Part10

1K 38 0
                                    

dengan kekuatan Sarenghan Gilang mendaratkan tinjuannya di pipi Tomi. Melissa histeris ia benar benar tak menyangka dengan apa yang abangnya lakukan.

"gue kan udah bilang sama lo. jauhin adek gue. kenapa lo masih nekad deketin dia? lu bosan hidup hahh?" kata Gilang penuh amarah. Tomi tak berani menjawab ataupun melawan, ia jatuh tersungkur sambil menikmati pipinya yang terbakar

"bang, udah bang. gak gini caranya nyelesein masalah." Melisa berusaha meredakan amarah kakaknya.

"gue gak papa,bang. udah cukup." Melissa pun tak kuasa menahan air matanya. sebenci Apapun dirinya ke Tomi, tetap saja ia tak tega bila Tomi dianiaya.

"lo masih belain cowok gila ini,mel? dimana otak lo? dia mau nyakitin lo dan lo masih aja kasian sama dia." Kali ini giliran Melissa yang kena semprot oleh Gilang. Melisa tak menghiraukannya.

"tom, mendingan sekarang lu ke UKS. obatin luka lu. sorry!" setelah itu, Melissa pergi meningalkan mereka berdua. Tomi pun melangkah menjauh dan pergi dari hadapan Gilang. tersisa lah ia seorang diri. Gilang menendang tong sampah disana. meluapkan semua kekesalannya kepada dua orang itu. Ya! Melissa dan Tomi. mereka benar benar membuatnya gila.

Gilang pergi kekelasnya memasang wajah bak cucian kotor. kumel sekali.

"muka lo kenapa,lang? diinjek Zebra?" tanya Andra membuat mood Gilang semakin hancur.

"jahat lu,ndra. mukanya bukan diinjek gajah." kata Rio

"trus apa dong?"

"didudukin badak." tawa Andra & Rio pecah disana. tapi tidak dengan Gilang yang menahan diri untuk tidak menelan teman-temannya.

"ndra, gue minta tolong sama lo" kata Gilang menepuk puncak Andra. sepertinya Gilang serius. Andra mengangguk cepat.

"tolong buat Melissa lupa sama Tomi. buat dia jatuh cinta sama lo." kata-kata Gilang membungkam semuanya. Andra     membuka mulutnya lebar-lebar. tidak percaya dengan apa yang dikatakan Gilang.

"beli kawat beli belerang. lo sehat,lang? wah.. belum minum obat ni pasti." kata Rio ngasal.

"gue gak ngomong sama lo, buntut cicak."

"ndra, lo bisa kan?" tanya Gilang
Andra terdiam. otaknya berfikir keras. Melissa yang jelas-jelas cinta mati sama Tomi, sampai-sampai ingin mengakhiri hidupnya hanya karena pria itu. apa bisa Andra membuatnya jatuh cinta?

"kalo gue gak bisa?" ucapnya. Gilang kembali menepuk pundaknya pelan.

"di coba aja dulu. gue yakin lo pasti bisa." ucap Gilang menyemangati.

"oke. gue bakal berusaha." Andra tersenyum.

"tenang,ndra. gue bakal ada dibelakang lo. btw, thanks ya,bro." ucap Gilang

"ahh kalian main drama-dramaan. gak asik tau." kata Rio

"ehh,bohlam lampu. lu hidup kagak faedah banget. bisanya cuma gerecokin hidup orang." cetus Gilang tak senonoh.

pulang sekolah

Andra masih terfokus dengan lamunannya. mencerna tugas yang harus dijalaninnya. 'membuat batu menjadi lunak' apakah bisa? ia mengacak-acak rambutnya frustasi. ia menyesal telah mengiyakan permintaan Gilang.
tak lama dering handphone nya berbunyi.1 pesan masuk dari Gilang

"temenin Melissa ngambil mobilnya. jemput dia dirumah gue. dia nunggu lo."

seketika jantung Andra berhenti berdetak selama 2 detik. lalu ia segera mengambil jaketnya dan pergi kerumah Gilang.
~sesampainya disana~
"rumah lo di kutub utara apa di samudra hindia? lama banget!" celoteh Melissa menyambut kedatangan Andra.

"lu cewek apa gagak albino? nyerocos mulu." balas Andra tak kalah sangar.

"kalian mau berantem apa mau ngambil mobil?" tanya Gilang kesal.

"kayaknya tahlilan dulu deh,lang." jawab Andra

"lo aja sendiri yang tahlilan gue mau ngambil mobil gue." jawab  Melissa dan langsung masuk ke mobil Andra tanpa ada yang menyuruh

"lang, lo gak salah nyuruh gue naklukin tuh cewek?" tanya Andra seperti sudah putus asa. ia memasang wajah melas mengharap belas kasihan.

"astaga,ndra.. lo belum apa-apa udah lemes duluan. ini belum dimulai."

"Melissa emang keras. tapi hati dia selembut kapas. lama kelamaan dia akan luluh sama orang yang perhatian dan Care sama dia. dia galak cuma buat nutupin sifatnya yang halus. dia gengsian, gak mau kelihatan baik." lanjut Gilang.

"woyyy jenggot sapi. lu niat nganterin gue gak si" teriak Melissa dari dalam mobil.
lagi-lagi Andra menatap Gilang dengan pandangan penuh makna seolah bertanya 'lo gila?'

"Andra, dalam 2 detik lu gak masuk mobil. bakal gue ubrak-abrik isi mobil lo." ancam Melissa. Andra pun segera memasuki mobilnya mendapati Melissa dengan ekspresi khas orang marah.

"lain kali kalo makan sarden itu jangan sama kalengnya. kan jadi somplak otak lu." ledek Andra

"lo pilih jalan sekarang atau gue potong urat nadi lu." ancam Melissa

"lo psikopat?"

Melissa tak menjawab. ia malas berdebat dengan Pria ini. ia memalingkan pandangannya ke arah jendela. dan Andra masih belum saja menjalankan mobilnya. sementara Gilang sudah memasuki rumahnya.
sesekali Melissa melirik ke arah Andra yang sedang memperhatikannya dengan senyuman yang mengembang.
Melissa mulai risih dengan tatapan itu. hingga pada akhirnya...

"lo naksir gue?" tanya nya spontan

"gak."

"kalo gak. kenapa ngeliatin gue kayak gitu?"

"gak usah GR deh "
Andra pun menyalakan mesin dan pergi dari sana

"emang mobil abang lu kemana?" tanya Andra memecah keheningan.

"ada."

"trus kenapa harus pake mobil gue?"

"gak tau. abang gue yang minta."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
#BisikanManjaAuthorKetjeh

hi semua para readers mewahQue :v

gimana ceritanya asik gak? asikin aja yaa meskipun garing.

sering-sering votes and comments eak biar Author makin semangat post ceritanya..

jgn lupa juga follow author yaa. follback? chat aja

jumpa lagi di next part.. 👋👋

terima kasih!

salam panas manja dari Author Ketjeh

ig: @Yunikadist

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang