33. Meet

2.9K 390 88
                                    

Kim Taehyung tak ubahnya seperti orang gila penghuni rumah sakit jiwa. Jimin rasanya malu duduk bersebelahan dengan Taehyung.

Sumpah, pria Kim itu sedari tadi tidak bisa menutup mulutnya. Senyum kotak bodoh itu selalu tersungging dengan tidak elitnya.

"Berhenti senyum, Kim! Apa gigimu itu tidak kering, hah?" kata Jimin memprotes.

Taehyung menoleh cepat ke arah sahabatnya. Sopir di depan sana sampai terkekeh kecil melihat tingkah Taehyung yang kekanakan karena terlalu bahagia.

"Tidak bisa, Jim," jawab Taehyung sambil tersenyum lebar. "Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Aku sangat bahagia akan melihat Noona. Apa nanti dia mengenaliku? Mungkin saja Noona jadi semakin cantik. Mungkin dia semakin dewasa. Tapi kuharap Noona tidak semakin galak. Ahh... aku sangat merindukannya..."

"Ya, ya, ya, simpan rindumu untuk nanti saja. Sekarang kau hanya perlu duduk diam dan berhenti tersenyum konyol seperti itu!"

Taehyung cemberut. "Kau ini memang tidak bisa melihatku bahagia."

"Permisi, Tuan. Memangnya siapa yang selama ini sibuk mencari Hyemi Noonamu itu, hah?"

Taehyung tersenyum konyol. "Oh, aku lupa. Sepertinya aku sudah semakin tua."

"Kau memang tua! Dasar Ahjussi tua!"

"Ne, ne, Harabeoji. Aku harus menuruti perkataan yang lebih tua."

"Kim Taehyung sekiya!"


***



"Papa, aku mau naik itu!" Si gadis kecil menunjuk ke arah bianglala besar di tempat itu.

Yoongi menatap ke arah yang ditunjuk anaknya. "Naik itu? Apa kau tidak takut, Rin-ah?"

"Tidak!" Gadis kecil itu menggeleng cepat.

"Oke. Tapi tunggu Oppamu, Ibu, dan Paman Jungkook dulu, oke?" kata Yoongi.

"Oke!"

Yoongi tersenyum dan mengusap pucuk kepala anak gadisnya itu.

Beberapa saat kemudian, tiga orang yang mereka tunggu pun datang. Jungkook tengah membawa dua buah es krim cone di tangannya. Sedangkan Hyemi membawa sebuah kantong kresek yang entah berisi apa. Lalu, satu bocah lelaki tengah memakan es krimnya dengan lahap.

"Paman Kookie!" pekik si gadis kecil yang biasa dipanggil Rin.

Jungkook tersenyum dan berlari layaknya anak kecil ke arah Rin. "Rin-ah, lihat apa yang Paman bawa!"

"Es krim!" seru Rin dengan senyum melebar.

"Betul! Ini untukmu," kata Jungkook sambil menyerahkan satu es krim rasa strawberry.

"Papa buka!" Gadis kecil itu mengacungkan es krimnya ke arah Yoongi.

Yoongi pun dengan senang hati membantu membukakan bungkus es krim itu dan menyerahkannya lagi kepada Rin.

"Terima kasih, Papa."

Yoongi hanya membalas dengan senyuman.

"Oppa, ayo naik binglalala!" ajak Rin kepada bocah laki-laki yang masih sibuk dengan es krimnya.

"Bianglala, sayang. Bukan binglalala," kata Hyemi mengoreksi, namun Rin tidak begitu peduli dengan ibunya.

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang