Part30

815 26 0
                                    

"mereka ngapain lo,feb?" tanya Melissa setelah dua dedemit itu pergi.

"ya seperti biasa.." kata Febi malas. lalu ia memasukkan semua bukunya ke tas.

"Febi mau kemana?" tanya Ghea

"gue mau pulang,ge."

"lu bolos? apa nyari mati?" kata Caren.

"serah elahhh.. gue badmood."

Akhirnya Febi meninggalkan sahabat sahabatnya dikelas.
ia berjalan di pinggiran lapangan. memikirkan masalah sepele yang menimpanya. jujur ia tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, apa lagi yang berhubungan dengan pria. tapi mau bagaimana lagi, Febi menyukai Reza.

Tiba-tiba sebuah bola basket mendarat tempat dikepalanya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Febi merasakan kepalanya sangat nyeri dan pandangannya mulai kabur. alhasil ia jatuh pingsan disana dengan posisi kepala terbentur ke pinggiran lapangan.

semua orang berlari menghampiri Febi termasuk ketiga temannya.

"aduuuh.. Febi kenapa tiduran disini." kata Ghea.

"dia pingsan woyyy.." jawab Caren.

"Kepala Febi berdarah. ayo bantu gue bawa dia ke UKS." ucap Melissa.

"berdarah? Febi keguguran?" kata Ghea.

kedua sahabatnya mengabaikan. mereka berusaha mengangkat Febi, namun apalah daya mereka hanya makhluk lemah.

"eh eh.  permisi.. biar gue yang bantu. gue yang ngelempar bola tadi." pengakuan seorang pria langsung jadi perhatian disana. pria itu adalah Irham. ya. dia si murid tampan. Dengan gagahnya Irham menggendong Febi ke UKS.  dan Melissa,Caren,Ghea hanya melongo tak percaya.

"kalo Febi tersadar pas digendong Irham. pasti dia langsung pingsan lagi." kata Ghea

"gak usah lebay. ayo ikutin mereka."

***

tiba di UKS, Utty dkk mejalankan tugasnya.

diluar UKS.

"ehh pepes hiu, lo kalo gak bisa maen baseball gak usah belaga maen basket." sepertinya amarah Caren meledak.

"aduuuy Caren.. jangan bikin malu Ghea didepan cogan dong." kata Ghea menutup wajahnya karena malu.

"udah mah ngenceng salah pula. caren..caren.." umpat Melissa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"gue gak sengaja." elak Irham.

tiba-tiba datang Reza dan Rio kesana.

"Febi kenapa woyy..". kata Reza khawatir

" kepalanya berdarah,za." jawab Ghea

"hahh? ko bisa?"

"tadi dia kena bola basket yang gue lempar. gue gak sengaja." aku Irham jujur.

"oooo jadi elo orangnya..." Hampir saja Reza menghantam Irham. untungnya.. banyak orang yang menghadang disana..

"woyy masbro selow napa. mau puasa masih aja maen tinju. smackdown aja nanggung." teriak Rio tanpa dosa.

"za, udah,za. yg lo lakuin gak bakal balikin masa. tenang aja sih. gue yakin Febi pasti baik baik aja." kata Melissa sambil berusaha melerai.

Utty keluar dari habitatnya.
"Febi udah sadar. kalian bisa masuk." katanya lalu pergi.

"Febi gak papa kan? otak Febi masih ada kan?" tanya Ghea heboh sendiri.

"please deh,ge. lo jangan bikin Febi makin puyeng." ucap Caren.

"Feb, lo gak papa kan? sorry gue gak sengaja tadi." kata Irham meminta maaf.

"gue gak papa ko." jawab Febi lemas. kepalanya masih terasa sangat pusing.

"Febi." panggil Reza dari arah pintu.

Febi terkejut bukan main mendengarnya. untuk apa Reza ada disini.

"Reza!" katanya.

"lo gak papa? mana yang sakit? kepalanya? coba gue liat? parah gak sih?" kata Reza. ia benar benar khawatir.

"gak papa,za." jawab Febi.

"sebagai permintaan maaf gue. dan gue juga cowok yang bertanggungjawab, nanti gue anter pulang." kata Irham penuh wibawa.

"gak usah! Febi bisa pulang bareng gue." samber Reza

"ehh gue yang wajib nganterin dia." balas Irham

"wajib? lo kira sholat 5 waktu? kagak bisa! gue gak setuju Febi pulang bareng lu." tukas Reza

"gak setuju? emang lo siapa nya Febi? suami?" tanya Irham membuat amarah Reza memuncak. yang lain hanya menyimak.

"gue emang bukan siapa siapanya Febi.  tapi gue sayang sama dia. paham lo?"  waww. jawaban Reza sungguh mengenaskan. ehh mengesankan maksudnya. semua orang disana memutar balikan otaknya. menerima maksud+arti dan tujuan dari kalimat terkahir Reza.

"kayaknya Ghea salah dengar. coba Reza diulang lagi." kata Ghea.

"sayang? lo sayang sama Febi?" tanya Caren spontan.

Reza baru sadar bahwa dirinya mengatakan hal itu. inilah saatnya otak bekerja untuk mencari alasan yang logis.

"iya sayang. maksudnya sayang sebagai teman. apa lagi Febi temen dekatnya Melissa. gue sayang banget sama Melissa, jadi gue gak mau temen temen Melissa sampe kenapa kenapa."
alasan Reza sungguh luar binasa...

"tapi gak segitu nya juga kali." kata Melissa tersenyum geli. ia sangat jijik dengan alasan Reza yang terkesan 4L4Y

"Ghea kan juga temen dekatnya Melissa, tapi dulu pas Ghea jatoh dari lantai dua, sikap Reza b aja tuh. gak peduli bahkan. ko sama Febi beda yaa.." tanya Ghea 100% Polos

dan Reza mematung karena kepolosan Ghea yang menyekak dirinya.

Melissa tau perasaan Reza sekarang, pasti sangat malu dan tak karuan. untung saja nyawa Febi belum kumpul semua. jadi dia tidak terlalu mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

"mendingan kalian semua keluar deh. Febi butuh istirahat. syuh..syuh.." usir Melissa kepada semua orang didalam ruangan itu. mau bagaimana lagi, mereka semua menurut saja.

"mel, tadi Reza bilang dia sayang gue?" tanya Febi setengah sadar.

"hmm.. kayaknya." jawab Melissa singkat.

"jawab jujur,mel. lo dengarkan tadi?"

"iya."

"bener Reza bilang gitu?"

"bilang apa?" kali ini Melissa benar-benar menguji iman Febi untuk tidak menelannnya.

"au." Febi menyerah.

"lo mau pulang bareng siapa? Irham apa Reza.?" tanya Melissa mengalihkan pembicaraan

"au." Febi kembali terbaring, tubuhnya terasa sangat lemas sekarang.

***

"motor baru lo mana?" tanya Andra
menepis keheningan dikelas IPA2. Disana hanya ada Andra dan Gilang.

"gue gak jadi beli motor." jawab Gilang

"gue gak tega liat ekspresi Melissa." lanjut nya

"itu lo tau. kemaren juga dia keliatan sedih banget. kasian Melissa,lang. lo jangan sering ninggalin dia. dia butuh kasih sayang dari keluarganya." jelas Andra menepuk pundak sahabatnya itu.

"ia,ndra. tapi gue malas aja ada dirumah. borring. gak ada hiburan. makanya gue sering keluar. dan makanya juga gue pengen Melissa pacaran sama lo, biar dia ada yang jagain." kata Gilang. Andra menatap kearah lain.

"kenapa harus gue,lang? kan masih banyak cowok diluar sana yang jauh lebih baik dari gue." kata Andra

"mereka baik hanya kata orang. sedangkan lo? kebaikan dan keburukan lo gue  udah tau. jadi, gue gak usah khawatir, lo sahabat gue, jadi gue yakin lo bakal jaga Melissa buat gua."

"semoga berhasil. meskipun gue tau diam diam Melissa masih memikirkan Tomi." keluh Andra

"dan gue yakin lo bakal buat Melissa lupa sama manusia itu."

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang