"Hari ini aku rindu sekali dengannya, apakah dia juga rindu sekali denganku?"
***
Aleysa melangkah mengendap-endap di lantai bawah rumahnya. Mencoba agar tak mengeluarkan suara saat melangkah. Dan sesekali melihat sekeliling rumah, takut tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh seseorang yang kini sedang melarangnya untuk tidak bertemu dengan siapapun.
Reina dan Reno tak ada di rumah, mereka sedang ke Surabaya mengurus perusahaan Reno dengan Reina yang ikut, takut Reno selingkuh walaupun itu tidak akan mungkin karena cinta mereka yang begitu terikat.
Tangan kanannya menenteng sepatu conv*rse merah miliknya.
Lalu bernapas lega saat membuka pintu utama rumahnya. Keluar dari sana dan dilihatnya Leon sudah menunggu di atas motor besar."Leysa mau ke mana?!" Pertanyaan yang menggema dari dalam rumah, membuat Aleysa buru-buru menutup pintu dan segera menaiki motor Leon, lalu mereka keluar dari sana dengan pagar hitam yang masih terbuka.
Sedangkan Alfan mengepalkan telapak tangannya. Sunggu Aleysa sangat keras kepala. Ah sial, ia kurang pintar dengan kembarannya itu. Akhirnya Alfan memilih keluar dulu untuk menutup pagar, dan melangkah masuk. Sungguh menyusahkan.
Di tempat lain, Aleysa memeluk pinggang Leon. Angin malam menjadi teman mereka dalam perjalanan ini, kafe yang mereka kunjungi adalah kafe seperti biasanya. Mereka turun dari motor setelah Leon memarkirkan motornya. Malam ini kafe itu lebih ramai. Tempat yang mereka tempati sekarang yaitu lebih dekat dengan tempat pemesanan.
Leon langsung berbicara setelah memesan makanan dan minuman. Mereka tampak serius berbicara sampai tiba-tiba sebuah tangan menarik keras Aleysa. Membuat gadis itu kini berdiri berhadapan dengan lelaki bermata tajam. Tatapan khas yang dulu selalu membuat Aleysa takut.
"Leysa, ngapain lo di sini?!
Sama Leon lagi!"
Aldren, yap lelaki yang kini memakai hoodie tebal, celana hitam, dan topi hijau bertuliskan 'polizei.' Dan tak lupa dengan headsett hitam.
Menatap Aleysa tajam dan melirik Leon yang kini menghela napas lelah.
"Gue nggak bakal nyakitin Aleysa kok, gue nggak sebrengsek elo," ucap Leon. Lalu lelaki itu meninggalkan mereka yang kini saling berhadapan masih berdiri membuat beberapa pasang mata menatap mereka bingung.
"Pulang!"
"Tapi Kak, pesenennya?" Tanya Aleysa, bingung karena makanan belum juga sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Teen FictionSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...