16. Sister

4.1K 525 45
                                    

"Apa harus sekali memakai pakaian seperti ini untuk ke pemakaman?"

Itu Min Yoongi yang bertanya. Ia heran saja, Seokjin bilang mereka akan ke tempat pemakaman Ibu Taehyung, tetapi kenapa ia harus mengenakan jas mahal seperti ini?

"Izin yang diminta adalah makan malam. Tuan Kim tidak akan mengijinkan anaknya untuk makan di tempat sembarangan. Jelas harus restoran mahal," jelas Seokjin. "Dan kita tidak mungkin berpakaian macam pengemis di restoran kelas luar negeri, kan?"

Yoongi diam. Walaupun ia keberatan dengan semua ini, tapi siapa yang berani melawan orang paling senior di tim ini? Jelas itu bukan Yoongi.

Sedangkan Kim Taehyung, baru saja datang ke ruang tamu. Ia sudah berpakaian rapi, tuxedo hitam yang terlihat sangat cocok padanya.

"Kita berangkat?" tanya Seokjin.

"Tidak, tunggu. Hyemi Noona belum datang." Taehyung menjawab sambil membenarkan letak jam tangannya.

"Hyemi ikut? Kenapa dia tidak di rumah saja bersama Namjoon dan Jungkook?" ujar Yoongi.

"Tidak, dia ikut."

"Tapi--"

"Yoon, Hyemi ikut," Perkataan final dari Seokjin membuat Yoongi lagi-lagi tidak bisa melakukan apapun.

Dan saat itu pula, Cha Hyemi datang dengan dandanan yang sangat cantik. Dress soft pink diatas lutut dan high heels putih tulang yang ia kenakan, memberikan kesan manis. Taehyung total terpana dengan penampilan Hyemi saat ini.

"Tutup mulutmu itu, Kim," kata Yoongi tiba-tiba.

Taehyung baru sadar jika sedari tadi mulutnya terbuka karena terlalu terpana. Taehyung tersenyum kikuk dam mengusap tengkuknya.

"Kita pergi sekarang?" ujar Hyemi.

Seokjin mengangguk. "Oke, ayo!"

Selama perjalanan, Taehyung tidak bisa melepas pandangannya pada Hyemi. Gadis Cha menjadi sedikit risih. Tatapan Taehyung itu telak membuat pipinya memanas. Bukan tatapan mesum seperti biasanya, ini lebih ke tatapan mendamba disertai senyuman kelewat polos.

"Kau sangat cantik, Noona,"

Hyemi berdehem pelan untuk menghilangkan kegugupan. "A-aku tahu. Tidak usah kau bicara, aku sudah tahu kalau aku cantik. Jadi lebih baik kau tutup mulutmu dan berhenti tersenyum seperti idiot, Kim!"

Taehyung terkekeh. "Kenapa? Kau malu? Salah tingkah?"

"Tidak! A-aku hanya... k-kau terlihat jelek jika tersenyum seperti itu!"

Taehyung ingin sekali tertawa kencang. Ia jelek saat tertawa? Lelucon macam apa lagi itu. Bahkan semua orang pun mengakui, walau Taehyung berekspresi kosong, pria itu akan tetap tampan. Dan gadis di sebelahnya bilang jika dia jelek? Woah, Cha Hyemi memang sesuatu.

"Benarkah?" Taehyung mendekatkan dirinya ke arah Hyemi, sama sekali tidak sadar jika sedari tadi Min Yoongi mengawasi dari bangku penumpang depan. Entah bagaimana Taehyung sampai lupa apa tujuan mereka sebenarnya. Hatinya menghangat melihat Hyemi.

"Hei, bocah. Jauhkan wajah menjijikanmu itu dari adikku," ujar Yoongi dingin.

Taehyung berdecak. Ia menjauhkan wajahnya. "Dasar galak," cibirnya pelan.

"Aku bisa dengar," kata Yoongi.

***

Kim Taehyung berjalan dengan langkah terseok. Jujur dari hatinya yang paling dalam, Taehyung masih belum percaya jika ibunya benar-benar sudah meninggal.

Boy Meets EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang