Telat

360 17 7
                                    

Malam ini, hujan turun tidak terlalu lebat. Febi menatap ke luar jendela kamarnya, penerangan yang cukup redup membuat suasana agak horror. Gadis dengan piyama berwarna kuning bermotif Spongebob itu membuka ponselnya. Tidak ada pesan yang menarik untuk dibalas. Ia menghembuskan nafasnya pelan, bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya. "Masuk."

"Nih ambil," sang Mama, melemparkan sebuah boneka besar ke arahnya. "Di kamar mama sempit."

Febi menangkap boneka itu tepat di pelukannya. Ia tersenyum, Boru akhirnya kembali padanya. "Welcome home, sayang." Febi memeluknya, terbesit wajah Reza di pikirannya.

***

Keesokan harinya, Ghea sudah bersiap untuk ke sekolah, namun Caren tak kunjung datang menjemputnya. Ia gelisah, beberapa kali menghubungi Caren namun teleponnya tak diangkat.

***

"Ma, Melissa berangkat sekolah dulu ya?" Melissa mencium tangan kedua orang tuanya. Senyuman indah ia tebarkan untuk memperindah suasana.
Tiba-tiba teleponnya berdering, tertera nama Ghea di sana.

"Ada apa, Ghe?"

Gilang mengunyah roti miliknya sembari mendengarkan percakapan Melissa dengan lawan bicaranya.

Mel udah di sekolah? Caren kok susah dihubungin yaa. Bisa telat kalo jam segini belum otw.

"Caren emang gak bilang sama lo? Dia kan hari ini izin mau keluar kota."

Astagfirullah

Gilang pun berinisiatif merebut telepon dari Melissa. "Lu tunggu di situ, biar gue jemput."

Sambungan terputus. Gilang langsung melesat ke luar rumahnya.

"Ehh bang, kalo lu jemput Ghea, gue sama siapa?"

"Suruh Reza jemput."

"Ihhh, punya Abang gak guna banget."

Ghea menghampiri mobil yang baru saja tiba di halaman rumahnya, seseorang di dalamnya membuka kaca. "Gilang? Ngapain di sini? Gilang gak sekolah?"

"Gue mau sekolah. Di sini gue mau jemput lu."

"Ghea kira Melissa yang mau jemput," Ghea cemberut, mengalihkan pandangannya dari Gilang.

"Jadi gak mau gue jemput nih? Yaudah gue balik lagi."

"Ehh iya iya, mau kok." Ghea tersenyum manis pada pria itu. Senyuman khas dengan lesung pipi yang tidak terlalu nampak, membuat Gilang terkesima melihatnya. Ghea gadis yang manis, murah senyum yang membuat siapa saja mudah merindukannya.

"Ohh iya, mama lu ada?"

"Di dapur lagi masak, kenapa?"

Gilang keluar dari mobilnya. Melewati Ghea dan masuk ke dalam rumah lalu berteriak, "Ma.."

Gilang ngapain sih pake acara masuk segala, bisa telat sekolah inii

"Mama?" Gilang mengintip ke arah dapur, orang yang ia cari tengah sibuk mengulek sesuatu di sana. Rupanya Mama Ghea tidak menyadari kehadiran Gilang.

"Ekhem," Gilang berdehem tepat di belakang Mama, wanita bercelemek merah itu sontak membalik badan.

"Gilang," girangnya reflek memeluk pria berfostur tinggi di belakangnya. "Apa kabar, nak? Kamu ke mana aja? Jarang keliatan sekarang?"

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang