Still Hurt

969 129 4
                                    

Udara Seoul malam ini cukup dingin. Jalanan juga mulai sepi. Tampak beberapa mobil terparkir disalah satu minicafe classic didaerah Itaewon.

Suara tawa dari dalam cafe itu begitu semarak. Tampaknya tempat itu menjadi pilihan anak-anak muda untuk berkumpul bersama temannya. Mereka tidak akan menyadari sedingin apa suhu malam ini jika sudah bercanda gurau dengan sahabatnya.

Sebuah pemandangan yang jarang ditemui, malam itu, disalah satu sudut cafe, tepatnya di meja yang mampu menampung 10-15 orang pelanggan itu tampak beberapa pria dan wanita sedang asyik mengobrol satu sama lain. Tercatat, beberapa pelayan telah kembali ke meja itu selama 3x pemesanan. Tentunya dalam porsi yang sangat banyak.

"jadi apa rencana kita? SinB juga sudah sembuh"tanya seorang Jeon Jungkook disela tawa mereka.

"kita berkemah sungguhan?"

"tapi dimana tempatnya? Bagaimana dengan mendaki?"

"yaiiishhh... Lebih baik berlibur ke suatu tempat, memesan villa, pergi memancing, pesta barbeque,....."

"MT? Setuju!!!"

"aku juga!!!"

"aku yang sangat dan paling setujuuu!!!"

"yang lain?"

"aku yakin semua setuju. Tentukan kapan kita akan pergi? Aku, Umji, Yoongi mendapat cuti mulai besok"

"berapa hari?"

"belum ada keterangan lanjut. Mungkin cukup lama. Sebab CEO Yook punya banyak kunjungan ke Paris"

"wahh, kau beruntung. Yerin-ah, bagaimana kalau kau membantuku memecahkan kasus pembunuhan?"

"itu berarti separuh gajimu untukku, Oppa"

"Yeiiishh...wanita ini"

"bagaimana jika lusa? Bukankah itu akhir pekan dan menurut kalian sendiri akan ada hari tidak bekerja?"

"call!!!"

"Eunha-ya, apa saja yang akan kita butuhkan?"

"baik aku akan mencatatnya"

Perbincangan santai itu akhirnya menemukan tujuannya. Mereka tinggal bersiap untuk kembali bertemu lusa.

"sebelum kita pulang, siapa yang akan membayar ini semua?"tanya Kim seokjin.

Semua tangan menunjuk kearahnya.

"Kim Seokjin!!!!"seru semuanya berlanjut dengan tawa.

"naega wae?"Seokjin protes.

"gaji polisi yang paling banyak diantara kita"

"gajiku belum keluar bulan ini, Hyung"

"Jimin seorang CEO, dia justru lebih banyak"

"kau kan yang paling tua"

"seokjin hyung yang paling tampan"

"SinB tentu punya banyak uang. Ia bisa pulang pergi Seoul-London"

"apartemenku masih mencicil, bodoh!"

"sudahlah, Hyung. Kita akan mendoakan untuk kebaikanmu dan Sowon noona. Kalian akan memiliki 5 orang anak jika tidak pelit"

"terlalu banyak, Hoseok-ah!"

"baiklah. Kali ini saja"

Seokjin mengalah. Ia segera mengeluarkan kartunya dan memberikan pada pelayan.

"lihatlah... Sekali gesek, uangnya tidak akan habis"ledek Jimin girang.

"baiklah semua.. Aku harap kalian membayar hutang kalian padaku secepatnya. Ini akan sangat berat jika jatuh tempo. Belum lagi bunganya..."ujar Seokjin sambil berjalan disamping Sowon ketika mereka berhasil keluar dari cafe itu.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang