah ke luar kamarnya menuju sebuah ruangan di lantai bawah, lebih tepatnya ruang kerja Papanya ㅡsebuah ruangan berukuruan 5x8 dengan desain mewah klasik kecoklatan yang di dalamnya terdapat sebuah kursi besar berbahan genuine leather lengkap dengan meja dan set almari dokumen luxurious yang kokohㅡ. Erosh mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam ruangan. Dilihatnya kedua orang tuanya yang masing-masing sibuk dengan urusan bisnisnya walaupun mereka ada di rumah.
"Halo sayang..." Sapa Bella, mama Erosh, seraya memeluk anaknya sebentar begitu Erosh memasuki ruangan. "I miss you so much!" Lirihnya, sudah beberapa hari ini Erosh belum bertemu dengan kedua orang tuanya. Mereka baru saja tiba di rumah sejak kepergiannya dari Sydney.
Erosh membalasnya dengan tersenyum. Walaupun Mamanya selalu mengucapkan kata rindu kepadanya, nyatanya pekerjaan tetaplah nomor satu, dan selalu saja tidak ada waktu untuk Erosh.
"Ada apa Rosh? Tumben sekali kamu main ke ruang kerja Papa. Ada yang kamu inginkan? Bilang aja sama Papa." Kata Adam menambahi.
Sebenarnya Erosh benci mendengar kata-kata itu, seakan-akan semua yang Erosh inginkan melulu berhubungan dengan uang, tapi kali ini Erosh menahannya. "Ada yang mau Erosh bicarakan sama Papa dan Mama." Jawabnya.
"Katakan sama Papa dan Mama sayang, apapun itu." Jawab Bella dengan lembut pada Erosh.
Adam mengangguk setuju. "Apa kamu mulai tertarik dengan bisnis Papa? Kamu ingin belajar sama Papa dan Mama?"
Erosh menggeleng dan tersenyum. "Erosh tetap akan mengerjakan bengkel Erosh Pa."
"Bukannya kamu kuliah Ekonomi karena pengen nerusin bisnis Papa kan?"
"Itu karena permintaan Papa."
"Tentu saja, siapa lagi yang akan nerusin bisnis Papa kalo bukan kamu?"
Erosh hanya terdiam, bagaimanapun juga, memang hanya dia satu-satunya penerus Papanya sekalipun dia hanyalah anak angkatnya.
"Oh ya, apa yang ingin kamu bicarakan tadi?" Tanya Adam, tangannya masih sibuk dengan dokumen di hadapannya.
Erosh menarik nafas sebelum mengutarakan maksudnya pada kedua orang tuanya. "Erosh mau minta sesuatu dari Papa."
"Katakan saja Rosh apa yang ingin kamu minta. Papa pasti akan berikan."
Erosh menatap kedua orang tuanya bergantian, sementara mereka menanti apa yang akan diminta oleh anaknya. "Papa bisa nggak join bisnis sama seseorang. Dia suaminya orang tua asuh Erosh waktu di panti Pa. Perusahaannya bangkrut karena ada penggelapan dana oleh salah satu partnernya, dan sekarang dia butuh modal untuk membangun bisnisnya lagi."
Adam dan Bella saling berpandangan dan berpikir untuk beberapa saat. "Papa bisa aja bantu Rosh," kata Papanya kemudian. "Tapi Papa harus pastikan bahwa dia adalah orang yang berkompeten untuk menjadi partner bisnis Papa. Kamu bisa atur pertemuan Papa dengan dia? Kamu tau kan Papa sibuk sekali."
Senyum Erosh mengembang mendengar jawaban Adam. "Emm.. Really Pa? Papa bersedia?" Tanyanya memastikan.
"Sure!" Jawab Adam. "Kamu atur saja pertemuannya."
"Pasti Pa, secepat mungkin Erosh akan atur pertemuannya."
"Nanti kamu bisa minta schedule Papa sama Pak Anton ya?" Bella menambahi.
"Makasih banyak ya Pa."
"Papa kira sudah sepantasnya Papa bantu orang yang sudah merawat kamu kecil dulu dan menginjinkan Papa untuk menjadi orang tua kamu." Kata Adam menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH YOU (END)✔
RomanceAlya yang saat itu masih kecil tidak tahu bahwa kepindahannya ke rumah yang baru adalah karena Papanya bangkrut. Dia juga tidak tahu bahwa alasan Papanya menikah lagi adalah karena Mamanya pergi meninggalkannya, ㅡmeninggalkan Alya serta adik kembarn...