Warning! Tanpa revisi, maaf untuk typo(s)
7 years later...
"Jadi, Tuan Kim. Apa kau tidak punya niatan sama sekali untuk menikah?"
Pertanyaan itu lagi. Rasanya telinga Taehyung sudah terlalu muak mendengar pertanyaan semacam itu.
Kali ini adalah dari salah satu rekan bisnisnya. Seorang pria paruh baya dengan tampang yang berwibawa.
Taehyung tersenyum. "Sepertinya masih terlalu muda bagiku untuk menikah, Tuan Wang. Aku masih perlu fokus kepada perusahaanku ini."
"Ah, jangan begitu. Dua puluh tujuh tahun sudah termasuk umur yang matang untuk menikah."
"Aku hanya belum memikirkan tentang itu," Taehyung menjawab simpel.
"Kau hanya belum mencoba mencari pasangan hidup. Jika kau mau, aku punya seorang putri yang seumuran denganmu. Dan sepertinya, anakku itu juga kagum kepadamu,"
Taehyung hanya tersenyum. "Maaf, tapi sepertinya aku kurang tertarik untuk melakukan hubungan saat ini."
Tuan Wang menghela napas dan mengangguk paham. "Baiklah, aku mengerti. Maaf karena terkesan memaksamu. Aku undur diri, Tuan Kim."
Taehyung mengangguk dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Pria itu menunduk saat mempersilahkan rekan kerjanya itu untuk pergi.
Taehyung menghela napas kasar. Pria itu melonggarkan dasi yang melilit lehernya dan membuka kancing atas kemejanya.
Taehyung merasa lelah.
Ini sudah tujuh tahu sejak kepergian Hyemi. Dan yang paling parah adalah, dirinya sama sekali tidal bisa menemukan keberadaan wanita itu. Taehyung frustasi mendekati depresi.
Tujuh tahun bukan waktu yang singkat, dan selama itu pula Kim Taehyung harus menanggung bebannya sendirian.
Ia harus terlihat seperti baik-baik saja di depan semua orang. Ia harus menjadi pemimpin dengan ketegasan yang ketara. Semua orang memandang Kim Taehyung adalah pria tegas, berwibawa tinggi, penuh tanggung jawab, dan sedikit dingin.
Taehyung hanya ingin menunjukkan citra seperti itu agar tak ada yang berani mengusik kehidupan pribadinya. Ia tidak ingin terlihat lemah.
Dia pernah bodoh karena tidak mau mencari Hyemi sejak awal. Namun ternyata sampai sekarang pun, Taehyung sama sekali tidak bisa menemukan Hyemi. Bahkan bayangannya saja, Taehyung tidak bisa menemukan.
"Masih bergalau ria, Kim?"
Taehyung terlihat tersentak saat mendengar Jimin yang tiba-tiba berbicara. Tanpa Taehyung sadari, Jimin sudah masuk ke kantornya dan duduk manis di hadapannya.
Taehyung tersenyum kecut. "Ya begitulah," jawabnya terkesan tidak berniat sama sekali.
Jimin mengulum bibirnya. "Maaf karena membuatmu mempercayai bahwa Hyemi akan kembali. Aku hanya tidak ingin kau mati sia-sia, Kim."
"Hei, kenapa minta maaf? Aku justru sangat berterima kasih padamu, Park. Kau sahabatku. Kau satu-satunya peganganku saat ini. Masalah percaya kepulangan Hyemi Noona, itu adalah pilihanku sendiri untuk percaya. Jangan merasa bersalah."
Jimin menghela napas. "Oh iya, Kim!" serunya tiba-tiba. "Kau mau ikut aku jalan-jalan tidak?"
"Kemana? Tumben sekali kau mengajakku."
"Aku dapat tiket liburan gratis dari ibuku ke Republik Ceko, kau mau ikut?"
"Ceko? Ck, ada-ada saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meets Evil
FanfictionWas #1 bodyguard Was #381 friendship Taehyung itu pemuda 19 tahun dengan perangai terlampau buruk. Suatu hari, kebebasannya harus di renggut oleh seorang bodyguard yang ditugaskan untuk mendidik dan mengawasinya. Taehyung jelas menolak. Namun setela...