Part23

884 27 0
                                    

"Febi!" teriak Anne dari belakang.

"ngapa lu ngusir calman gue.?"

"calman? sape lagi dia,mom?"

"calon mantu maksudnya." kata Anne nyengir kayak kuda lumping.
Reza yang tengah duduk santai pun langsung mengubah posisinya. 1 jam berada disini pasti otaknya sudah menjadi butiran tai.

"feb, gue pulang yak. nanti besok gue jemput lo. tante, Reza pulang dulu yak.. assalamualaikum." Reza langsung nyelonong keluar rumah.

"ehh cah ganteng, lu pan belum minum." teriak Anne

dan Febi tersenyum kasmaran melihat Reza pergi.

"ehh bocah, lu kenapa senyum sendiri? mulai gila lu.?"

"mami tuh yang gila. udah tua juga masih aja godain ABG. au deh Febi capek." Febi berdiri dan berjalan seperti biasa. ternyata sebenarnya dari tadi kaki Febi tidak apa-apa. hanya luka sedikit. tapi, Febi sengaja memperparah keadaan agar ia bisa berlama-lama bersama Reza.

"cah, lu kata kaki lu sakit?"

"biasa,mom. drama!"

dikamar, Febi menjatuhkan badannya ditempat tidur. memejamkan matanya dan membayangkan Reza ada di hadapannya sekarang kedua sudut bibirnya perlahan mengembang membentuk sebuah senyuman manis yang jarang Febi lontarkan.

***

"febi.. febi .. gadis macam apa kau itu ." umpat Reza pelan. ia menyetir tapi fikirannya masih fokus ke Febi. membayangkan wajah gadis itu, membuat hatinya sedikit berbunga.

sesampai ditempat kediamannya ia segera memasuki ruangannya dan.
*DUWARRRR.. Melissa mengagetkannya.

"lo pikir gue kaget? b aja sih." kata Reza simple, mendorong pelan tubuh Melissa yang menghalangi jalannya.

"lo kenapa sih? gak asik banget " Melissa kesal.

"sejak kapan lo disini?" Reza balik bertanya. ia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"pulang sekolah gue langsung kesini. gue nyari bokap lo. ehh gak ada." kata Melissa yang ikut merebahkan tubuhnya disamping Reza.

"buat apa ketemu bokap gue? nanyain soal kabar orang tua lu?"

"iyalah. apa lagi? tiap bulan yang datang selalu uang, bukan mereka. gue gak butuh uang uang itu. gue butuh nya mereka ada disamping gue." kata Melissa.
Reza mengubah posisinya menghadap ke Melissa. mengelus pelan rambut gadis itu.

"keluarga lo bukan cuma mereka berdua. lo punya Gilang yang Care sama lo. lo punya Om Om dan tante tante yang sayang bukan main sama lo. lo punya Gue sama Rio yang bakal jagain lo. lo juga punya sahabat sahabat yang bakal ngehibur lo. apa itu kurang?" jelas Reza.

Melissa menepis belaian tangan Reza dan menggenggamnya.
"makasih,za. lo udah baik banget sama gue."

"hmm... lo itu udah gue anggap kayak adik gue sendiri."

"jangan bilang lo mulai suka sama gue? cinta sama gue yekan?" tebak Melissa ngasal.

"hihhh..  najis! sorry gue bukan pecinta binatang."

"maksud lo?" suara Melissa mengeras. mengubah posisinya menjadi duduk.

"lo pikir aja sendiri." Reza pun mengubah posisinya menghadap belakang, memeluk guling nya dan memejamkan matanya.

"Reza..Melissa sini makan dulu. " teriak Tante Sari dari arah dapur

"lo laper? sana makan " tawar Reza dengan posisi mata masih tertutup

"sama lo."

"gue capek. gue mau tidur dulu." ucap Reza

"gue juga gak mau."

"terserah lo."

"gue juga mau tidur. geseran!" kata Melissa mendorong badan Reza

"cium dulu pipi gue. baru geser." kata Reza sambil menempelkan hari telunjuknya ke pipinya.

"gak akan!"

"ya udah gue gak geser."

"iihhhh upil bunglon, lu nyebelin banget sih." jerit Melissa kesal.

"syuh...syuh... pergi sana.." usir Reza.

"oooohh lo ngusir gue yaa... oke."

dengan sigap Melissa langsung meloncat keatas tubuh Reza dan mulai menggelitikinya. Reza pun tertawa geli dan berusaha menepis tangan Melissa yang mulai mengobrak-abrik kulit perutnya.

"ampun,mel ampuuun.. udah mel, gue gak kuat sumpah." rengek Reza. tapi Melissa tak menggubris ucapannya.

Sejak kecil Melissa paling suka menggelitiki Reza.

"mau lu apa,mel. gue turutin beneran deh. asal lo stop."

"beneran?" Melissa pun menghentikan penyiksaannya.

Reza menghela nafasnya pelan. memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

"lo gila,mel. untung gue gak mati. turun lu."

Melissa pun beranjak dari tubuhnya Reza.

"lo bener mau nurutin apapun yang gue mau?" tanya Melissa penuh harapan.

"kagaak.." jawab Reza lalu berlari keluar kamarnya..

"Rezaaaaaaaaaa.." Teriak Melissa sekencang mungkin.

dimeja makan, sudah ada nenek dan Sari (ibu Reza) yang siap untuk menyantap makan siang.

"kenapa si,za lari lari.. Melissa mana?" tanya sang ibu.

"tar lagi juga dia kesini."

"nah tuh orangnya datang.."

"nenek..... Reza nakal.." Rengek Melissa 

"Reza gak pernah dapat peringkat 1. gak mungkin dia banyak akal." kata Nenek tanpa dosa. Reza tersenyum penuh kemenangan.

"Rezaa.. gak boleh gitu sama Melissa. harusnya kamu jagain dia." bela sang tante.

"ini nih.  gara-gara mama sering manjain Melissa. jadi dia selalu ngadu kalo ada apa-apa." Reza merajuk.

"sudahlah kalian.. Melissa duduk sini,nak." ajak sang nenek.
dan Reza masih saja cemberut.
sekarang giliran Melissa yang senyum penuh ke kebahagiaan.

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang