Hari Menyakitkan 4

449 35 5
                                    

"Apa yang kuduga benar."
-Aleysa Kinala Syamila-

***

"Kok Mamah nggak bilang ke aku?" Tanya Alfan.

Sesuai permintaan tolong Aleysa, Reina memberitahukan apa yang membuat anak perempuannya marah kepada kembarannya.

"Mamah aja baru tau kemaren," jawab dusta Reina.

Dalam hati Reina terus berkata maaf kepada Alfan. Walaupun sepertinya hanya sepele. Tapi Reina sebagai Ibunya merasa kasihan.

"Yaudah aku ke Aldren ya?" Tanya Alfan.

Reina mengangguk dengan senyum sedih. Mereka membicarakan ini di kamar Alfan dengan dinding ber-wallpaper Bola basket dan sepak bola kebanggaannya.

Alfan mengambil jaket armynya. Lalu menyalami Reina setelah mengambil sepatu conv*rse birunya yang berada di rak sepatu dekat lemari baju dan kunci motornya yang berada di meja belajar.

Aleysa sendiri sekarang berada di kamarnya. Sedang mengerjakan tugas Ekonominya yang sangat menumpuk. Ini yang ia malas dengan guru Ekonominya. Jika sekali memberikan tugas ia tak akan kira-kira memberinya.

Tapi untung Aleysa yang pintar, dan cantik ini bisa bersabar. Dan katanya jika di antara mereka bisa mengumpulkan besok, mereka akan diberi nilai tambahan, yang membuat mata Aleysa menjadi hijau mendengarnya.

Sekarang jam menunjukan pukul 09:32 malam.

Dan hari ini katanya Reno sedang lembur. Dan saat Aleysa pulang pas sekali Reina selesai memasak makanan kesukaan mereka. Membuat rasa lelah Aleysa terasa hilang.

Dalam mengerjakan tugasnya, gadis itu juga memikiri rencananya. Apakah Aldren bersikap kepadanya seperti biasa, maksudnya bersikap dingin atau malah sebaliknya.

Entah gadis itu ingin lelaki yang statusnya masih menjadi kekasihnya ingin menjadi dingin kembali agar ia bisa memutus hubungan mereka dengan lega atau malah sebaliknya, yang membuat dirinya susah memberi keputusan.

Di satu sisi ia ingin hatinya tak lelah lagi, tapi di satu sisi yang lain ia sangat mencintai lelaki itu dan tak mau melepaskannya.

Benar-benar labil rasanya. Pemikirannya terhenti setelah mendengar sebuah ketukan di pintu kamarnya.

Aleysa tau itu Reina. Jadi ia langsung beranjak dan membuka kannya.

"Gimana Ma?" Tanya Aleysa penasaran.

"Sekarang Kakak kamu lagi ke rumah Aldren, " ucap Reina.

Ucapan Reina membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Takut rencananya akan berjalan dengan lancar dan ia akan merasa kehilangan, entahlah Aleysa bingung dengan dirinya dan hatinya.

Reina dan Aleysa akhirnya saling mengobrol. Tanpa mereka ketahui jika jam sudah menunjukkan pukul 09:52.

***

Apa yang ia duga ternyata benar. Aldren benar-benar kembali cuek kepadanya. Kenapa tahu? Karena tadi saat mereka berpapasan di koridor, Aldren tak lagi mengejarnya seperti biasa. Ia malah melewatinya begitu saja.

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang