21. Plan

3.3K 465 52
                                    

"Sshh... pelan-pelan, Noona,"

Kim Taehyung mendesis saat kapas yang telah dibubuhi alkohol itu menyentuh lukanya. Hyemi hanya diam, tidak membalas perkataan Taehyung, namun ia memperlembut gerakan tangannya agar tidak terlalu menyakiti Taehyung.

Pemuda Kim hanya diam dan memandangi Hyemi yang tengah serius mengobatinya, sesekali meringis saat rasa perih melanda.

Sejak mereka berdua memasuki kamar Taehyung lima belas menit yang lalu, Hyemi sama sekali tidak mengeluarkan suara. Hanya tiba-tiba mendudukkan Taehyung di ranjang dan mengambil kotak P3K lalu mengobati pemuda Kim, tanpa sekalipun membuka mulutnya.

"Noona," Taehyung coba memanggil.

Deheman singkat menjadi jawaban. Hyemi masih sibuk memplester beberapa luka kecil di wajah Taehyung.

"Kau marah?"

Hyemi menggeleng. Tangannya menempelkan plester terakhir di batang hidung Taehyung.

Dirinya bangkit untuk menaruh kembali kotak P3K, namun sebuah cekalan di tangan membuatnya mengurungkan niat. "Jangan begini, jangan mendiamiku," ujar Taehyung.

Hyemi menghela napas. Ia menaruh asal kotak P3K itu di nakas dan kembali duduk di samping Taehyung. Tiba-tiba saja, Hyemi memeluk Taehyung.

Pemuda Kim sedikit heran dengan kelakuan gadis di hadapannya, namun ia tetap balas memeluk Hyemi. Taehyung mendengar helaan berat Hyemi di pundaknya.

"Aku hanya masih tidak percaya atas kejadian tadi," kata Hyemi. "Aku tidak percaya Tuan Kim bisa sekejam itu padamu. Aku kesal sekali, sumpah."

Dibalik punggung Hyemi, Taehyung tersenyum. "Jadi kau kesal pada Ayah? Bukan kepadaku, kan?"

"Siapa bilang?" Hyemi melepaskan pelukan. Ia memukul lengan Taehyung. "Aku juga kesal kepadamu, bodoh! Bagaimana kau bisa berperilaku tidak sopan pada orang tuamu! Kau bahkan menyumpahinya!"

"Dia pantas mendapatkannya, Noona. Ayahku itu sakit. Dia senang jika melihat orang lain menderita. Ia ingin seluruh dunia berada di genggamannya. Sekali menentangnya, wajib dimusnahkan."

Hyemi tidak langsung menjawab. "Tapi setidaknya jangan bersikap seperti itu, Kim."

Taehyung mendesah kesal. "Terserahlah. Dan ku peringatkan kepadamu, jangan pernah menghalangiku seperti tadi. Aku tidak tahu kapan aku bisa lepas kendali. Aku akan membunuh diriku jika sampai melukaimu, mengerti?"

Hyemi tersenyum dan mengangguk. Taehyung menangkup wajah Hyemi dengan tangan besarnya. Ibu jarinya mengelus pipi milik gadisnya. "Bagaimana aku bisa membuat wajah cantik ini mengeluarkan air mata," ujar Taehyung.

Hyemi mencebik. "Eoh, kau menyebalkan," balas Hyemi. "Aku tidak mengerti bagaimana bisa pemuda kekanakan sepertimu jadi monster mengerikan seperti itu?"

Taehyung terkekeh. Ia menarik Hyemi ke dalam pelukannya. "Jangan lupakan jika dulu aku adalah rajanya berandal. Kau tahu, bahkan aku adalah dewanya jalanan. Tidak ada yang bisa mengalahkanku."

"Benarkah?"

"Tentu. Kalau tidak percaya, kau bisa bertanya pada Jimin."

"Baiklah, aku percaya."

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar yang terbuka dan menampilkan Namjoon di sana. Hyemi dan Taehyung pun melepas pelukan mereka.

"Kenapa, Sunbae?" Hyemi bertanya.

"Eum, itu..." Namjoon terlihat ragu untuk melanjutkan perkataannya. Ia beberapa kali melirik ke arah Taehyung. "Hyemi, kau dipanggil Tuan Kim di kamarnya."

Taehyung sontak membulat. "Apa?!"

Hyemi menghela napas. Ia pun bangkit hendak keluar dan menuruti panggilan.

Taehyung mencekal tangan gadisnya. "Jangan pergi!"

"Hei, aku akan baik-baik saja. Memangnya apa yang akan dilakukan Tuan Kim padaku?"

"Kubilang jangan pergi!" ujar Taehyung disertai tatapan tajamnya.

"Tenang saja," Hyemi melepas pegangan tangan Taehyung. "Kalau ada apa-apa, aku bisa melawan, kok. Kau lupa aku juga jago berkelahi?"

"Tapi--"

"Sudahlah. Sekarang lebih baik kau istirahat."

Hyemi tersenyum dan melangkah pergi. Ia menghampiri Namjoon dan masih menunggu di depan pintu. "Ayo, Sunbae."

Namjoon mengangguk. Ia pun berjalan mengikuti Hyemi. "Kau oke, kan?" tanya Namjoon.

Hyemi mengangguk.

***

"Bagaimana, Nona Cha? Terdengar baik?" tanya Tuan Kim.

Hyemi tidak langsung menjawab. "Jadi Anda ingin aku bekerja sama denganmu untuk membuat Kim Taehyung tunduk?"

Tuan Kim mengangguk. "Jika kulihat, kau adalah kelemahan terbesarnya di rumah ini. Hanya kau yang bisa membuatnya tunduk."

"Tunggu dulu, Tuan. Apa yang kau maksud dengan 'tunduk'?"

"Kau tahu, mengikuti perintahku. Sebenarnya aku sangat kesal padanya. Dia adalah yang paling membangkang sejak dulu. Tapi aku bisa apa? Jika kulenyapkan dia, aku tidak akan punya pewaris."

Hyemi mengerut tidak suka. "Sebenarnya apa yang Anda pikirkan? Kenapa sekejam itu ingin membunuh anak sendiri?"

"Aku tidak peduli. Selama dia tidak menurutiku, maka dia tidak pantas hidup."

"Maaf kukatakan ini kepadamu, tapi Anda benar-benar sudah gila," kata Hyemi.

"Dan aku juga tidak peduli tentang itu. Aku membangun semua usahakau hingga sebesar ini dengan cara yang seperti ini. Aku tidak peduli. Dan ku yakin kau juga akan sepertiku nanti. Kau hanya belum melewati kerasnya hidup."

"Tidak, aku tidak akan jadi seperti Anda. Dan jika kau meminta bantuanku untuk mengubah Kim Taehyung menjadi lebih baik, aku akan menurutinya. Tapi jika kau memanfaatkanku untuk membuatnya menjadi anjing penurutmu, aku tidak akan melakukannya." Hyemi membungkuk. "Aku permisi."

"Kau tidak akan bisa menolak. Aku punya jutaan cara untuk membuat keinginanku terwujud. Lihat saja nanti!"

Hyemi tidak menjawab. Ia keluar dari ruangan itu tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Tuan Kim menghela napas. Pria itu memijat pangkal hidungnya. "Sial, walau bagaimana pun, Taehyung harus menandatangani berkas itu," monolognya.

Tuan Kim mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa nomor di sana. "Kau punya misi. Culik gadis bernama Cha Hyemi. Fotonya akan kukirim. Taruh dia di tempat biasa. Mengerti?"

***

Hidupku memang seperti benang yang kusut. Semakin ditarik, semakin kusut. Dan kau seperti sosok pembawa gunting yang memutus dan menghilangkan kekusutanku.

***





Note :
Waaw, si bapak pengin dipites mamas Tae ya? Hmm....
Sudah menangkap bagaimana sifat bapaknya Tae? Nanti bakal dijelasin lagi, kok. Makannya baca terus :v

감사해요 for read :))

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang