"Dalam mencintaimu itu tidak ada yang mudah. Apalagi jika jarak yang kita kira tak sedekat itu. Dan aku yakin dengan adanya ujian seperti itu kita bisa terbiasa dengan mandiri dan semakin membuat kita setia dengan masing-masing."
***
Pipi gadis itu menempel kertas di meja yang ada di hadapannya. Matanya masih terpejam. Matahari mulai malu-malu keluar dari tempatnya. Pulpen yang tadinya di atas meja pun sudah hilang entah ke mana. Hanya tempat pensil yang terbuka.
Tepukan berkali-kali di bahu gadis itu semakin keras berbarengan dengan panggilan suara yang makin keras.
"LEYSA!!" Teriakan sang kembaran gadis itu yang sangat mengganggu mimpi indahnya yang sedang bermimpi di fanmeeting idolanya.
"Duh.... Apaan sih?" Kesal Aleysa.
Ia mengelap air liur yang berada di dekat bibirnya.
"Bangun! Lo mau bolos sekolah? Nggak cape apa tidur sambil duduk?" Tanya Alfan bertubi-tubi.
"Ah lo mah ganggu aja dah," jawab Aleysa sambil bangun dengan langkah yang pelan dan seperti pinguin.
Sesampainya di dalam kamar.
"GUE TELAT ANJIR!!" Teriak Aleysa yang membuat Alfan yang kini sedang membereskan peralatan yang tadi Aleysa kerjakan tertawa terpingkal-pingkal.
"ALEYSA JANGAN NGOMONG KASAR!! MAMA POTONG UANG JAJAN KAMU!!" Sekali lagi Alfan tertawa.
"Alfan!! Wajib traktir gue hari ini?!" Kesal Aleysa dari dalam kamar.
"Nggak mau!" Jawab Alfan.
***
Dengan lesu Aleysa berjalan masuk ke dalam kantin. Berbeda dengan wajah Sekar yang baru masuk setelah dua hari tak memberi kabar. Yap seperti yang kalian lihat. Uang jajan Aleysa hanya dapat setengah. Sumpah deh rasanya Aleysa ingin menendang Alfan ke kali ciliwung.
Walaupun sebenarnya salahnya juga mengerjakan tugas sampai tengah malam. Tapi kan Alfan juga salah karena waktu tadi malam ia berpesan kepada kembarannya itu, jika ia ketiduran di balkon tolong pindahkan tubuhnya atau minimal bangunkan.
Tapi lelaki itu dengan sengajanya mengabaikan permintaan tolongnya. Ia hanya membawa uang lima belas ribu. Walaupun sebenarnya ia bisa mengambil tabungan ATM yang memang sengaja Reno kasih untuknya jika tiba-tiba mendadak ada keperluan yang tidak diberitahu.
Seperti misalnya hari ini pelajaran Agama dan ia belum sempat membeli LKS. Dan kartu itu akan sangat berfungsi.
"Lo daritadi cemberut mulu. Kenapa? Alfan nyoret-nyoret muka lo lagi pake lipstick?" Tanya Sekar membuat Aleysa cepat-cepat menggeleng.
"Atau... Dia ngabisin kuota hape lo lagi buat main cat mario online?" Tanya lagi Sekar yang langsung digelengkan kembali oleh Aleysa.
"Oh... Atau, nyium-nyium pipi lo, karena dia kan suka gitu kalo pipi lo lagi cabi? Dan sekarang pipi lo cabi? Atau dia gantiin vase bunga mahal sama teh gelas? Atau, dia ngilangin buku diary lo?" Sekar terus bertanya yang aneh-aneh.
"Duh udah ah. Bukan itu semua. Jadi sekarang gue dipotong uang Jajannya karena ngomong 'Anjir.'"
"Anjir, anjir tuh kan nggak begitu kasar ya," gumam Sekar yang membuat Aletsa mendengus kesal.
"Ya tapi kan tetep kasar Sekar...!" Kesal Aleysa. Sungguh ia sedang malas berdebat kali ini.
Kini mereka menunggu pesanan Mie Ayam dan Es teh di meja yang dekat dengan sang penjual. Saat sedang pusingnya dengan omongan Sekar yang tidak ada faedahnya. Seorang laki-laki datang. Lelaki yang juga termasuk dalam masalah Aldren dan Alfan yang masih belum Aleysa ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Teen FictionSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...