"Sepertinya boneka ini belum ada waktu itu,"Eunha menyentuh sepasang boneka kelinci yang ditaruh di dashboard mobil Jungkook.
Jungkook menoleh. Mengingat saat ia pulang kantor."Ah, iya, aku baru membelinya 3 hari yang lalu," ujar Jungkook sambil terkekeh. "kenapa? Tidak bagus ya?" tanya Jungkook karena Eunha sedang memandangnya dengan heran.
"tidak apa,"Eunha menggerakkan kepalanya cepat. Menyembunyikan tawanya.
"bagaimana kalau kita bermain sebagai pengisi suara sampai tiba dirumah Sowon nuna?? Aku ingin juga mengajaknya bermain"usul Jungkook terdengar konyol dengan mengelus pelan perut Eunha yang sudah besar."yaa, bodoh! Mana bisa kau mengajaknya bermain pengisi suara? Shireo!"bantah Eunha sambil memukul lengan kiri Jungkook.
"yaisshhh, Na-ya, apa hormonmu bertambah 10 kali lipat? Kau terlalu mudah emosi akhir-akhir ini. Pukulan tanganmu juga menyakitkan sekarang"protes Jungkook dan kembali fokus pada kemudinya.
Eunha tidak menanggapi ocehan suaminya. Ia mengamati perjalanannya.
"chakka, Jeon, lihat. Bukankah itu Yerin eonni?"Eunha menunjuk kearah sebuah minicafe berdinding kaca.
"mana?"tanya Jungkook sambil menepikan mobilnya dan melaju cukup pelan.
"itu. Aku sangat yakin itu Yerin dan Sowon eonni"
Jungkook memarkirkan mobilnya tidak jauh dari tempat yang ditunjuk Eunha.
Ketika hendak keluar, ponselnya bergetar.
"oh, Eunha-ya, aku harus menerima telepon dulu. Kau duluan"pinta Jungkook dan mengecup kening istrinya.
Eunha dengan santainya berjalan memasuki minicafe itu. Karena perutnya kini semakin membesar, ia harus ekstra berhati-hati dalam hal kecil sekalipun.
"selamat datang. Hanya untuk 1 orang?"tanya pelayan yang kebetulan berdiri didekat pintu.
Eunha menggeleng dan berjalan kearah meja 2 orang wanita yang tengah berpelukkan. Ia berhenti saat Sowon menceritakkan sesuatu kepada Yerin dengan tangisnya yang pecah.
"aku bukan istri yang baik untuknya, Yer"
Pernyataan Sowon yang didengar oleh Eunha sontak membuat airmata wanita itu menetes begitu saja. Eunha menengadahkan kepalanya. Berusaha keras agar air matanya tidak mengalir begitu saja. Ia belum siap untuk menyapa kedua sahabatnya itu. Hingga akhirnya Jungkook menghampirinya.
"kau belum bertemu mereka?"tanya Jungkook.
"kau tidak apa-apa? Kenapa menangis?"tanyanya lagi.
Eunha menunjuk kearah meja Yerin dan Sowon. Jungkook mendengarkan seksama perbincangan keduanya.
"kajja"pria itu menggenggam erat tangan istrinya. Berjalan mendekati meja bundar yang diisi 2 yeoja.
"apa yang membuatnya menangis?"tanya Jungkook membuat kedua wanita itu terkejut.
"Eunha-ya, Kookie-ya"sapa Yerin seketika.
"eonni"
Eunha memeluk Sowon dan Yerin begitu saja. Airmatanya keluar tanpa alasan. Justru membuat Jungkook memalingkan wajahnya agar tidak menyaksikan istrinya menangis. Karena kelemahan pria itu ada pada Eunha, istrinya.
"Eonni, aku mencintai kalian"ujar Eunha.
Sebenarnya, Eunha sudah mengetahui permasalahan Sowon. Suami wanita itu sendiri yang bercerita padanya. Namun, karena kenyataannya Seokjin juga sedih mendengar ujian rumah tangganya ini, mereka semua berusaha merahasiakannya. Kini, Kim Seokjin sama sekali tidak mengambil pusing perihal itu. Ia akan menjalani bahtera rumah tangga dengan Sowon bersama dan bahagia. Ia percaya, mukjizat Tuhan akan menghampiri keluarga kecilnya yang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name [END] ✔️
FanficPersahabatan yang kuat. Mengambil kehidupan berbeda. Saling bertumpu. Tidak melupakan tempat rahasia mereka. Diusia yang tidak lagi muda, seorang Jung Yerin memilih untuk fokus pada pekerjaan dan mengesampingkan masalah pria. Dibalik kehidupannya, s...