Erosh melaju dengan mobilnya menuju kafe Logo, seperti biasanya. Malam ini dia hanya ingin melihat Alya bekerja dan memastikan kalo dia pulang dengan selamat. Tidak melihatnya sehari saja Erosh merasa ada sesuatu yang kurang.
Baru setengah perjalanan, tiba-tiba mobil Erosh ngadat dan berakhir dengan mesinnya tidak mau menyala bahkan setelah Erosh menstaternya berkali-kali. Untung saja dia masih sempat menepi.
"Shitt!!" Umpatnya dengan kesal.
"Kalo lo rewel lagi, gue bakal ninggalin lo di sini sendirian!" Ancam Erosh pada mobilnya sendiri. Mungkin dia sudah frustasi menghadapi mesin mobilnya yang tetap tidak mau menyala.
Brakkk!!
Erosh memukul setir mobilnya. Akhir-akhir ini mesin mobilnya memang lumayan sering bermasalah walaupun Arga sudah memperbaikinya beberapa saat yang lalu. Maklum saja umur sedan ini sudah lumayan tua. Tapi Erosh kekeuh tidak mau mengganti mobil kesayangannya ini walaupun sebenarnya dia bisa memakai mobil lain. Akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Arga dan meninggalkan mobilnya di jalan. Dia akan mencari taksi untuk mengantarkannya ke Logo.
"Hallo..." Ucap Erosh begitu Arga mengangkat telponnya.
"Ada apa?"
"Lo ambil mobil gue ya!"
"Kenapa? Ngadat lagi?" Tanya suara di sebrang sana.
"Iya nih, tiba-tiba ngadat lagi. Nggak mungkin kan gue bongkar di tengah jalan malem-malem gini?"
"Lo mau ke Logo?"
"Iya, lo ambil sekarang ya di jalan Sadewa, gue naik taksi aja, jangan lupa bawa kunci duplikatnya." Kata Erosh sebelum mengakhiri percakapannya dengan Arga.
"Oke bos!"
Erosh menutup telponnya dan dia menunggu taksi yang melintas untuk membawanya pergi. Jalanan lumayan sepi karena ini sudah lewat jam sepuluh malam, bahkan mendekati jam sebelas.
Belum lama Erosh menunggu, tiba-tiba ada dua mobil berhenti di dekatnya, sebuah mobil hardtop warna hitam dan sebuah sedan civic merah. Erosh menatapnya dengan curiga. Entah mengapa dia merasa dua mobil ini sudah mengikutinya sejak tadi namun dia tidak menyadarinya.
Begitu melihat beberapa orang keluar dari mobil itu, Erosh langsung waspada dan memasang kuda-kudanya. Benar saja, mereka dengan tubuh kekarnya dan berjumlah kurang lebih delapan orang langsung menyerang Erosh tanpa memberitahukan dulu maksud dan tujuannya.
Erosh berhasil menangkis setiap serangan yang mereka lontarkan. Namun dia tetap kewalahan, bagaimanapun juga, dia kalah jumlah. Saat Erosh sibuk menghadapi serangan beberapa dari mereka, tiba-tiba saja salah satunya memukul Erosh dengan balok kayu di bagian tengkuknya. Erosh jatuh tersungkur. Saat itulah mereka langsung mengkeroyoknya dan memukuli Erosh bertubi-tubi hingga wajahnya babak belur dan di penuhi darah segar yang mengalir dari kulit wajahnya. Mereka juga meninju perut serta dada Erosh berkali-kali.
Setelah beberapa saat, Erosh mempertahankan diri, akhirnya dengan sisa-sisa tenaganya dia berhasil melarikan diri dan menghajar mereka satu persatu walaupun efeknya tidak separah seperti yang mereka lakukan. Erosh menjauh dari mereka dan berhasil mendapatkan taksi sebelum mereka menghajarnya lagi.
Sopir taksi yang melihat Erosh terluka parah langsung kebingungan. "Mau.. Mau.. Kemana Mas?" Tanyanya panik.
"Jalan aja pak, jangan sampe mereka berhasil mengejar." Ucap Erosh dengan nafas tersengal. Dia menyandarkan tubuhnya yang sudah tidak berdaya di kursi penumbang bagian belakang. Sementara taksi itu melaju kencang sebelum orang-orang yang mengkeroyok Erosh berhasil menjangkaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH YOU (END)✔
RomanceAlya yang saat itu masih kecil tidak tahu bahwa kepindahannya ke rumah yang baru adalah karena Papanya bangkrut. Dia juga tidak tahu bahwa alasan Papanya menikah lagi adalah karena Mamanya pergi meninggalkannya, ㅡmeninggalkan Alya serta adik kembarn...