17. My Past (2)

3.8K 517 38
                                    

Kenapa Kim Tae ganteng sangaaadd ㅠㅠ

***

Taehyung masih enggan melepaskan pelukannya pada Taeyeon. Ia menempeli kakaknya persis seperti bayi kucing yang selalu mengikuti induknya.

Taeyeon membawa mereka semua ke rumahnya. Rumah yang selama ini ia tinggali dengan mendiang ibunya. Rumah ini sederhana, tidak ada yang spesial. Hanya saja, halamannya penuh dengan kebun bunga yang indah. Taehyung tahu alasannya, ibunya sangat suka dengan bunga. Ia juga yakin itu menjadi alasan kenapa Taeyeon memakamkan ibu di pemakaman yang penuh bunga.

"Silahkan masuk, maaf karena rumahku sederhana," ujar Taeyeon mempersilahkan.

Hyemi menggeleng. "Ah, tidak, Nona Taeyeon, ini sudah lebih dari cukup."

Taeyeon tersenyum. Ia mendekati Hyemi dan menggenggam tangannya. "Tidak usah seformal itu kepadaku. Panggil saja 'Eonni', Adik ipar."

"A-apa? Adik ipar?" tanya Hyemi dengan raut kaget. Apa-apaan itu?

Tayeon mengangguk. "Kau pacar Taehyung, kan?"

"Tepatnya calon pacar. Bagaimana ini, Noona. Aku sudah menembaknya dan membujuknya untuk jadi pacaraku, tapi dia tidak pernah menjawab," keluh Taehyung yang lebih seperti rengekan.

Hyemi mengumpati Taehyung dalam hati. Dengan sekali lihat pun, semua orang akan tahu jika Taeyeon itu tipe wanita berkelas. Maksudku, lihat lah seorang Kim Taeyeon, pembawaannya tenang, semua kalimatnya tertata, ia seperti dibesarkan dengan tata krama putri raja. Sedangkan Kim Taehyung? Ah, ia tidak tega menjabarkan tentang pria gila itu. Hyemi jelas tidak ingin kehilangan muka di depan gadis seperti Taeyeon.

Hyemi menempatkan anak rambutnya ke belakang telinga. Super gugup. Entah kenapa tapi ia sangat gugup karena yang didepannya adalah seorang Kim Taeyeon, kakak kandung Taehyung, pria yang ia cin--Tunggu! Hyemi menggelengkan kepala mengusir pemikiran tentang satu hal itu. Tidak, tidak, otaknya sudah bergeser karena terlalu banyak menangis.

"Iya, Hyemi tidak menerima karena Kim Taehyung itu bajingan," kata Yoongi yang duduk di sofa sebelah Hyemi.

Taeyeon mengerut tidak suka. Mana ada kakak yang terima jika adiknya disebut bajingan?

"Tunggu, Tuan. Apa maksudmu? Tidakkah menyebut seseorang sebagai bajingan itu tindakan yang sama sekali tidak sopan?" ujar Taeyeon dengan dahi mengerut tidak suka.

"Dia benar, kok, Yeon." Seokjin buka suara. "Aku tidak pernah cerita padamu karena tidak ingin membuatmu marah dan khawatir. Tapi semenjak kepergianmu dan Bibi, Taehyung jadi super duper nakal. Dia bahkan ikut balap liar."

Taeyeon jelas kaget. Adiknya yang menggemaskan ini bahkan takut untuk turun dari pohon. Ya, Taehyung memang suka memanjat pohon, tapi ia tidak bisa turun dari pohon yang ia panjat. Karena itu, dulu, Seokjin selalu menjaga Taehyung dari bawah dan rela tubuhnya kesakitan karena Taehyung menubruknya setiap turun dari pohon.

Taeyeon memukul lengan atas adiknya. "Apa itu benar? Oh Tuhanku, kau sungguh keterlaluan, Kim Taehyung!"

Taehyung meringis. "Aku sudah mulai berubah, loh, Noona. Tanya saja pada yang lain. Adikmu telah berubah jadi pria baik."

"Ya, ya, terserah," kata Seokjin sambil memutar mata malas.

"Jadi apa rencanamu selanjutnya, Taeyeon-ssi?" ucap Yoongi.

Taeyeon bungkam. Ia menaikkan bahunya. "Entahlah. Sebenarnya aku berencana hidup seperti ini saja, tetap menjauh dari Taehyung. Aku bahkan sempat berpikir untuk ke luar negeri. Tapi siapa yang akan merawat makam Ibu di sini?"

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang