Tidak seperti biasanya, sarapanku hari ini agak sedikit lebih tenang.
Biasanya sebelum berangkat ke rumah sakit aku akan pergi ke restoran dan sarapan bersama Tony.
Hari ini pun sama, aku sedang duduk berhadapan dengan Tony sambil menyantap sarapan kami masing-masing. Tony yang bisanya bersikap konyol, dan mengoceh tentang segala hal, hari ini sangat pendiam.
Dia selalu menunduk tanpa berani mengangkat kepalanya menatapku, dia juga makan dengan berantakan dan berisik.
Dandanannya berubah, rambut yang biasa di tata rapi hari ini sangat berantakan, dia memakai pakaian seperti preman, sepatu boots butut dengan noda lumpur, seakan-akan dia baru saja bermain di tempat sampah.
"Kenapa tiba-tiba kau mengambil alih?" Aku meletakan sendok di sebelah mangkok buburku dan menatap Tony penuh tanya.
Tepatnya dia bukanlah Tony, dari gaya berpakaiannya aku sudah tahu kalau itu bukan Tony, tapi Thomas.
Tony punya kepribadian lain yang arogan dan tidak bisa di atur, dibanding Tony yang rasional, Thomas sama sekali tidak rasional. Thomas bisa saja mengamuk dan membuat keributan karena masalah kecil. Seperti yang terjadi tujuh tahun yang lalu.
Itu menghancurkan karir Tony, dan membuat Tony bekerja padaku. Ada bagusnya juga.
"Jonghyun, kau cepat tanggap juga, bagaimana kau tahu kalau aku bukan Tony? Berikan uang Tony padaku, aku tahu kau menyimpannya!" Thomas mengetukkan jarinya di atas meja, matanya menatapku tajam.
"Tony bekerja keras seumur hidupnya dan kau menghancurkannya, sekarang kau ingin mengambil uang yang di hasilkannya dengan susah payah, kau tidak tahu diri" ucapku menghina.
"Kalau aku bisa muncul sesuka hatiku, aku juga ingin bekerja dan menghasilkan uang. Apa bagusnya menjadi dokter, aku akan menjadi bos gangster"
"Cita-cita yang buruk" aku meremehkannya.
"Dasar orang tua sialan!" Thomas mengangkat gelas dan ingin melemparkannya padaku tapi tertahan.
"Karena gadis itu?" Ucapanku membuatnya terdiam.
"Jangan ganggu Hannah, aku akan membunuhmu kalau kau berani menyentuhnya" Thomas meletakan kembali gelas yang di pagangnya.
"Memangnya aku terlihat seperti orang jahat yang akan ikut campur hubungan percintaanmu" aku mendengus kesal, di anggapnya apa aku, padahal selama ini aku sudah sangat baik padanya, menutupi kejahatan yang di lakukannya.
Itu semua demi Tony, aku tidak mau hidup Tony itu hancur karena memiliki kepribadian buruk seperti Thomas.
Aku meraih wajah Thomas dan menyapu pipinya dengan jariku, dia pasti berbuat onar di suatu tempat, pipi kirinya bengkak dan terdapat goresan kecil di sana.
"Ikut aku ke rumah sakit, ayo obati lukamu" aku hendak berdiri tapi Thomas menghentikanku.
"Bagaimana dengan uangnya? Aku benar-benar sedang butuh uang!"
"Akan ku pikirkan jika kau mau menceritakan apa yang terjadi"
Aku berdiri lagi dan berniat untuk pergi.
"Baiklah akan ku katakan, tapi kau harus memberikan uangnya, setuju?"
"Setuju" aku duduk kembali dan bersiap mendengarkan penjelasannya.
"Aku ingin menebus Hannah, dia bekerja di karaoke menemani para pria hidung belang untuk membayar hutang ayahnya"
Aku berfikir sejenak. Dia bukan seperti Thomas yang ku kenal.
![](https://img.wattpad.com/cover/125322456-288-k492043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT ALL KILL || JREN (END)
Mystery / ThrillerChoi Minki seorang psikopat gila diam-diam mencintai kim Jonghyun seorang dokter tampan yang dulu menyelamatkan hidupnya Tapi Jonghyun punya sisi gelapnya sendiri. Aku suka saat mereka berteriak kesakitan, tapi aku benci harus membersihkan sisa maya...