2

1K 62 3
                                    

"Ku mencoba menunggumu walau kau tak datang-datang."
-Aleysa Kinala Syamila-

***

"Lo kenapa nggak ngecoba buat selalu di dekat dia aja?" Tanya Sekar, yang memang sudah kesal dengan Aleysa yang selalu merasa biasa saja dengan sikap Aldren.

Sekar tau, temannya ini sebenarnya ingin sekali berpacaran kepada Aldren seperti remaja pada umumnya. Yang selalu menunjukkan kedekatan mereka kepada orang lain. Karena juga baru pertama kalinya Aleysa berpacaran, tapi sekalinya pacaran. Ia malah mendapat lelaki yang mengabaikan perasaannya.

"Kar, gue bukan cewek yang kaya gitu, lagian gue gak mau maksa dia buat selalu di samping gue, dia mau jadi pacar gue juga, gue udah bersyukur banget," jelas Aleysa.

Walaupun hatinya berbeda pendapat.

"Kalo hubungan kaya lo gini, namanya bukan pacaran. Gue suruh temen gue yang jomblo juga kalo pacaran sama si Sehun EXO tapi Sehun sifatnya kaya gitu juga nggak bakalan mau lah," jelasnya.

Dan jika ia menjadi Aleysa pun ia tak akan betah. Ia tahu Aleysa memang sangat menyukai Aldren. Tapi kalau seperti ini caranya ia tak bisa diam saja.


"Sekarang Aldren di mana?" Tanya Sekar tak sabar.

"Nggak tau," jawab Aleysa asal membuat Sekar berdecak kesal.

"Leysa sahabatku, lo masa nggak tau Aldren ke mana, udah lah," lalu tanpa ba bi bu Sekar segera melangkah.

"Sekar!!" Teriak Aleysa.

Ia tahu apa yang akan Sekar lakukan. Maka dari itu ia harus mencegah sahabatnya. Ia tak mau Aldren babak belur, walau yang melakukannya sahabatnya.

***

Plak

Satu tamparan lolos begitu saja, sang pemilik wajah hanya mengerutkan keningnya sambil menatap tajam Sekar yang sudah menamparnya.

"Lo cowok bukan sih?!" Teriak Sekar di depan wajah Aldren.

Kini mereka berada di depan kelas Aldren. Banyak sepasang mata yang menonton aksi mereka. Sudah biasa Sekar berurusan dengan lelaki. Tapi mereka bingung, lelaki yang menjadi sasarannya adalah lelaki jangkung pucat yang malas mencari malas dan yang sebelumnya tengah sibuk membaca buku Sejarah sambil berjalan.

Tadi saat Sekar datang, dengan cepat gadis itu menarik buku itu, membuangnya asal dan menampar pipi lelaki itu tanpa menunggu aba-aba.

Aleysa yang baru datang menatap bingung mereka. "Kar lo apa-apaan sih?!"

Aleysa kesal kepada Sekar yang selalu seperti ini. Mungkin memang niatnya baik, ingin Aldren sadar bahwa pacaran itu bukan hanya mengikat hubungan antara perempuan dan lelaki. Tetapi juga bagaimana kita saling mencintai, saling melindungi, dan saling menyayangi. Tapi Aleysa tak suka cara Sekar yang seperti itu.

Sekar memang sahabat yang sangat baik. Ia akan memukuli atau membuat rencana jahat apa saja, jika ada yang mengusiknya dan sahabatnya. Dan Sekar cukup sabar menghadapi sikap Aleysa yang terlalu polos menghadapi hubungan yang gantung seperti itu.

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang