22. Plan (2)

3.4K 450 40
                                    

Hyemi berjalan lesu menuju kamarnya. Rasanya perundingannya tadi dengan Tuan Kim, masih terngiang di kepalanya. Yang Hyemi pahami saat ini adalah, Tuan Kim sakit.

Taehyung benar.

Pria paruh baya itu sudah gila. Tidak waras.

Hyemi terlonjak saat merasakan tangannya dicekal dan tubuhnya ditarik masuk ke sebuah ruangan yang ternyata kamar Taehyung. Dan pelaku penarikan sudah jelas.

"Apa yang Ayah katakan padamu?" Taehyung menutup pintu dan membawa Hyemi untuk duduk di ranjangnya.

"Hanya perundingan gila," jawab Hyemi. "Ternyata ayahmu memang sudah tidak waras."

"Memang, kan sudah kubilang," Taehyung menjawab enteng. "Memangnya apa yang dia katakan?"

"Dia ingin aku bekerja sama dengannya untuk membuatmu tunduk pada ayahmu itu."

"Apa? Bangsat memang!"

"Sstt... tidak perlu bicara kasar seperti itu!"

Taehyung menghela napas. "Sebaiknya kau berhati-hati mulai sekarang, Noona. Tidak ada yang tahu apa yang direncanakan ayahku. Pria gila itu bisa saja melukaimu dan aku tidak ingin itu terjadi."

Hyemi mengangguk. "Aku mengerti. Kau jangan terlalu khawatir."

Taehyung memeluk Hyemi erat. "Maaf karena melibatkanmu dalam masalahku."

"Hei, kenapa harus minta maaf?" Hyemi tersenyum dan menepuk-nepuk punggung lebar Taehyung. "Ini semua bukan salahmu."

"Entahlah, aku hanya merasa tidak enak. Sesuatu mungkin terjadi padamu."

"Tidak akan ada apa-apa yang terjadi. Sekarang kau lebih baik tidur dan tenangkan dirimu."

"Tidur denganmu?" Taehyung melepas pelukan dan menaik turunkan alisnya.

"Mati sana!"

***

"Jadi Paman belum memiliki hak sepenuhnya atas seluruh harta keluarga?" Seokjin bertanya dengan raut kaget.

Taeyeon mengangguk. "Hm, untuk pengalihan harta itu, Ayah harus mendapatkan tanda tangan semua anggota keluarga."

"Aku tahu itu. Dia sudah mendapat tanda tanganku dan Ibuku. Dan yang kutahu, kau dan Bibi juga sudah tanda tangan."

"Itu benar. Tapi ada satu orang yang belum tanda tangan saat itu, dan aku yakin saat ini pun dia belum sama sekali menandatanganinya."

Seokjin mengernyit. "Siapa?"

"Kim Taehyung."

"Jadi maksudmu adalah, mungkin saja Paman akan melukai Taehyung hanya untuk mendapatkan tanda tangannya?"

Taeyeon kembali mengangguk. "Karena itulah aku sedang sangat khawatir saat ini. Dulu Ayah tidak bisa mendapat tanda tangan Taehyung karena dia belum cukup umur. Tapi sebentar lagi Taehyung sudah berumur 20 tahun. Sudah masuk usia legal."

"Lalu apa yang bisa kita lakukan?"

"Percayalah, aku juga ingin tahu apa yang bisa kita lakukan. Tapi sayangnya tidak ada yang bisa kita lakukan. Sekarang hanya bagaimana Taehyung bisa menjaga dirinya, dan mungkin juga... menjaga Hyemi."

"Kau benar. Mungkin saja Paman menggunakan Hyemi untuk membuat Taehyung bersedia menandatangani surat pengalihan itu," kata Seokjin.

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang