White

1K 144 1
                                    

Aku menyiapkan kopi dan roti.
Aku harap harimu menyenangkan.

Daniel

"igeo mwoya? Aishh anak itu.."Yerin tersenyum melihat memo kecil yang tertempel di cup kopi hangat di mejanya.

"Selamat pagi,sajangnim"Yewon berdiri dipintu ruang kerjanya. Wanita itu tersenyum manis.

"oh, ye. Kau lebih awal hari ini"Yerin membalas senyuman dongsaengnya tidak kalah manis.

"nde... Project china itu mengharuskanku berangkat awal sebelum mengerjakan laporan harian,bukan?"

Yerin mengangguk,"selesaikan secepatnya agar kita bisa makan siang nanti.ppalli"

Yewon sangat senang. Melihat senyum ketua tim pemasarannya benar-benar membuat paginya cerah. Ia tidak ingin kesalahannya tempo lalu terus-menerus menjadi beban untuk Yerin.

"nde... Selamat beraktivitas,Sajangnim"
Yewon membow dan pergi ke ruang kerjanya yang berada di barisan ketiga jika dihitung dari pintu masuk.

Menit berikutnya, Yerin mengganti sepatu sneakersnya dengan highhellsnya.

"ingat usiamu, sepatu itu akan menyiksa dan memberimu rasa tidak nyaman,Rin-ah"

Perkataan orang itu selalu terngiang tiap kali ia mengganti sepatunya. Ia tersenyum dan melanjutkan kegiatannya lagi. Menyisihkan sneakers armynya.

Tanpa ia sadari, seorang pria tersenyum didepannya sekitar 2 menit yang lalu. Hingga akhirnya saat ia akan berdiri, Yerin baru menyadari kedatangan Daniel disana.

"omoo,kkamjakkiya.jinjja... Apa yang kau lakukan disini?"

Yerin terperangah melihat pria itu tiba-tiba muncul dihadapannya.

"apa aku menganggu?"tanyanya sambil melirik ke meja kerja Yerin. Memastikan pemberiannya sudah di nikmati.

"tidak. Tapi kau muncul seperti hantu..Daniel-ssi"jelas Yerin.

Pria itu tersenyum lebar menampilkan deretan gigi kelincinya. Menggemaskan.

"bahkan kau masih memanggilku dengan embel-embel -ssi"

Daniel duduk di kursi depan meja kerja Yerin. Wajahnya tampak serius mengamati model sepatu di meja itu.

"apa sepatu seperti ini membuatmu nyaman? Kelihatannya tumitmu akan bermasalah kalau sepatu ini kau pakai. Kau harus memilih hal nyaman untuk digunakan"lanjutnya tanpa beralih dari benda itu.

Yerin mendengus dan memilih kembali duduk di kursinya.

"majjayo. Kita harus menciptakan gaya sepatu untuk wanita usia 30 tahunan yang nyaman untuk mereka"

Yerin membuka komputernya dan mengamati laporan penjualan yang telah dikirim oleh Yewon ke emailnya.

"bisakah kau mencetak ini dan memberinya ke tim desain? Aku harus pergi ke toko untuk membantu Sowon eonni"

Yerin memberikan berkasnya dan segera memakai jas kerjanya. Hari ini ia memadukan skirt pastelnya dengan jas wanita biru dongker. perpaduan yang sangat serasi.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang