"Jika mau merasa lega dengan masalah benarkan saja niatmu dulu, dan ubah hatimu yang seperti es dicairkan oleh api yang berkobar."
-Evelyne Calesthane Filberta-***
Evelyne merasa bosan medengar cerita yang Alfan ungkap, bosan karena lelaki itu membahas topik yang sama berulang kali. Evelyne hanya terus menatap Alfan malas.
Help me Brother, i am bored batin gadis itu entahlah sudah berapa kali gadis itu membatin.
"Please Alfan bisa kamu ganti topik yang lain?" Tanyanya menahan kesabaran.
Alfan yang mendengarnya terdiam, lalu terkekeh saat mengerti.
"Hehehe... Maaf," jawab Alfan.
"Hng, no problem," balas Evelyne dengan senyum ikhlasnya bahwa ia sudah benar-benar memaafkannya.
"Gimana ya, kata kamu aku harus ngelakuin apa?" Tanya Alfan meminta saran.
"Mm... Alfan kamu mau nggak nunggu aku disini, bentar aja?" Evelyne bisa membantu Alfan tanpa perlu membuang waktu.
"Emangnya mau kemana? Boleh aja sih," jawab Alfan.
"Ada deh, tunggu bentar ya," tanpa menunggu jawaban Alfan gadis itu segera bangkit dari bangku kelas dan jalan dengan cepat.
***
Kedua gadis dengan warna rambut yang berbeda tengah duduk nyaman di taman sekolah mereka. Lebih tepatnya Evelyne dan Aleysa.
"Kamu tau aku kan?" Tanya Evelyne memastikan.
Aleysa menoleh kearah Evelyne yang sekarang juga sedang menatapnya. Lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Mm... aku bukan mau ikut campur tapi kamu kenapa putusin Aldren?" Tanya Evelyne.
Mungkin Evelyne tak sekelas dengan Aldren tapi mereka masih satu angkatan, jadi Evelyne tak perlu memanggil Aldren dengan embel-embel 'Kak'.
"Fuh... Gimana ya Kak, aku putusin juga ada alasannya kan? Dan alasannya aku nggak bisa bilang," jelas Aleysa.
Baginya masalah ini tak perlu diberitahu keorang yang sepenuhnya belum ia kenal. Walaupun Evelyne memang sudah kenal banyak dengan Kakaknya tapi tetap saja dengannya gadis itu belum mengenalnya.
"Oh rahasia ya? Mm... Nanti boleh nggak aku kerumah kamu pulang sekolah?" Ajak Evelyne dengan muka berseri.
Sedangkan Aleysa ia mengerutkan keningnya bingung.
"Mau ngapain?" Tanyanya heran.
Ia hanya saja sedikit penasaran.
"Ada deh, boleh nggak? Nanti kita pulang naik taksi aja, nanti aku yang bayar. Kalo mau sebelum sampe rumah kita belanja dulu deh, katanya kamu suka banget sama keju," jelas Evelyne dengan semangat.
"Kok tau?" Tanya lagi Aleysa tapi wajahnya terlihat senang.
"Dari Alfan sih, tapi nggak papah yah? Mau nggak?" Tanyanya lagi, karena ia tak suka digantung. (Abaikan: authornya baper okeh.)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Teen FictionSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...