Taehyung bangun saat alarm ponselnya bergetar tepat dibawah pipinya. Ia mengerjap, memastikan pukul berapa sekarang.
"bahkan masih 10 jam"keluhnya dan kembali meletakkan kepalanya ke bantal.
Ia tidak memejamkan matanya lagi. Ia berbaring normal menatap langit-langit rumahnya.
"lapar...."keluhnya lagi sambil memegang perutnya.
Seorang dokter yang aneh. Kepribadian seorang Kim Taehyung tidak dapat ditebak dengan mudah. Jika ia harus memasang tampang jenius saat bekerja, beda dengan saat ia bersama Jung Yerin. Ia benar-benar idiot.
Taehyung berjalan kearah jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan kamar seseorang di seberang. Pagi itu masih menunjukkan pukul 8 pagi. Ia ragu jika Yerin belum berangkat bekerja.
Ia mengirim sebuah pesan sambil membuka tirai jendelanya.
Triing
Pesan masuk. Ia tersenyum dan segera mencuci wajah dan lainnya.
Ia berlari keluar kamar dan secepat kilat meninggalkan rumahnya menuju rumah tetangganya yang tak lain adalah Jung Yerin.Pintu rumah Yerin terbuka, dihalamannya, Nyonya Jung sedang memotong pucuk tanaman hiasnya.
"annyeonghasimnikka,Eomeoni"sapa Taehyung saat ia telah berhasil masuk kehalaman.
"Taehyung-i, Yerin ada di dalam. Dia menunggumu untuk sarapan. Cepat masuk"perintah Nyonya Jung setelah meletakkan gunting tanamannya di sebuah kotak. Ia membuntuti Taehyung masuk.
"ou,Taehyung-ah"
"Hyungnim"
Hoseok bertos ria dengan tetangganya itu. Sudah cukup lama semenjak Hoseok bekerja diberbagai tempat, ia tidak bertemu. Setahunya dari Yerin, kalau Hoseok pulang sangat larut dan berangkat sebelum pukul 10 pagi.
"Yerin sudah didapur. Aku sudah sarapan duluan. Makanlah. Kita perlu waktu yang banyak untuk mengobrol"ujar Hoseok. Penampilannya pagi ini cukup santai dan rapi.
"eoddigayo,Hyung?"tanya Taehyung
"menjalankan misi menghindari para dokter di rumah"ledeknya sambil mengenakan sepatu.
Taehyung terkekeh dan segera berjalan cepat ke dapur.
Yerin tanpa sudah lebih dulu memakan sarapannya.
"kau mengajakku sarapan kenapa duluan?"protesnya membuat Yerin terkejut.
"duduklah"balas Yerin.
"eomeonim, apa kimbap ini boleh dimakan?"tanya Taehyung berlagak tidak tahu.
Nyonya Jung tersenyum, "tentu. Kau satu-satunya putraku yang selalu suka dengan masakanku"ucapnya sedikit keras.
"dimana Yeol-i?"Taehyung mengedarkan pandangannya kesudut ruangan.
"i'm here sajangnim"suara Sungyeol dari lantai atas mendekat.
Semua terkekeh melihat ekspresi aneh Taehyung.
"jalmokeuseubnida"ujar Yerin agak keras. Dirinya ingin segera berangkat kerja.
"Tae-ah, antar aku oke? Gomawo,chu chu chuuu"pertanyaan Yerin dijawab sendiri olehnya.
Taehyung mengangkat bahunya dan mendelik kearah Nyonya Jung.
Seungyeol memandangi dua orang yang lebih tua darinya itu. Ia heran, kenapa mereka bisa berteman begitu dekat hingga tidak memikirkan hal lain. Ia mencoba mencerna pikirannya sendiri."omoo, aku harus segera berangkat"wanita itu melihat jam tangan yang ia kenakan dan bergegas lari ke lantai atas mengambil tas dan barang lainnya.
Taehyung menyudahi sarapannya sambil menunggu si empunya rumah yang akan bekerja kembali turun. Ia akan mengantarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name [END] ✔️
FanfictionPersahabatan yang kuat. Mengambil kehidupan berbeda. Saling bertumpu. Tidak melupakan tempat rahasia mereka. Diusia yang tidak lagi muda, seorang Jung Yerin memilih untuk fokus pada pekerjaan dan mengesampingkan masalah pria. Dibalik kehidupannya, s...