3. ABOUT HIM

2.1K 68 1
                                    

Erosh menghentikan laju mobilnya di sebuah rumah mewah ㅡbergaya Eropa dengan desain klasik warna coklat muda dipadu indahnya taman depan yang ditumbuhi aneka tanaman hiasㅡ kawasan Sun Gardens. Sebenarnya dia enggan turun dari mobil mengingat siapa anak dari pemilik rumah ini, yang sekarang duduk di sampingnya, Mega yang selalu memaksa dan ingin mengikuti kemanapun Erosh pergi.

"Kita masuk yuk babe! Mama pasti udah nunggu." Ajak Mega dengan suara khasnya yang centil dan manja di hadapan Erosh.

Erosh menatap Mega sesaat kemudian turun dari mobilnya tanpa mengatakan apapun.

Mega memanyunkan bibirnya, dia sudah tahu Erosh akan begitu. Dia jarang memperlakukan Mega dengan lembut kecuali di hadapan kedua orang tuanya, dan itupun bisa dihitung dengan jari. Nyatanya Erosh memang tidak pernah menyukainya, terutama pada sifatnya.

Erosh masuk ke dalam rumah diikuti Mega. Seorang perempuan cantik setengah baya dengan dandanan glamour menyambut kedatangan mereka dengan sumringah.

"Hallo Erosh!" Sapanya lalu memeluk tubuh Erosh dan menepuk-nepuk punggungnya pelan.

Erosh menyunggingkan senyumnya. "Apa kabar tante?" Tanyanya lembut.

Elena, wanita setengah baya itu membalas senyuman Erosh. "Seperti yang kamu lihat. Selama Mega tidak berulah, kondisi kesehatan tante baik." Katanya sambil melirik ke arah Mega yang berdiri di samping Erosh.

Mega berdecak kesal mendengar penuturan Mamanya. "Okelah! Whatever you say Ma!"

"Mama cuma bercanda sayang.." Elena mengusap lengan Mega pelan.

Mega hanya melirik Mamanya sinis.

"Oh ya, makasih banyak ya Rosh, kamu sudah bersedia menjemput Mega. Tante bener-bener nggak enak sama kamu." Kata Elena.

"Nggak apa-apa kok tante.." Jawab Erosh dengan enteng, jauh berbeda dengan kenyataan di hatinya yang sebenarnya ingin menolak tapi tidak bisa.

"Mumpung kamu di sini tante ingin mengobrol sama kamu." Elena bermaksud menggiring Erosh duduk di sofa.

Mega langsung mencegahnya. "Ih, Mama apaan sih! Mega aja belum sempat ngobrol sama Erosh. Mama main serobot aja!" Tangannya memegang lengan Erosh erat.

"Sayang..." Panggil Elena lembut. "Kamu mandi dulu dong, ganti pakaian kamu juga!" Perintahnya.

"Tapi Ma," Protes Mega.

Elena memandang ke arah Mega dengan tatapan meminta dan ujungnya Mega melepaskan pegangan tangannya pada Erosh. Mega naik ke kamarnya di lantai dua dengan kesal, sementara Erosh menghela nafas lega. Untung saja Mega segera pergi, Erosh tidak tahan dengan sikap manjanya.

Erosh duduk di sofa ruang tamu ditemani Elena. Seorang ART di rumah itu baru saja mengantarkan dua gelas minuman pada mereka.

"Udah lama tante nggak ngobrol sama kamu, tante kangen." Elena membuka percakapan sambil menyeruput minumnya. Dia ingat terakhir bertemu dengan Erosh sekitar dua bulan yang lalu. "Ayo di minum dulu!"

Erosh mengangguk dan meneguk minumnya sedikit.

"Mama sama Papa kamu gimana? Tante sudah jarang banget ngobrol sama mereka sekarang." Ujar Elena. Jangankan dia, Erosh yang tinggal serumah dan merupakan anaknya sendiri saja jarang mengobrol dengan mereka.

"Baik tante." Jawab Erosh singkat. Memangnya apa lagi yang bisa dikatakannya. Erosh hampir tak punya cerita tentang mereka.

"Tante denger mereka sering bertolak ke luar negeri? Pasti sibuk sekali."

"Iya tante, ada beberapa relasi Papa dari luar negri."

Elena mengangguk paham, "Lalu, kamu sendiri bagaimana? Kamu pasti kesepian di rumah."

BE WITH YOU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang