Taehyung tersenyum lima jari sambil memandangi Hyemi yang sedang memasak dengan Seokjin di dapur. Hatinya menghangat melihat interaksi Hyemi dan Seokjin. Bagaimana gadis itu akan mengernyit saat masakannya terasa kurang pas, bagaimana ia akan tersenyum dan tertawa mendengar gurauan Seokjin yang tidak ada habisnya, Taehyung total menyukai semua yang ada pada Hyemi.
"Kau menembaknya, kan?" Tiba-tiba saja, Jungkook sudah berujar di sebelah Taehyung.
Taehyung mengernyit. "Kau tahu?"
"Tentu saja," Pemuda Jeon mendudukkan diri di sebelah Taehyung. "Apa yang tidak kutahu tentang Senior Cha?"
"Ah, iya, kau kan adik kesayangannya."
"Nah, itu kau tahu!"
"Lalu kenapa? Kau tidak setuju kalau aku berkencan dengannya?" tanya Taehyung.
"Tidak. Aku mendukungmu, kok," ujar Jungkook kelewat santai.
Taehyung membulat. "Kau setuju? Setuju begitu saja kalau kakakmu bersama dengan bajingan sepertiku?"
Jungkook mengangguk. "Hmm. Memangnya kenapa? Kau tampan, kau kaya, kau juga pintar. Cocok untuk Noona-ku."
"Hey, bocah. Kau ini bodoh, idiot, atau gila, sih? Kakakmu disukai lelaki brengsek macam diriku dan kau tenang-tenang saja?"
Jungkook mendesah kesal. "Oke. Biar kutanya padamu, apa kau berniat menyakiti kakakku? Apa kau berniat menghajarnya? Apa kau berniat memperkosanya lalu meninggalkannya?" tanya Jungkook bertubi-tubi.
"Bangsat, tentu saja tidak, sialan! Aku bukan pria sejahat itu!" Taehyung jelas kesal dengan pertanyaan Jungkook. Apa-apa bocah ingusan itu!
"Karena itu, Tae Hyung," Jungkook menyenderkan tubuhnya ke kursi. "Aku mendukungmu. Noona ku itu kadang terlalu kaku, terlalu takut melihat dunia, aku hanya ingin dia bersamamu sehingga hidupnya lebih berwarna. Tidak melulu tentang aku, tim, dan pekerjaannya."
Taehyung mengangguk kecil. Jadi Hyemi gadis yang seperti itu?
"Tapi aku ditolak. Ck, padahal aku sudah bilang jika aku tidak menerima penolakan, tapi di tetap saja menolakku."
"Kalau begitu berjuanglah! Kau benar-benar menyukai kakakku atau tidak? Seorang pria sejati tidak akan menyerah hanya karena ditolak sekali, bukan?" kata Jungkook.
"Tentu saja!"
***
Dan karena perkataan Jungkook itu, Taehyung jadi lebih gencar mendekati Hyemi. Ia berubah total. Sekarang jarang balapan, pulang tepat waktu, tidak membangkang, dan belajar dengan rajin.
Sahabatnya, Jimin, sampai heran dengan perubahan drastis Kim Taehyung. Jimin jadi berpikir untuk berubah, apalagi dia juga bukan pemuda bodoh. Dia mungkin juga bisa mendapat Indeks Prestasi setinggi Taehyung.
Oke, Jimin akan berubah.
"Hei, Noona, sedang apa?" tanya Taehyung pada Hyemi yang sedang menyiram bunga di taman belakang.
"Kau lihat aku sedang apa? Jangan bertanya jika jawabannya sudah ada di depan matamu," jawab Hyemi tanpa mengalihkan pandangan ke arah Taehyung yang berdiri di belakangnya.
"Ck, itu basa basi, Noona. Kau tidak menyenangkan sama sekali." Taehyung melangkah maju satu langkah.
"Memang, aku tidak menyenangkan. Karena itu, jauh-jauhlah dariku, Kim." Hyemi masih belum menyadari gerakan Taehyung yang semakin dekat padanya.
Hyemi sedikit kaget saat merasakan punggungnya yang menyentuh dada Taehyung. "K-kim, menjauh!"
"Apa, sih? Aku kan hanya mau melihatmu menyiram tanaman," kata Taehyung. Pria itu dengan lancang menaruh telapak tangan besarnya di atas kedua bahu Hyemi, ia juga menaruh dagunya ke atas kepala Hyemi. Iya, tinggi Hyemi hanya sebatas dagu Taehyung.
"Kau tahu jika aku bisa saja menghajarmu sekarang, kan?" ancam Hyemi.
"Kau juga tahu kalau aku bisa melawan, kan?" Taehyung tersenyum miring.
"Cih, saat kupukuli waktu itu saja kau tidak bisa melawan sama sekali."
Taehyung menghela napas. "Itu karena wajahmu terlihat menyedihkan. Aku juga tidak mungkin balas memukul seorang gadis, kan? Apalagi setelahnya kau menangis seperti perawan habis diperkosa," goda pria Kim. Tanpa diduga, lengannya sudah melingkari bahu Hyemi. Memeluk Hyemi dari belakang.
Gadis Cha mencoba berontak. Ia menyikut tubuh Taehyung hingga pria itu melepaskannya. "Aw, kenapa menyikut?!" kesal Taehyung.
Hyemi mendengus. "Tidakkah kau pikir kau sudah kelewatan, Kim? Beraninya kau memelukku seperti itu! Saat itu kau juga sudah menci--" Hyemi menghentikan kalimatnya. Mendadak ia merasakan panas menjalari pipinya.
Taehyung tersenyum miring. Alisnya naik sebelah. "Kenapa? Apa yang sudah kulakukan? Kenapa tidak dilanjutkan?"
"Persetan!" seru Hyemi dengan pipi memerah. "Kau menyebalkan, aku membencimu!"
Lalu Hyemi pun berlari memasuki rumah. Taehyung terkekeh kecil. Cha Hyemi punya sisi menggemaskan seperti ini ternyata.
***
"Kau kenapa, Senior?" Jungkook bertanya saat Hyemi mendudukkan diri di sebelahnya. Pemuda Jeon sedang menonton TV di ruang tengah sambil memakan keripik kentang sebagai camilan.
"Kim Taehyung memang bangsat, bajingan!" umpat Hyemi.
"Iya, bajingan, karena sudah mengambil hatimu, kan?" kata Jungkook santai.
Hyemi melotot ke arah adiknya itu. "Diam kau, Jeon!"
"Ck, mengakulah jika kau jatuh cinta pada Tae Hyung. Wajahmu sudah menjelaskan semuanya."
"Tidak, kok! Dia yang terlalu kurang ajar. Aku belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya!"
"Iya, karena kau memang tidak pernah pacaran. Kau kan gadis kaku, pemarah, siapa yang mau denganmu? Seharusnya kau senang karena akhirnya ada yang menyukaimu." Jungkook kembali memakan keripik kentangnya.
"Sebenarnya kau adikku atau bukan, sih? Kenapa kau malah membelanya, bodoh!"
"Aku hanya bicara berdasarkan kenyataan. Dan saranku adalah, supaya kau menerima Tae Hyung. Sepertinya dia serius padamu. Buktinya dia mau berubah."
Hyemi sejenak diam. "Terserah lah, yang jelas aku tidak menyukainya."
"Siapa yang bilang kau menyukainya?" kata Jungkook. "Kubilang kau jatuh cinta padanya, mencintainya."
"Sumpah, Jeon. Aku ingin membunuhmu sekarang."
***
Tentu, aku akan terus memperjuangkanmu.***
Note :
Kok gue tambah merasa ini cerita rada gaje ya? Hmm. Biarin lah, nanti juga balik lagi ke plot asli, wkwkwkwk.Pokoknya ini sedang tentang bajingan daegu yang lagi polling in lop 😂
Gomawoyo for read ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meets Evil
FanfictionWas #1 bodyguard Was #381 friendship Taehyung itu pemuda 19 tahun dengan perangai terlampau buruk. Suatu hari, kebebasannya harus di renggut oleh seorang bodyguard yang ditugaskan untuk mendidik dan mengawasinya. Taehyung jelas menolak. Namun setela...