Hyemi rasanya ingin bunuh diri saja sekarang. Kim Taehyung terus saja mengikutinya seperti lintah.
Mana ada lintah yang setampan Taehyung, Hye?
Hyemi merasa Kim Taehyung itu sudah gila. Awal pertemuan, pria itu terlihat sangat tidak menyukainya, bahkan mungkin membencinya. Taehyung juga bertindak kurang ajar kepadanya. Lalu kenapa sekarang Taehyung seperti orang yang terkena ramuan cinta? Amortentia hanya ada di Hogwarts, kan? Bukan di Seoul.
Entahlah, yang jelas Hyemi risih luar biasa. Taehyung itu... memang benar tampan, tapi sikapnya ternyata sangat kekanakan. Manja sekali. Tapi di satu sisi, pria itu bisa berubah menjadi seseorang yang paling menyeramkan, apalagi jika sudah menunjukkan smirk andalannya. Kim Taehyung jelas terlihat seperti maniak. Itulah yang membuat Hyemi kadang merasa was-was.
Hyemi memang jago bela diri. Ia yang terbaik diantara gadis lain di angkatannya. Tapi tetap saja, walau bagaimana pun, Kim Taehyung masih lebih kuat. Siapa yang tahu jika saat menjadi berandal dulu, mungkin saja Taehyung adalah panglima perang gengnya. Karena sungguh, kemampuan berkelahi Taehyung sama sekali tidak bisa dianggap remeh.
Ingat jika Taehyung punya jadwal latihan fisik dengan Jungkook?
Kadang mereka juga berlatih bela diri. Dan Hyemi masih ingat bagaimana adiknya itu hampir tewas dipukuli oleh Kim Taehyung yang sedang kesal. Menakutkan. Taehyung dan perkelahian bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
"Ini jelas bukan sepenuhnya salahku, Senior. Dia yang mengejarku!" Hyemi tengah mencoba membujuk Yoongi yang sedang kesal kepadanya. Alasannya? Jelas karena pemuda Kim yang sedang memakan salad buah dengan hikmad di meja makan.
"Sudah kubilang untuk menjauhinya, kan? Kau lupa apa yang terjadi pada Jungkook?" jawab Yoongi dengan nada setengah kesal. Pria itu mendudukkan dirinya di kursi kecil di dekat kolam renang.
"Aku tahu, Oppa." Hyemi mendudukkan dirinya di kursi sebelah Yoongi. "Lalu aku harus bagaimana? Dia yang mengejarku. Kau mau aku adu pukul dengannya?"
Yoongi diam. Ia mengalihkan pandangannya ke samping. Hyemi menghela napas. Ia menyentuh punggung tangan Yoongi. "Oppa, aku tahu kau sangat menyayangiku. Kita hidup bersama selama bertahun-tahun di panti. Aku tahu kau sudah menganggapku dan Jungkook sebagai keluargamu sendiri. Tapi aku bisa menjaga diriku. Kau jangan terlalu khawatir seperti itu."
"Tapi dia bajingan, Hye. Aku yakin di luar sana, ia sudah sering bermain dengan para gadis, aku tidak mau kau hanya jadi mainannya," kata Yoongi.
"Aku tidak pernah bermain-main dengan para gadis, ngomong-ngomong." Entah bagaimana, Kim Taehyung sudah berdiri dekat kursi Hyemi. Pemuda itu berjalan mendekat. "Aku memang bajingan, tapi aku bukan bangsat yang main perempuan. Ibuku perempuan, kakak dan sepupu kesayanganku juga perempuan. Aku masih punya otak untuk tidak mempermainkan seorang gadis."
Yoongi diam. Ia berdiri dan mendekat ke arah Taehyung. "Begitukah?" tanya Yoongi sambil tersenyum remeh. "Bagaimana aku bisa mempercayaimu? Kau bahkan bermain di tempat-tempat yang berisikan jalang. Bagaimana aku bisa yakin kau tidak pernah mencicipi salah satunya hanya untuk kesenangan?"
"Aku tidak tahu cara membuktikannya," jawab Taehyung. Tatapannya dan Yoongi bertemu. "Tapi kau bisa membunuhku jika itu terjadi pada Hyemi Noona." Taehyung berkata dengan tegas dan mantap.
"Baiklah. Karena yang dipegang dari seorang pria adalah kata-kata, aku pegang perkataanmu. Karena aku juga yakin, kau masihlah pria, Kim." Yoongi berjalan meninggalkan Hyemi dan Taehyung.
Hyemi menghela napasnya lega. Yoongi itu menakutkan jika marah. "Syukurlah," lirihnya.
Taehyung menaikkan alisnya. Ia berjalan mendekati Hyemi dan berdiri di hadapan gadis itu. "Kau kenapa setakut itu?" tanya Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meets Evil
FanfictionWas #1 bodyguard Was #381 friendship Taehyung itu pemuda 19 tahun dengan perangai terlampau buruk. Suatu hari, kebebasannya harus di renggut oleh seorang bodyguard yang ditugaskan untuk mendidik dan mengawasinya. Taehyung jelas menolak. Namun setela...