9. Love?

4.4K 633 53
                                    

Dan disinilah Kim Taehyung sekarang, berdiri di depan pintu ruangan Jungkook tanpa ada niat sedikit pun untuk masuk. Bukan karena tidak peduli, ini lebih seperti… dia takut.

Cha Hyemi.

Gadis yang selalu sabar dengan tingkahnya, tidak pernah sekali pun main tangan. Maksudku, semarah apapun Hyemi atas tingkah Taehyung, gadis itu tidak akan benar-benar marah sampai memukuli Taehyung seperti di rumah tadi.

"Kau terlihat buruk, Kim," ujar Yoongi yang tengah duduk di kursi panjang tempat penunggu pasien.

Taehyung menjauhkan tangannya yang semula menempel pada kaca di pintu ruangan Jungkook. Memperhatikan bagaimana Hyemi menangis sejadi-jadinya di dalam sana.

Taehyung tersenyum kecil lalu mengambil tempat di sisi Yoongi. "Iya, kah?"

Yoongi mengangguk. "Eum."

"Ah, aku pasti keterlaluan, ya?" desah pria Kim.

Yoongi tersenyum miring. "Iya. Sangat keterlaluan," kata Yoongi. "Kau tau arti seorang Jeon Jungkook bagi Cha Hyemi?"

Taehyung menoleh menatap Yoongi. "Apa?"

"Belahan jiwa," jawab Yoongi kemudian.

Taehyung mengernyit. "Mereka pacaran?"

Yoongi berdecih dan memalingkan wajahnya. "Kau pikir belahan jiwa hanya menyangkut orang pacaran? Dasar bocah," katanya.

"Lalu apa?"

"Hyemi itu yatim piatu. Ayahnya meninggal saat ia berumur dua tahun karena sakit, lalu disusul ibunya saat ia empat tahun, setelah itu adiknya. Dia sendiri. Ditempatkan di panti asuhan sejak berumur tujuh tahun karena sudah tidak memiliki keluarga lagi."

Taehyung sedikit membulatkan matanya. Hyemi ternyata punya masa lalu yang menyedihkan.

"Dan di panti asuhan," Yoongi melanjutkan. "Dia bertemu Jungkook. Saat itu Jungkook masih sangat kecil. Dia bayi yang dibuang oleh kedua orang tuanya. Orang tua Jungkook hanya menitipkan selembar kertas yang bertuliskan sebuah nama, 'Jeon Jungkook' dan selain itu tidak ada lagi."

"Wah, ternyata kisah hidup bocah tengik itu sangat menyedihkan. Apa ini tidak terlalu terdengar seperti kisah drama yang sering ditonton Hyemi?" ujar Taehyung.

"Sialan kau, Kim. Dia lebih tua darimu! Setidaknya sopanlah!"

"Malas. Aku tidak peduli."

Yoongi memutar mata jengah. Setelah itu terlihat Namjoon yang baru keluar dari ruangan Jungkook. "Kau tidak masuk?" kata pria itu setelah menutup pintu.

"Kau bertanya pada bocah ini atau padaku?" tanya Yoongi sambil menunjuk Taehyung dengan dagunya.

"Kalian berdua."

"Aku tidak mau. Hyemi masih menangis, kan? Sepertinya lebih baik kau yang menenangkan. Aku tidak terlalu berpengalaman untuk menenangkan gadis yang menangis," kata Yoongi.

"Ck, alasan. Bukankah kau yang paling mengenal Hyemi diantara kita?"

"Aku malas, Joon. Aku belum tidur dari semalam, ingat?"

"Kita semua belum tidur, tidak ada yang tidur. Jangan beralasan."

"Terserah."

Namjoon mendengus. Ia menatap Taehyung yang hanya duduk dengan pandangan kosong. "Kau tidak masuk, Tae?"

Taehyung sedikit mengerjap. "Huh? Ah, tidak."

"Mungkin dia takut diamuk Hyemi lagi. Liat wajahnya itu, sudah pasti Hyemi memukulinya habis-habisan," kata Yoongi.

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang