Rumah bergaya mediteran itu tampak masih sepi jika dilihat dari luar. Hanya ada 2 mobil yang terparkir rapi diseberang jalan. Tapi siapa sangka, jika didalam rumah itu sungguh dalam keadaan kapal pecah. Keadaan terjadi setelah Jung Yerin bangun pagi itu.
"Eommaaaa... Kenapa tidak membangunkankuuuu?"
Suara Yerin dari dari toilet terdengar menggema. Nyonya Jung justru bergidik ngeri melihat aksi putrinya yang berjalan begitu cepat bahkan sebelum matanya benar-benar terbuka lebar.
"aku sudah berusaha membangunkanmu. Apa tadi malam kau minum terlalu banyak? Kau bahkan mengunci kamarmu. Tidak seperti biasanya"balas Nyonya Jung yang berkutat dengan beberapa piring.
Dari anak tangga, tampak 2 orang pria berjalan turun. Hari ini keluarga Jung akan tampak memakai hal yang serasi. Saat ini saja, Tuan Jung dan Hoseok tampak memakai pakaian yang sepadan berwarna putih. Tidak ada Seungyeol dirumah. Ia mendapat shift malam beberapa hari ini. Maklumi saja, jika ia ada dirumah, pagi ini mungkin akan meledek habis Yerin.
"apa yang terjadi? Kenapa berisik sekali dikamar mandi, Eomma?"tanya Hoseok duduk menghadap meja makan. Disusul Tuan Jung.
"adikmu mendapat banyak tawaran. Dan ia menyetujui kontrak dengan majalah besar. Sepertinya ada pertemuan dadakan"jelas Nyonya Jung masih menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Berharap putrinya baik-baik saja didalam.
"Yerin-ah, kau memang tidak ditakdirkan menjadi seorang dokter, jadi semangat di meeting hari ini!!!"ungkap Hoseok berteriak. Seakan ia memberi suntikan semangat kepada adiknya yang kalang kabut mengejar waktu.
"diam KAUUUU Jung Hoseokkkk!!!"balas Yerin dengan mulut penuh busa pasta gigi.
Tuan dan Nyonya Jung mengangkat bahunya. Mereka tidak akan mengeluarkan suara lagi saat kedua anaknya akan saling mengejek.
Pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan sosok berantakan Yerin sehabis keramas. Ia membiarkan handuk menutupi kepalanya dan beranjak duduk disamping Hoseok.
"apa kau tidak tidur hingga kesiangan seperti ini, Sayang?"tanya Tuan Jung disela makannya.
"anieyo. Aku terlalu lelah, Abeoji. Aku mengurus surat cutiku. Tapi si CEO tua itu sama sekali tak memberi cuti. Akhhhhh... Menyebalkan"umpat Yerin menggigit roti kesukaannya asal.
"apa perlu bantuan Appa?"tanyanya lagi.
"gwaenchanha. Aku akan menunggu hasilnya"balas Yerin.
"kau tidak segera berias? Aku pikir kau akan sangat terlambat"ujar Hoseok.
"abeoji bilang, aku harus menikmati sarapanku. Jadi.. Kau diam!"
Hoseok mengacak rambut adiknya. Ia sangat gemas melihat adik perempuannya yang masih saja seperti dulu. Tidak mau mengalah dan tidak akan pernah mengalah.
"geundaee.... Apa kau dan abeoji akan kesuatu tempat? Kenapa cocok sekali?"tanya Yerin menyudahi makannya.
"nde... Aku dan Hoseok akan pergi ke Daegu hari ini. Apa kau juga mau ikut?"tanya Tuan Jung.
"huuu.. Aigooo ayah memang tidak membiarkanku. Aku ada banyak meeting hari ini"terang Yerin berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Yerin-ah... Kau ingin Oppa bawakan apa? Aku akan berbaik hati membawakanmu oleh-oleh"teriak Hoseok.
"jinjjaro?"tanya Yerin dari kamarnya.
Hoseok mengangguk.
"aku hanya ingin kau membeli beberapa makanan. Bawa pulang, dan kita makan bersama-sama"balas Yerin seraya pergi kekamar.
"baiklah. Pastikan kau tidak datang terlambat"ingatnya melihat sang adik berlalu.
*******
Dokter tampan. Sebutan lain dari Taehyung oleh para pasien yang ia tangani. 1 minggu ini, Si dokter tampan itu mendapat banyak tugas perawatan. Bahkan selama 1 minggu ini, ia belum memiliki waktu menemui tetangganya. Ya, bukan lagi tetangganya. Tapi kekasihnya.
Sejak keduanya sama-sama sibuk, Taehyung maupun Yerin tidak bisa membuat rencana bertemu sepihak. Keduanya sama-sama mendapat kinerja tertinggi saat ini. Taehyung berpikir, mungkin ini juga saatnya ia menentukan kelangsungan hubungannya dengan Yerin.
"selamat siang, dokter Tae.."sapa beberapa perawat yang selesai makan siang dikantin Rumah Sakit. Taehyung membalasnya dengan senyuman ramah.
Pria bermarga Kim itu duduk disalah satu kursi. Ia memainkan ponselnya. Ada niat untuk menelepon Yerin kali ini. Tapi, ia takut mengganggu waktu wanita itu.
Banyak sekali yang ia pikirkan kali ini. Ia sering melamun saat berisitirahat. Seperti kali ini, Taehyung tidak menyadari jika seseorang sudah memeluknya dari belakang.
Tangan yang memeluknya itu terbalut mantel putih yang hangat.
"kau jahat. Tidak menghubungiku sama sekali"bisik seseorang ditelinganya.Taehyung tersenyum. Ia berdiri dan memeluk wanita itu.
"Yerin-ah, aku merindukanmu"ujarnya.Yerin menolak untuk memeluk. Ia menjauhkan tangan Taehyung.
"jangan melakukan apapun disini. Ini tempat umum, Tae bodoh!"kecamnya."yaisshh.. Lalu yang kau lakukan tadi itu apa?"protes Taehyung.
Yerin tertawa. Eyesmile miliknya kembali diperlihatkan. Dan Taehyung rindu itu.
"apa kau sengaja mampir ke sini? Kau tidak bekerja?"tanya Taehyung.
"aku sudah pulang. Hari ini proyek Tiongkok dan Jerman tuntas karenaku. Aku bisa berlibur 1 sampai 3 hari kedepan. Aku sengaja datang karena harus menemui anak laki-lakiku"
Taehyung mengerutkan dahinya.
"anak?nuguya?"tanyanya.
"tentu saja, uri Kim Taehyung"balas Yerin mengacak puncak kepala Taehyung dengan cepat.
"yaak!!"protes dokter itu lagi hingga membuat beberapa pegawai kantin menatapnya.
Yerin puas tertawa. Ia sampai terduduk disalah satu kursi.
"kau ada waktu hari ini? Aku ingin ke tempat rahasia"ujarnya disela tawa.
Taehyung menggeleng.
"mian. Tapi aku jaga malam"
Yah...
Yerin menghentikan tawanya. Ia mendengus pelan.
"yasudah. Kau jangan terlalu lelah. Aku akan pulang saja"
Wanita itu bangkit dan menepuk kedua pipi Taehyung. Ia tidak ingin egois karena kenyataannya Taehyung sangat sibuk.
"mau kuantar?"tanya Taehyung
"jinjjaro?"
"tentu. Sampai depan pintu keluar"balas Taehyung.
"kau mengusirku? Kalau begitu aku tidak perlu"
Taehyung terkekeh. Ia segera merangkul Yerin.
"kajja... Pulang dari sini aku akan menghubungimu. Aku janji"
Yerin mengangguk. Mereka pun beranjak dari kantin rumah sakit.
Mereka kapan nikahnya????
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name [END] ✔️
Fiksi PenggemarPersahabatan yang kuat. Mengambil kehidupan berbeda. Saling bertumpu. Tidak melupakan tempat rahasia mereka. Diusia yang tidak lagi muda, seorang Jung Yerin memilih untuk fokus pada pekerjaan dan mengesampingkan masalah pria. Dibalik kehidupannya, s...