Rain

1.1K 148 3
                                    

Yerin POV

"masuklah..aku akan segera pergi"pinta Daniel.

Malam itu kami lembur bekerja. Dan itu membuat hampir seluruh staff pemasaran pulang hingga sangat larut.

"gomawo"ujarku.

"sepatuku.."lanjutku.

Ia tersadar saat aku meminta sepatuku. Tadi, ia sempat melihatku tidak nyaman terlalu lama berdiri dengan sepatu hak tinggi. Aku berterimakasih karena dia membelikanku sepasang sandal rumah.

"nde. Igeo, Noona-ya"

Degg...

Aku tertegun. Apa ia baru saja memanggilku dengan kata "Noona"?. Aku tidak salah dengar bukan.

"mwo?"ujarku.

"kenapa? Karena ini diluar pekerjaan tidak akan menyalahi aturan. Kau bukan lagi bosku, dan aku bukan lagi staff magang saat seperti ini"jelasnya.

"ahh..geurae..."balasku dengan kikuk.

"kalau begitu aku akan masuk"ujarku.

Saat berbalik arah, aku melihat Taehyung di luar pagar.

"Tae-ah!!!"panggilku

Ia melambaikan tangan kearahku.

"mworago?"tanyaku.

Ia menghampiriku dan Daniel.

"membuang sampah. Kau baru pulang?"tanyanya dengan tangan disembunyikan pada saku jaketnya.

"o, hmmp, ini Daniel, staff magang baru di kantorku. Daniel-ssi, dia Taehyung,tetanggaku..."ujarku terbata. Entah kenapa, aku bingung untuk mengucapkan perkenalan mereka. Rasanya aneh.

"oh, Kang daniel imnida"ujar Daniel dengan membow dan tersenyum.

"baiklah. Aku Tae, Kim Taehyung"balas Taehyung santai.

"Tae-ah, ini..."

"oh jadi ini anak yang kau bicc.....aww.."Taehyung mengelus sikunya yang aku cubit.

Aku melirik Taehyung memberikan isyarat agar ia tidak membicarakan apa yang aku ceritakan kepadanya.

"Yerin bercerita banyak tentangmu selama bekerja...lain kali kita bisa bertemu. Sudah larut malam juga" Taehyung menyembunyikan kesakitannya akibat cubitanku di lengannya.

"baiklah. Aku pergi. Selamat malam"ujar Daniel dan berlalu.

"neo mitcheosseo?isshh.."geramku pada Taehyung yang hampir saja membuka semua kartuku.

"jadi itu anaknya. Wahh.. Dia benar-benar sangat muda"

Kulihat raut Taehyung yang tampak heran. Ia menilai Daniel dari segi apa ? Usia? Menyebalkan.

"jangan membicarakan apapun didepannya,Tuan Kim!"perintahku dan berlalu menuju pagar rumah.

"baiklah. Ini akan terkunci"balasnya sambil memperagakan mengunci bibirnya.

Aku berdecak kesal dan memilih untuk membuka pagar. Tapi....

Aku menoleh ke arah pagar rumah Taehyung. Begitupun sebaliknya.

"call?"ucapnya dengan isyarat.

Aku mengangguk,"call"

Kami pun pergi ke tempat rahasiaku dan Taehyung. Ia benar-benar paham dan sudah menyiapkan makanan favoritku. Ceker ayam.

"hari ini sangat panjang."ucapku sambil meminum sisa yoghurt.

"karena kau bersamanya, harimu berubah panjang"tanggap Taehyung santai.

Say My Name [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang