"Kau mau mengetahuinya? Kalau begitu akan kubiarkan dirimu masuk ke dalam hatiku yang akan menjadi tempat tinggalmu yang TERAKHIR. Yang akan melindungimu dari semua pengkhianatan yang dulu sering kamu rasakan. Akan melindungimu dari semua trauma yang kamu alami, karena aku adalah gelombang transparan yang memiliki ketebalan untuk HATI YANG PERNAH TERSAKITI."
***
Baca: Dengerin lagunya ya sampai chapter selesai, kalo kalian mau.
Lagu: stay with me, chanyeol EXO, Punch.
"Mah aku nggak mau ah, Mama kan tau nanti aku...,"
"Apa? Kangen Aleysa? Duh Aldren, kamu ke sana cuma ngambil pesenan Mama di Tante Reina," jelas Mama Aldren yang merasa sebal kepada anak satu-satunya itu.
Dia menyuruh Aldren memang, untuk mengambil pesanan makanan yang sudah jadi di rumah Reina dan anaknya yang telah tiada yaitu Aleysa. Itu saja. Kenapa sih Aldren sampai sebegitunya hanya karena takut mengingat Aleysa kembali.
Lagipula ia menyuruh mengambil pesanannya saja yang tak memakan waktu lama. Hanya mengambil, mengambil ingat.
"Udah deh Aldren, Mama tuh mesen buat kamu juga kok. Mama tuh ngerasa kamu lusu banget dari kemaren jadi Mama mesen makanan favorit kamu ke Tante Reina yang malah digratisin. Udah ah cepetan, Mama nggak mau nunggu," ceramah Mama.
Membuat Aldren akhirnya pasrah dan mengangguk saja lalu melangkah menuju kamarnya untuk mengambil kunci. Jam sudah menunjukkan pukul jam sembilan malam lebih beberapa menit. Mamanya ini memang sungguh tak tahu waktu. Sangat menyusahkan, untung ia sayang.
Aldren lalu mengendarai motornya membelah kota Jakarta yang mulai sepi oleh kendaraan, karena memang sudah mulai malam. Angin malam terasa menusuk kulitnya walaupun ia sudah memakai hoodie tebal dan jeans hitam pudar. Mata tajamnya fokus melihat jalan raya.
Memang tidak jauh sangat. Tapi mampu menempuh lima belas menit dari rumahnya. Ia sambil menyetir memikirkan kejadian-kejadian di mana sesudah Aleysa telah meninggalkannya. Semuanya terasa hampa, seperti tak ada kehidupan. Jangan mengatakan kepadanya bahwa ia hampa karena 'tak bisa menyakiti hati seseorang.' Bukan itu.
Itu kalimat yang paling membuatnya merasa marah kepada dirinya sendiri, jika ia mendengar kalimat dari seseorang dan tak sengaja ia mendengarnya. Pasti ia akan merasa benar-benar gagal melindungi 'gadisnya' dengan perilaku menyakiti yang selalu ia lakukan kepada perempuan itu. Ia memang salah melakukannya, ia memang tak pantas mendapatkan perempuan selembut sutra yang selalu ia kagumi kecantikan dan kebaikkannya. Ia tahu ia manusia paling bejat dan brengsek.
Tapi kalian juga harus tahu di balik semua itu ada salah satu masalah yang mengharuskannya seperti itu. Pengecut memang jika kalian tahu apa masalahnya. Ia memang pintar menyembunyikan semuanya, memaksa orang yang tahu untuk tetap diam dan tidak berbicara apa-apa. Ia memang pintar dalam melakukan hal-hal itu.
Dan kalian harus tahu ia lakukan itu untuk apa dan siapa. Lagipula ia tak mungkin melakukannya dengan rencananya sendiri, ia di sini jiga sebagai korban tak bersalah yang hanya mencoba mengikuti peran yang ada, yang sudah diputuskan untuknya. Ia hanya menjalankan peran.
Huft... sudah, sudah, sudah. Cukup sampai sana saja ia tak ingin memikirkannya lagi. Ia sudah memasuki perumahan yang sering ia kunjungi ini. Ia lalu membelokkan motornya ke kanan di mana itu adalah jalan rumah Aleysa---Maksudnya Tante Reina. Lalu sesampainya ia dibukakan pintu oleh Pak Satpam yang sudah akrab dengannya. Saat ia memasuki ruangtamu, seperti biasa ia akan dinikmati dengan wangi anggunnya sebuah bunga dengan pendingin ruangan dengan suhu yang tak begitu rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME RIGHT
Teen FictionSequel Don't go (SlowUpdate) Update sabtu, minggu atau nggak salah satunya. *** Kapan hubungan ini akan berakhir? Jika engkau saja tidak menyutujui aku mengakhirinya, dan tetap menganggap bahwa kita seperti tidak ada hubungan apa pun. Itu menyakitka...