"Dasar anak brengsek, tidak tahu diri, aku memberimu makan, memberimu tempat tinggal, menyekolahkanmu, bahkan membayar semua biaya pengobatanmu, dan kau berani membantah kata-kataku!!"
Seorang pria berusia lima puluh tahunan mengamuk.
Di sudut ruangan anak perempuan berusia dua belas tahun yang meringkuk ketakutan sambil menangis.
"Maaf pa, aku tidak akan melakukannya lagi" anak itu menggosok-gosokkan kedua tangannya memohon ampun.
"Jangan pukul dia lagi, aku mohon pukul aku saja" seorang wanita datang menghalangi pria itu.
Matanya bengkak dan terlihat bekas air mata yang telah mengering di pipinya yang kurus.
"Mama"
Si anak memeluk wanita itu dari belakang meminta perlindungan.
"Jangan ikut campur pelacur sialan!!" Sang pria menghempaskan tubuh wanita itu ke sisi ruangan yang lain.
Kepalanya terbentur ke tembok cukup keras, membuat pandangannya mengabur, tapi dia masih bisa melihat keadaan sekitarnya samar-samar.
Wanita itu berlari keluar dari ruangan itu dan menuju ke ruangan lain di rumahnya, meninggalkan anaknya yang berdiri ketakutan.
"Wanita sialan itu sudah pergi, tidak ada yang akan menghalangiku untuk membunuhmu" pria tua itu mengangkat tongkat kayu yang di pegangnya tinggi-tinggi bersiap memukul bocah malang itu.
Bocah perempuan itu menutup matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi kepadanya.
Tapi tiba-tiba suara tongkat yang jatuh ke lantai membuatnya membuka mata.
Di lihatnya ayahnya yang bersimbah darah, sebuah pisau dapur tertancap di perutnya.
Sedangkan di hadapannya, mamanya memegang pisau dan mendorongnya lebih dalam, merobek sisi lain dari perut suaminya yang sudah di nikahinya selama tujuh tahun itu.
Pria tua itu jatuh ke lantai, dia belum mati, bola matanya masih bergerak kesana kemari, nafasnya terengah-engah, dan mulutnya seperti mengucapkan sesuatu.
Tidak peduli dengan keadaan suaminya yang sudah sekarat, wanita itu makin gila menghujamkan pisau ke seluruh bagian tubuh suaminya.
"Kau pikir kau siapa, beraninya menyentuh anakku, aku melahirkannya dengan susah payah dan kau ingin mengambilnya dariku, kau pantas mati keparat, aku akan mengirimu ke neraka!"
Entah setan apa yang merasukinya, wanita itu merobek dada suaminya dan menarik keluar jantungnya dengan bringas.
"Minki lihat, mama mendapatkan jantung untukmu, dokter bilang jika kau melakukan transplantasi jantung, kau akan sehat seperti dulu lagi"
wanita itu menunjukan jantung yang masih berdetak kepada anak perempuannya, senyum bahagia terlihat di wajah wanita itu.
Bocah perempuan itu hanya terdiam dan menatap wanita di hadapannya dengan ngeri.
Dia masih tidak percaya dengan pristiwa yang baru saja terjadi di depan matanya.
"Tapi, kau membunuhnya ma" ucap anak itu pelan, suaranya bergetar.
"Memangnya kenapa kalau aku membunuhnya! aku membunuhnya karena dia menyakitimu, dia pantas mati, dia menyakiti orang yang aku sayang, tidak akan ada orang yang sedih karena kehilangannya, tapi aku tidak akan mampu hidup lagi kalau kehilanganmu!"
Wanita itu berteriak tak terkendali kepada anaknya yang masih berdiri tertegun.
Di jatuhkannya jantung yang ada di tangannya ke lantai, dan di raihnya anaknya, di peluknya dengan sangat erat, sambil menangis sesungukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/125322456-288-k492043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT ALL KILL || JREN (END)
Mystery / ThrillerChoi Minki seorang psikopat gila diam-diam mencintai kim Jonghyun seorang dokter tampan yang dulu menyelamatkan hidupnya Tapi Jonghyun punya sisi gelapnya sendiri. Aku suka saat mereka berteriak kesakitan, tapi aku benci harus membersihkan sisa maya...