"Lalu kamu anggap apa, hubungan ini?"
- Aleysa Kinala Syamila-***
Mereka berdua duduk di bangku panjang yang di sampingnya ada pohon berukuran sedang yang menutupi panasnya matahari pagi. Tapi angin masih cukup sejuk untuk dinikmati. Aleysa melamun sambil memikiri chat-nya tadi malam bersama Sekar. Tentang ia yang harus bersikap overprotektif dan agresif pokoknya seperti itu.
Tangan hangat tiba-tiba menyambut telapak tangannya yang sedang kosong.
"Lo pengen kaya gini'kan?" Lamunanya seketika pecah dan menatap kaget Aldren yang menatapnya tajam.
"Lo tau gue nggak berpengalaman tentang pacaran dan romantis-romantisan, gue bukan cowok yang bisa buat kata-kata yang bikin haru, dan gue juga bukan cowok yang perhatian yang sering lo baca di wattpad,
"Jadi jangan pernah maksa gue buat ngelakuin semua itu, tapi gue bakal pertahanin hubungan ini, walaupun lo minta putus," ucap Aldren dengan kata-katanya yang sangat menusuk.
Lo egois batin Aleysa.
Itulah kata-kata yang pas untuk Aldren yang kini bangkit dari duduknya. Dan meninggalkannya setelah mengatakan.
"Gue tau lo minta waktu buat sendiri, dan gue nggak sengaja liat chat lo sama temen lo itu tadi malem," dan berlalu meninggalkan Aleysa yang membeku.
Menatap punggung Aldren yang mulai menjauh. Dan menghilang di balik belokan jalan. Sebelumnya saat masih ada Reno dan Alfan. Aldren meminta mereka pulang lebih dahulu.
Ingin berbicara berdua dengan Aleysa. Ini semua karena chat-an Aleysa dan Sekar yang tak berguna. Aldren tak menyukai hal yang memaksa. Ia memang baru pertama kali pacaran.
Aleysa pun begitu. Mungkin awalnya wajar jika Aldren bersikap cuek. Tapi sifat cueknya itu tak berubah. Ia memang butuh waktu untuk sendiri.
Sangat membutuhkannya. Satu tetesan air mata meluncur keluar dari mata gadis itu. Sekar benar, memiliki hubungan tak segampang itu. Tapi hubungan ini sudah keterlaluan.
Ia menggigit bibir bawahnya. Biarkan jika bibirnya berdarah itu biasa. Ia tak tahan dengan hubungan ini, sangat menyiksa hatinya. Dan Sekar benar, ini bukan status sepasang kekasih.
Aleysa seharusnya waktu itu tak usah mengutarakan perasaannya. Karena tanpa mengutarakannya, cara berkomunikasi dan kedekatan sama saja. Tak ada yang spesial. Hubungan seperti orang tak saling kenal.
Itu sangat menyakitkan. Teman sekelasnya saja kadang bingung melihat hubungan antara dirinya dan Aldren.
Bolehkan Aleysa duduk di sini sampai jam sepuluh pagi? Ia malas ke rumah, karena pasti di sana ada Aldren.
***
Flasback On
Aldren sedang duduk di bangku yang sebelumnya Aleysa duduki. Sampai matanya melihat ponsel Aleysa di meja. Aleysa sendiri tengah mengisikan air putih di masing-masing botol. Reina sudah kembali ke kamarnya.
Mencoba membuat rancangan. Aldren mengambil benda persegi panjang itu yang menyala, karena tiba-tiba ada notif. Membuka isi chat. Menscroll ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Novela JuvenilSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...