"Kumasih setia menunggumu."
-Aleysa Kinala Syamila-***
"Ih... Alfan!! Kok diganti?! Ganti nggak? Gue lagi nonton Shaun The Sheep the movie!!" Teriak Aleysa tiba-tiba saat tanpa permisi Alfan mengganti channel menjadi sepak bola.
"Diem! Indonesia lagi lawan Korea Utara."
Aleysa sendiri menatap Alfan tajam. Mereka malam ini sedang santai, karena besok libur ada hari buruh internasional.
"Alfan ngalah dong sama Aleysa," Reina datang sambil membawa satu piring berisi potongan bolu kesukaan mereka.
Katanya Reno sebentar lagi pulang, sedang di jalan.
"Tuh dengerin, ladys first," kini Aleysa memeletkan lidahnya membuat wajah Alfan menjadi masam.
"Udah lo kan bisa streaming--"
"Assalamualaikum," suara berat lelaki itu sukses membuat tiga orang yang berada di depan TV menengok dengan kompak ke arah pria yang masih berpakaian kerja.
Hawa berwibawa masih menempel di dirinya.
"Walaikumsalam," Reno mendekati mereka sambil tersenyum hangat.
"Sinih Pah biar Aleysa yang bawain tasnya," dengan senyumnya Reno memberikan tasnya kepada Aleysa.
"Mau nggak Pah, bolu buatan mamah?" Reno mengangguk dan mengambil satu potong bolu dan memakannya sambil menduduki sofa empuk berwarna cokelat yang sebelumnya Aleysa duduki.
"Fan katanya Indonesia sama Korea lagi tanding," tiba-tiba Reno menyeletuk.
"Iya Pah, tapi tadi Leysa sama Mama nggak bolehin aku nonton," jawab Alfan membuat Aleysa yang baru datang melotot tak terima.
"Ya kan tadi lo sendiri, kalo ada Papah baru nggak papa," jawab Aleysa tak mau kalah, membuat Alfan memutar bola matanya malas.
"Udah sini Leysa di deket Papah," Reno menepuk tempat duduk yang berada di tengah Alfan dan Reno.
Dengan senang Aleysa mendekat dan memeletkan lidah kepada Alfan yang berbisik. "Pencitraan lo dasar."
Aleysa hanya menatap tak peduli Alfan.
"BO.DO.AM.AT," eja gadis itu membuat Alfan kesal.
Tapi ia menahan kekesalannya saat Reina duduk di sebelahnya.
"Nih Mamah bawain kacang," Reina menaruh mangkuk lumayan besar berisi kacang diatas meja.
***
Sekitar jam 05:00 pagi Alfan membangunkan Aleysa yang masih tertidur dengan selimut menutupi tubuhnya. Pendingin ruangan yang sebelumnya masih menyala di angka enambelas derajat, Alfan matikan. Rencananya mereka sekeluarga ingin joging bersama dan katanya juga Aldren ingin ikut. Alfan sudah siap dengan kaos hitam dan celana panjang trainingnya.
Alfan terus menggoyangkan lengan Aleysa. Tapi mata gadis itu masih tertutup. Membuat Alfan gemas. Lelaki itu menarik selimut Aleysa membuat aura dingin mengenai kulit gadis itu.
Tapi bukannya bangun Aleysa malah mengganti posisi menjadi membelakinginya. Tanpa menunggu aba-aba. Alfan menaiki ranjang Aleysa dan meloncat-loncat di sana. Membuat sang punya ranjang terbangun. "Alfan!! Turun!! Nanti jat--"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Teen FictionSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...