Just This Song

962 139 3
                                    

Suara engsel jendela yang dibiarkan menggantung tertiup angin membuat seorang pria terbangun dari tidurnya. Kepala yang tersandar pada dinding ruang kerjanya mendadak terangkat kedepan. Pria itu mengerjap dan mengusap wajahnya pelan setelah berhasil terjaga.

"Aku ketiduran lagi?"ujarnya pelan.

Tangannya yang kekar itu menata buku yang terserak dimeja kerjanya. Tidak lupa, ia mengusap pelan pigura kecil yang sengaja ia letakkan disana. Gambar seorang gadis SMA yang tengah tersenyum kearah temannya. Pria itu yang mengambil gambarnya tanpa sepengetahuan si objek.

"mianhae. Aku harus bertahan agar bisa segera menghabiskan waktu bersamamu"lanjutnya.

Foto Jung Yerin dengan seragam sekolah lengkap itu tampak mempesona. Angel yang dia dapatkan begitu baik. Jung Yerin yang sudah cantik menjadi bertambah cantik difoto itu.

"aku terlalu lelah bekerja. Hingga lupa hari ini"gumamnya pelan sambil memainkan dagunya pada tepi meja pelan.

Pria bermarga Kim itu kembali bermalas-malas untuk duduk dan memainkan ponselnya. Ia membuka chatroomnya dengan Yerin.

Maaf terlambat. Selamat hari ke-100 hubungan kita, Rin-ah

Pesan singkat yang ia kirim itu membuatnya sedikit gusar. Ia tidak begitu yakin Yerin akan menyukai perayaan hari ke-100 hubungan mereka dengan jarak jutaan kilometer seperti saat ini.

Ponselnya kembali menyala. Sebuah pesan masuk.

Aku pikir kau lupa.

Balasan singkat dari Yerin membuat ekspresi pria tampan itu mendadak bodoh.

"sudah kuduga"batinnya dan melemparkan ponsel keatas sofa. Taehyung berjalan mengambil jas kerjanya yang tersampir dibahu kursi.

"bertahanlah, Taehyung-ah! Bertahan!"batinnya memotivasi diri sendiri.

******

"kenapa tidak dibalas?hufffttt"

Yerin merebahkan tubuhnya diranjang kamar. Ia baru selesai menyiram bunga kesukaan milik ibunya yang kebetulan ditinggal 2 minggu oleh si pemilik. Rambut hitamnya yang diikat dua itu menjadi sedikit berantakan saat ia kembali duduk diranjang. Raut wajahnya sedikit kesal lantaran hampir 3 minggu Taehyung tak mengabarinya. Dan sepagi ini, meskipun kekasihnya mengingat perayaan hubungan mereka, itu bukan perayaan yang Yerin inginkan.

"dasar menyebalkan!"pekiknya tak sadar tangan kirinya melepaskan rekatan pada ponselnya dan alhasil....

"huwaaaaa, Eomma, Abeoji.... Ponselku..."

Yerin segera bangkit dan memungut ponselnya yang retak.

"Noona-ya, apa yang kka-"

Seungyeol terbelalak seketika melihat ponsel kakaknya yang baru bulan lalu dibeli, kini telah memiliki motif abstrak pada layarnya. Ia menghampiri kakaknya dan merebut ponselnya.

"aigooo, apa yang membuatmu membiarkan ponsel keluaran terbaru menjadi hancur?? Kalau kau tidak menyukainya, berikan saja padaku"kata Seungyeol memeriksa sekujur bagian ponsel itu.

Yerin mengusap kedua matanya yang berair.

"huweee.... Seungyeol-ah... Ponselku... Huwaaaa hiks"

Melihat Yerin menangis, Seungyeol justru tersenyum mengejek. Gaya tangisan kakaknya itu tidak berbeda dari anak usia SD yang kehilangan jepit rambutnya.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang