Saran : Tolong persiapkan hati untuk semua chapter yang berjudul 'Saving You', terima kasih :")
***
Kim Taehyung merasa tidak tenang. Entah kenapa malam ini matanya sulit sekali tertutup. Sungguh menyebalkan dengan kenyataan tubuhnya yang sudah sangat lelah.
Taehyung bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Ia mengambil ponselnya yang berada di meja nakas. Niat awal ingin menghubungi Jimin tentang rencananya besok, namun itu semua diurungkan karena satu pesan dari ayahnya.
Notification : 📷 Bangsat Kim send you a photo
Kim Taehyung dengan kening berkerut dalam, membuka pesan itu. Matanya sontak membulat saat melihat foto yang dikirimkan oleh ayahnya.
Foto Hyemi yang diikat kuat di atas kursi.
Sialan! Ayahnya benar-benar bangsat!
Taehyung segera menghubungi Joohyun untuk memastikan kebenaran hal ini. Namun sebelum itu, satu panggilan dari Joohyun sudah lebih dulu masuk.
'Tae! Eonni menghilang!'
"Jadi itu benar?"
'Apa?'
Taehyung menghela napas. "Hyemi Noona diculik oleh Ayahku."
'WHAT?! Oh my God I'm so sorry, Tae. Aku tidak berhati-hati menjaganya. It's my fault.'
"Sekarang bukan saatnya menentukan siapa yang salah. Sekarang saatnya untuk membebaskan Hyemi. Dan Joohyun, kau jangan sampai keluar dari apartemen. Matikan seluruh lampu dan kau masuklah ke kamar. Kunci kamarmu, dan diam di situ sampai aku datang nanti. Mengerti?"
'Oke, understand. Hati-hati, Tae.'
"Hm."
Setelah mematikan sambungan itu, Taehyung segera menghubungi Jimin. Taehyung tidak bisa gegabah, ia tidak bisa pergi ke sana sendirian tanpa persiapan apapun. Itu akan menambah masalah.
'Ada apa, bajingan? Kau mengangguk waktu tidurku yang berharga.' Suara dari seberang sana terdengar sangat menyebalkan.
"Hyemi diculik oleh Ayah."
'APA? OKE, AKU AKAN KE TEMPATMU SEKARANG, KITA BICARAKAN DI SANA.'
Taehyung tersenyum kecil saat mematikan panggilan itu. Seperti yang ia duga, Park Jimin memang yang terbaik.
Hanya dalam waktu sepuluh menit saja, Jimin sudah berdiri tepat di hadapannya. "Kau tidak bilang kalau kau tinggal di apartemenmu," kata Jimin datar. "Jika kau bilang dari awal, aku jelas sudah sampai dari tadi, bangsat! Kau membuang waktu!"
Taehyung terkekeh. "Maaf, aku juga lupa. Tapi sepuluh menit sudah termasuk sangat cepat loh, Jim. Rumahmu kan jauh. Pakai kecepatan berapa?"
"Tidak usah banyak tanya, yang jelas lebih dari 170."
"Wah, kau memang terbaik!"
Jimin memicing. "Kau yakin jika kekasihmu benar diculik? Kelakuanmu sekarang tidak menunjukan kesedihan atau kepanikan sama sekali."
"Untuk apa panik? Itu malah akan membuat semuanya jadi runyam," kata Taehyung. "Oke, jadi sekarang, bisa kau kumpulkan orang-orangmu? Sebanyak mungkin."
"Baik, tunggu, aku akan menghubungi mereka dulu."
Jimin pun melangkah sedikit menjauh. Taehyung hanya menunggu dengan sabar. Tidak bisa dipungkiri, ia juga tengah takut setengah mati. Tapi ia tidak boleh membiarkan kepanikannya malah melukai Hyemi lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meets Evil
FanfictionWas #1 bodyguard Was #381 friendship Taehyung itu pemuda 19 tahun dengan perangai terlampau buruk. Suatu hari, kebebasannya harus di renggut oleh seorang bodyguard yang ditugaskan untuk mendidik dan mengawasinya. Taehyung jelas menolak. Namun setela...