Part13

928 35 4
                                    

Melissa memeluk dirinya sendiri agar sedikit terasa hangat. tapi rasa dingin tetap saja menembus kulitnya sampai ketulang.

"nih. pake jaket gue." entah kapan Andra melepas jaketnya itu. yang jelas ia tidak tega melihat Melissa kedinginan. namun, Melissa tetaplah Melissa, gengsinya masih terlalu kokoh untuk diruntuhkan

"lo bukan Dilan, jadi gak usah so romantis." tolaknya mentah-mentah. tapi Andra memaksa dan memakaikan jaketnya ke Melissa.

"gak usah keras kepala. kalo lu sakit, gue yang mati dipencet sama abang lu." katanya. Melissa pun diam saja. dan entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdegub lebih kencang dari biasanya.

14 menit kemudian, hujan tak kunjung berhenti. dan keheningan berada ditengah mereka. sampai akhirnya Andra membuka suara duluan.

"hari ini gue gak liat Tomi. kemana dia? mati?"

"gak tau dan gak mau tau." jawab Melissa.

"mel.." panggilnya melembut.
Melissa tak jawab hanya memandang ke Andra. Andra mendekat dan terus mendekat. hampir saja hidung mereka bersentuhan. Melissa tak berkutik. ia diam dan sedikit mengerutkan alisnya.
dan Andra masih terus berusaha mendekat.

"mel, idung lu kemana?" argh... Andra memang menyebalkan. dia mendekat hanya untuk memastikan bahwa hidung Melissa masih tertinggal disana. Melissa berdecak kesal.dan mendorong Andra kuat-kuat. Andra hanya tertawa puas.

"kena lo. makanya jangan galak jadi cewek. deg-degan kan jantung lo." Andra melanjutkan kembali tawanya. dan membuat Melissa semakin kesal.

"gue bisa pulang sendiri." Melissa melempar jaket Andra. dan berlalu begitu saja. ia menerobos rintikan hujan disana. ia benar benar kesal kepada pria yang tadi bersamanya.

"ehh mel, tunggu. lo jangan hujan-hujanan nanti lo sakit,mel." teriakan Andra tak di hiraukan Melissa. ia tetap berjalan di trotoar. mau tidak mau Andra pun mengejarnya.

"Melissa. lo mau liat gue mati diinjek abang lu? melissa berhenti!" Andra berlari mengejar Melissa yang langkahnya cukup besar. dan akhirnya, ia bisa menggapai Melissa.

"acara ngambek lo gak lucu tau. ayo ikut gue!" ajaknya

"gak. gue mau pulang sendiri."

"abang lo udah amanahin lo ke gue. ayolah. jangan hujan-hujanan kayak gini. berasa jadi artis korea tau gak." ucap Andra.

"lo pulang aja sana. gak usah ngurusin gue."

mereka berdebat di bawah guyuran hujan. eitt.. tapi ini bukan drama korea yak.
karena kesal. Andra pun mengangkat paksa Melissa untuk berteduh. Melissa terkejut, baru kali ini ada pria yang berani mengangkatnya.

"turunin gue. andra cepetan turunin gue." teriaknya sambil memukul punggung Andra. namun, Andra tak menggubrisnya.

"kalo gak gue teriak maling ni." ancaman Melissa lagi lagi terabaikan.
ia kesal. dan mulai melakukan hal yang lebih nekad yaitu, mengigit pundak Andra. dan alhasil Andra pun kesakitan dan menurunkan Melissa.

"makanya gak usah cari gara gara sama gue." kata Melissa bangga. ia pun pergi meninggalkan Andra yang meringis kesakitan di bawah rintikan hujan yang mulai mereda.
kali ini Andra benar benar kesakitan dan tak berniat untuk mengejar wanita itu.
Melissa memberanikan diri untuk menoleh kebelakang. Andra masih berdiri ditempat itu. memegangi pundaknya yang mungkin sangat sakit.

"ihh... tuh cowok lebay banget si. orang gue gigitnya pelan pelan. bodo ahh"

ia melanjutkan langkahnya. pura pura tak perduli padahal hatinya cemas.

" balik tidak balik tidak balik tidak."
hatinya mengatakan bahwa Melissa harus berbalik dan menolong Andra. tapi benteng Gengsinya masih terlalu kokoh untuk diruntuhkan. tapi Melissa juga manusia yang masih memiliki hati nurani. akhirnya ia berbalik.

"gak usah lebay deh. gue gigitnya pelan pelan ko." pengakuannya diabaikan. Andra masih meratapi.

"Andra. gak lucu tau. lo jangan becanda." Melissa semakin kesal

"asli ini mah besok gue jadi vampire kalo gak serigala." Andra mulai menjawab.

"sekalian aja lo jadi topeng monyet." Kata Melissa

"udah ayo. gue gak papa." seketika sakit yang hebat itu hilang begitu aja.

"lah? jadi pundak lo?"

"halaaah.. gue cuma becanda supaya lu balik lagi. cape tau ngejar-ngejar orang aneh kayak lu. ayo pulang." katanya tanpa dosa. lalu Andra menarik Melissa mendekati motornya. karena hujan sudah mereda.  Melissa menarik nafasnya dalam-dalam berusaha agar amarahnya tak meledak disini. ia akan melaporkan semuanya ke Gilang.
.
Via Chat
.
Ghea: lang, ada yang pengen Ghea tanyain dari dulu ke Gilang, tapi Gilang selalu ngelak . dan Ghea belum dapat jawabannya sampe sekarang.
Gilang: apa ge?
Ghea: ena ena itu apa?
Ghea: ishh gilang ko cuma di read
Ghea: Gilang harus jawab.
Gilang: tanya sama Melissa aja
Ghea: gak mau. Ghea pengennya Gilang yang ngasih tau. gak mau orang lain. karena pas kita pacaran dulu, Gilang sering ngajakin Ghea ena ena. bukan orang lain.
Gilang: ge, udah malem. tidur sono besok sekolah..
Ghea: gak
Gilang: ya udah nanti besok kita ena ena
Ghea: ena ena itu apa?
Gilang: bye Ghea ...
Ghea: iiiihhh... Gilang...
Ghea: tar dulu.. kenapa Gilang pengen ena ena sama Ghea? kenapa gak sama Reza atau Rio? atau Andra mungkin..

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang