Part21

845 28 0
                                    

"apa?" jawab Reza lebih lembut

"gue laper." rengek gadis itu.
reza menghela nafasnya

"lo mau makan apa? biar gue yang beliin ke kantin."

"beneran? pake uang lo?" Febi memastikan

"iya,kadal. lu mau makan apa?"

"tumben lu baik." kata Febi mengulur waktu.

"lo gak usah mancing amarah gue deh. mau makan apa?"

"hehe..  nasi goreng aja yaa,za. jangan pake bawang."

"tunggu bentar, gue beli dulu." Reza membalikkan badannya, siap siap untuk melangkah keluar.

"Reza." Febi kembali memanggil.

"apa lagi,feb?"

"makasih!" Febi tersenyum, senyuman yang langka. jarang sekali ia mengeluarkan senyuman mautnya itu. sangat manis. amarah Reza pun langsung mereda

"iya sama-sama. ya udah gue jalan dulu."

Febi melihat Reza berlalu. dan kenapa perasaannya tiba-tiba terasa aneh. ia merasa bahagia yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.

tak lama Reza kembali membawa 1 kantong kresek berisikan Nasi goreng dan air mineral.

"ini Nasi Goreng tanpa bawang pesanan lo. makan sendiri."

"iya,za.. gue gak minta lo nyuapin gue ko."

***

"aduuh Melissa kenapa sih. kasian Febi ditinggalin." rengek Ghea

"tau,mel. kalo Reza ngapa-ngapain febi gimana?" lanjut Caren

"udahlah tenang aja... kalian percaya sama gue Febi bakal baik baik aja. dan bahkan dia akan 2 kali lipat lebih baik baik aja dari biasanya kalo dia sama Reza." jelas Melissa

"Ahh Melissa ngomongnya berbelit belit kayak ular di atas pagar." kata Ghea

Melissa menghela nafas berat
"hmm.. pokoknya gak usah khawatir soal Febi. kenapa? karena dia lagi sama orang yang sayang sama dia."

"sayang? maksud lo? reza suka sama febi?" Caren memastikan.

"iya,nyonya.. kemana aja baru 'ngeh?" kata Melissa sedikit kesal.

"dan gue yakin Febi juga bakal suka sama Reza. cepat atau lambat itu akan terjadi." lanjut Melissa

"apa sih Melissa seperti sinetron aja tingkahnya."

Asik berbincang ria sambil berjalan. Melissa melihat sosok seorang pria berjalan di kejauhan sana. Melissa kenal siapa orang itu.

" Irwin? akhirnya ketemu juga lo. girls, gue kesana dulu sebentar." Melissa berlari meninggalkan dua sahabatnya dan menemui Irwin.

"irwin. " teriak Melissa dan berhenti di depan Irwin. sontak Irwin terkejut dengan kehadiran Melissa

"Melissa." katanya kaget.

"lo kemana aja sih? ngilang mulu kayak setan." tanya Melissa dengan nafas terengah-engah.

"gue ada urusan bentar. ada apa nemuin gue?" Irwin langsung to the point.

"mana Tomi?" dan Melissa juga tak kalah singkat.

"dia pergi."

"kemana?"

"ke rumah neneknya dimedan."

"kenapa dia gak bilang gue?"

"emang lo siapanya dia? pacarnya? kan bukan."
skak! jawaban Irwin membuat Melissa terdiam.

"tapi kan.. seenggaknya dia pamitan dan ngasih tau gue,win." kata Melissa melemas.

"gak ada waktu buat dia pamitan. jangan pamitan, mau minta maaf ke lo aja susah banget. sampe sampe harus Gilang yang turun tangan. hmm.. Tomi yang malang."
lagi lagi seorang Melissa di buat tak berkutik disana.

"lo telat nanyain Tomi sekarang. karena kayaknya dia gak balik lagi ke jakarta. tapi gue heran,, kemana aja lo pas dia ngejar lo buat minta maaf dan jelasin semuanya.?" lanjut Irwin

"iya gue tau ini salah gue. tapi Tomi beneran gak akan balik ke jakarta?"

"gak!" kata Irwin lalu ia pergi.

"Irwin." panggil nya lagi

"bilangin ke Tomi. gue sayang dia." kata Melissa malu malu

Irwin tersenyum licik.
"udah terlambat." dan Irwin benar benar pergi dari hadapan Melissa.

"terlambat? terlambat kenapa coba? gak jelas banget sih Irwin." umpat Melissa kesal.
ia benar benar tidak paham drama apa yang sedang mereka buat.

***

pasca ditinggal Melissa, Ghea dan Caren pergi menemui Febi yang masih bersarang di UKS.

"za, lo apain Febi hahh? ampe kakinya bengkak begitu?" tanya Caren.

"susah kalo di ceritain mah." elak Reza malas memperpanjang masalah.

tiba-tiba handphone Reza bergetar pertanda seseorang meneleponnya.

via telepon

Reza "Halo Luwak White Coffee. passwordnya apa?"

Rio "Reza burik, tidak perih dilambung."

Reza "bangke, apaan lo hahh? kangen sama gue?"

Rio "beli keramik dirumah si bobi. amit amit cabang baby."

Rio "lo dimana? Gilang nyariin lo. katanya lo punya utang beli siomay ke dia."

Reza "gue ada meeting mendadak."

Reza memutuskan sambungan telepon. mungkin saat ini ia ingin bersama Febi dulu. tidak ingin menanggapi kekonyolan teman-temannya.

"Kakinya sakit banget yaa,feb? terus Febi pulangnya gimana?" hanya Ghea.

"Pulang sama Reza lah. dia harus tanggung jawab sampe kakinya Febi sembuh total." jelas Caren

"wah..wah..wah.. asli ini mah pemaksaan." kata Reza.

***

"set dah tuh dua dugong kemana.. suruh tunggu sini maen ngilang aja." umpat Melissa kesal

"woyyy." seorang pria mengagetkannya dari belakang.

"Andra. lo bisa gak sih sehari aja gak gangguin gue." kata Melissa kesal kesal bahagia.

"gak bisa."

"ehh lo liat si manusia rempong gak?" tanya Andra.

"siapa?"

"Reza. gue diutus abang lo buat nyari dia."

"Reza di UKS." jawab Melissa singkat.

"hahh? dia kenapa? ketabrak semut? apa keinjek cacing"

"lo liat aja sana." Melissa berlalu, namun ditahan oleh Andra

"gue lupa arah jalan ke UKS. temenin gue." kata Andra melembut. Melissa terdiam sebentar mengontrol detak jantungnya.

"udah lama  gak pura pura pingsan sih. makanya lupa." kata Melissa menepis tangan Andra.

"nah itu lo tau."

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang