Power Up

1K 144 3
                                    

"hai. Bagaimana kabarmu?"

Wajah pria yang sangat ia rindukan muncul dari layar laptopnya.

"aku baik-baik saja, Tae. Hanya sedikit kurang tidur"

Wajah dilayar itu memperlihatkan ekspresi oh dan kembali berkutat dengan bukunya.

Yerin memasang wajah cemberut. Selama hampir satu bulan, Taehyung begitu dingin dengannya. Ia tidak seperti saat mereka berada ditempat yang sama. Seakan kekasih pria itu saat ini adalah pekerjaan. Yerin tidak suka itu.

"kalau kau sibuk, aku akan mematikan video callnya"tambah Yerin.

Taehyung mengangguk pelan dan melambaikan tangannya sebelum wanitanya mematikan sambungan video mereka.

Pippp...

Yerin menutup laptopnya kasar. Ia kesal karena selama ini Taehyung tidak berusaha memberinya kabar perihal kesibukannya. Pria itu terkesan cuek saat jarak mereka tidak lagi dekat.

"apa disana ia selingkuh? Aku sudah membiarkannya pergi meskipun ia meninggalkanku begitu saja dibandara. Tahu begitu, aku tak akan memberinya izin. Dasar Kadal arab!"

Umpatan demi umpatan Yerin terus mengalir dari bibirnya yang berwarna merah cherry. Ia memasukkan beberapa keperluan kerjanya dan menggunakan sepatu keluaran musim ini.

"selamat pagi, Eomma"sapanya saat duduk dikursi meja makan . Mengambil sepotong sandiwch yang sudah disiapkan oleh wanita paruh baya itu.

"kau tidak mengambil cuti lagi? Bukankah kau bilang sendiri akan libur bekerja selama Taehyung di Amerika?"ledek Nnyonya Jung tersenyum.

"eooommmaaaa...."

Yerin kembali menekuk wajahnya setelah berhasil menggigit pinggir sandwichnya. Mendengar penuturan eommanya, selera makan Yerin menjadi hilang. Apalagi itu terkait dengan Taehyung.

"aku tidak tahu, tapi mencampurkan urusan pekerjaan demi pria bodoh itu tidak akan berguna untukku. Jadi, aku harus berangkat bekerja mulai hari ini"tukas Yerin menyudahi sarapannya.

"kau mau berangkat?"tanya Nyonya Jung.

Yerin mengangguk dan beranjak mencium pipi ibunya.

"pulang kerja aku akan membeli kikil. Kita berdua akan berpesta malam ini. Berjanjilah untuk menyiapkan makanan lain. Aku pergi"ujarnya hilang dibalik pintu.

Nyonya Jung tersenyum senang melihat putrinya yang masih sama dengan anak kecil diusianya yang tidak lagi muda.

"putri kita, Jae suk-ah"gumamnya pelan.

******

Sebuah hari yang sangat membahagiakan bagi keluarga Kim. Penerus Asan Hospital telah lahir kedunia. Lalisa, istri Kim Namjoon baru selesai menjalani persalinan putra pertama mereka.

Suara tangis bayi yang terdengar dari ruang persalinan membuat Dokter senior Kim dan juga Namjoon meneteskan airmatanya. Perasaan haru begitu menyentuh naluri mereka.

"Abeojiiii.... Putraku telah lahir"

Pelukan hangat Kim Namjoon begitu menggambarkan kebahagiaannya. Terlebih ia adalah satu-satunya penerus Sang ayah yang akan membesarkan keturunan Kim selanjutnya.

"Tuan bisa menemui istri Anda. Putra kalian akan kami mandikan terlebih dulu"

Seorang bidan mempersilakan Namjoon untuk masuk menemui Lisa.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang