Heart Signal

1.6K 194 1
                                    

Forum rapat dokter bedah Asan Hospital berjalan mencekam. Pembahasan mengenai operasi perdana menteri Cho berlangsung tegang. Perbedaan diagnosis dokter membuat rapat ini hampir menemui jalan buntu kalau saja dokter tampan Kim Taehyung tidak segera mengambil alih operasi yang akan dilaksanakan lusa.

"kita tidak bisa menunggu. Dokter tidak bermain dengan diagnosisnya"

Ucapan singkat Taehyung membuat perdebatan semua dokter berhenti. Bahkan dokter senior juga menyetujui ucapan pria idola wanita itu.

"kalau begitu, aku akan membantu Dokter Kim melakukan operasinya"

Seungyeol berdiri dan mengajukan dirinya untuk ikut serta dalam operasi.

"bukankah kau dokter magang di unit kanker?"tanya dokter Park dari ahli bedah.

"nde. Jung Seungyeol imnida. Mahasiswa kedokteran dan dokter magang unit kanker. Maaf kalau aku lancang mengajukan diri dalam operasi yang mungkin sangat beresiko. Tapi, aku akan membantu dokter Kim melakukan operasinya. Meskipun aku tidak membantu banyak. Aku dengar, Asan Hospital juga memperbolehkan dokter magang bergabung"ujarnya santai namun berkharisma.

"ya, kau benar. Kami memang membutuhkan dokter muda untuk melakukan operasi besar ini. Kami para dokter tua hanya bisa memberi arahan. Aku menyetujuinya" pemandu rapat dokter Jang memberikan keputusan terakhir dan menampilkan nama dokter yang melakukan operasi.

"aku harap kalian melakukan yang terbaik. Nasib Seoul berada ditangan Asan Hospital"ucapan terakhirnya sebelum menutup rapat.

Rapat selesai sekitar pukul 10 malam. Taehyung mendapat shift malam untuk kali ini. Karena belum sempat makan malam, ia berencana mengajak Yerin bertemu.

Ia mencoba menghubungi wanita pecinta lavender itu.

"Tae-ah,wae?"

Suara wanita itu dari telepon.

"kau sudah tiba di rumah?" Taehyung berjalan kearah balkon ruang kerjanya.

"anni. Aku di rumah sakit sekarang. Neo eodiga?"

"mwo? Aku diruang kerja. Kau dirumah sakit? Aku dapat shift malam"

"menjemput abeoji. Aku pikir kau dirumah. Kau sudah makan malam?"

Pertanyaan bagus dari Jung Yerin. Ia benar wanita hebat yang selalu tepat dalam hal apapun. Tapi sayang, ia ceroboh.

"oo. Apa kau bisa ke ruanganku? Ahh, sebaiknya kau tunggu aku di lobi. Aku akan segera datang"

Taehyung menutup teleponnya dan segera berjalan keluar ruangan menuju lobi. Ia memilih lift agar tidak membuat sahabatnya menunggu terlalu lama.

"apa aku harus menemui Tuan Jung Jae Suk? Lebih baik begitu"percakapannya dengan diri sendiri membuat beberapa suster melihatnya.

"hmmpp"Taehyung tersenyum membalas sapaan kecil beberapa orang yang berpapasan dengannya.

"Sunbae"suara seorang wanita memanggilnya.

Ia mengernyitkan dahinya, saat wanita itu berjalan mendekatinya.

"Taehyung sunbae, khamsahabnida untuk tempo hari"ujarnya dengan membow.

"oh, kau dokter magang waktu itu,bukan? Baiklah sama-sama"balasnya singkat

"chankkaman!Sunbae? Tempo hari kau menyebutku sajangnim"lanjutnya heran.

"hehe, kau terlalu tua dan tidak cocok untuk dipanggil sajangnim. Aku pikir kita seumuran"wanita itu tersenyum dengan khas.

"tidak masalah. Tapi, aku belum mengenalmu"Taehyung kembali bertanya.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang